Harry hampir kehabisan kesabaran nya mendengar celoteh dari Ryan yang terus membujuk Ivanka.
Saat dia akan membuka pintu ruangan itu, suara Ivanka tiba-tiba terdengar. Dan Harry pun menahan dirinya.
"Ia, kamu benar. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di depan nanti. Dia bisa juga berubah. Menjadi bosan dan tidak menyukai ku lagi. Dengan dia mempunyai banyak uang tentu akan lebih mudah bagi nya mencari yang jauh lebih baik lagi dari pada aku. Tapi aku tidak akan menyesali."
"Kamu bodoh ?." ucap Ryan kesal.
"Ia, mungkin aku bodoh. Tapi aku tidak idiot yang akan kembali melakukan kesalahan yang sama."
"Apa maksudmu ?."
"Kesalahan ku adalah selalu memaafkan mu dan memberi mu kesempatan terus dan terus. Kali ini aku akan memberi kesempatan itu untuk dia. Jika kelak dia menyakiti ku, aku tidak akan menyesali nya. Setidaknya aku sudah memberikan kesempatan untuk nya juga untuk diri ku bisa merasakan kebahagiaan."
"Apa beda nya aku dengan b*jingan itu?."