Download App
42.85% Sang Pahlawan / Chapter 9: Ha-Na-Ca-Ra-ka

Chapter 9: Ha-Na-Ca-Ra-ka

Hari dimulai sejak mereka bangun. mandi di sungai dan mencari ikan buat makan pagi.

ki Sentani membawa beberapa tandan pisang dan dua ekor ayam hutan.

setelah sarapan. belajar silat pun dimulai.

pemanasan dulu. terus fisik sekarang disuruh ambil air dan memenuhi kolam yang dibuat tadi malam oleh ki Sentani.

kolam itu nantinya diisi oleh ikan hasil tangkapan Minto dan Juki.

air hampir penuh setelah puluhan kali Minto dan Juki menimbah air dari sungai ke kolam.

Minto membawa 2 timba besar buatan ki Sentani. dan Juki 2 timba kecil.

"to, aku capek boleh tidak aku istirahat". rengek Juki yang memang belum saatnya belajar silat.

" sabar Juki, istirahat saja biar aku yang mengisi". Minto dengan kasih sayang seorang kakak.

ki Sentani melihat mereka. kesungguhan Minto dan sifat manja Juki.

dilihatnya Juki melepaskan seekor kura-kura disungai yang terjatuh terjebak di sela akar pohon. 'anak ini punya sifat penyayang. sifat dasar orang baik'. ucap ki Sentani dalam hati.

memang silat Hanacaraka memiliki dua sifat.

lemah lembut dan keras. yang dipadu oleh gerakan silat yang mematikan dan kelembutkan hati yang diperoleh dari kedalaman makna kehidupan didalam Hanacaraka itu sendiri.

silat yang didasari oleh gerak nafas.

makna yang terkandung dalam Hanacaraka itu sendiri adalah makna tentang keselarasan hidup dengan alam semesta yang sesuai dengan kehendak Tuhan.

"benar-benar saudara yang berbeda. Minto memiliki kekuatan fisik dan keinginan yang kuat. Juki kasih sayang dan Budi pekerti yang baik." Ucap ki Sentani sambil mengelus jenggotnya.

ki Sentani loncat dari dahan ke dahan melihat kerja keras Minto.

setelah kolam penuh. mereka disuruh istirahat.

"Juki kenapa kamu tidak membantu Minto? ". tanya ki Sentani dengan nada marah.

" maaf ki saya capek". jawab jujur Juki yang tak berani melihat mata ki Sentani.

"mohon maaf ki, saya yang menyuruh Juki istirahat ki". jawab Minto tidak mau adiknya dimarahin.

usai memarahi keduanya ki Sentani. bisa melihat kalau mereka memiliki sifat saling menyayangi dan saling menjaga.

belajar silat dimulai.

ki Sentani memperagakan beberapa gerakan dasar.

"Ha-Na-Ca-Ra-Ka itu artinya adanya utusan berupa nafas yang menyatukan jiwa dengan jasad manusia. ada yang mempercayakan, ada yang dipercaya dan ada yang dipercaya untuk hidup". ki Sentani berdiri tegap tangan disamping terus diangkat hingga bertemu. diturunkan hingga ke dada. agak beberapa lama diputar kebelakang kepala setelah itu dimajukan kedepan seolah mendorong.

Juki dan Minto mengikuti dari belakang.

setelah beberapa lama.

ki Sentani menyuruh mereka dengan kuda-kuda tengah. dinaiki paha Minto untuk melihat kekuatan pahanya.

gerakan itu terus berulang ulang hingga Matahari diatas kepala.

Juki tidak seberat itu dirinya disuruh sambil bersila. karena memang fisik nya tidak sekuat Minto.

sore hari mereka juga mengisi kolam agar airnya tidak habis dan ikan mati.

tak seberat pagi hari yang memulai mengisi dari kosong.

mereka makan malam. ikan bakar dan buah.

" ki cerita lanjutkan kemarin ". Juki antusias mendengar.

saat itu Minto tidur kecapean mengisi kolam. ki Sentani bercerita setelah menaklukkan kerajaan Samudera Raya. Patih Setianggono kembali ke ibu kota kerajaan.

sebelum sampai di ibukota patih sudah ditunggu oleh pasukan patih Srenggani yang sekarang menjadi Raja baru di kerajaan Dwipa Karta. terjadi perang antara dua pasukan. pasukan patih Setianggono dalam keadaan kelelahan setelah berperang. seluruh pasukan patih Setianggono tewas.

patih Setianggono membunuh pasukan Raja Srenggani membuat para prajurit ketakutan seperti melihat malaikat maut sedang menari menyabut nyawa mereka.

Raja Srenggani melarikan diri pasukannya mundur. setelah tinggal sepertiga. patih Setianggono kelelahan. pingsan diselamatkan oleh pasukan Cakra. pasukan pengawal Raja Anggaspati.

saat sadar Patih Setianggono berada dalam ruangan disana ada Raja Anggaspati dan beberapa kapten pasukan yang masih setia.

"kau sudah bangun ki Patih? kalau masih sakit istirahat saja dulu." ujar Raja berjalan menuju tempat tidur Patih Setianggono.

"mohon maaf Raja atas kelemahan saya. " menangkupkan tangan sambil menundukkan kepala.

mereka membahas tentang bagaimana caranya untuk mengambil alih kerajaan dwipa Karta. Raja sudah mengirim surat ke Patih Damar meminta agar segera meninggalkan perang dan menghadap Raja secepatnya.

Juki sudah tertidur disamping Minto.

"anak ini bagaimana minta diceritakan malah ditinggal tidur... dasar bocah gemblung". dengus kesal ki Sentani. mencium pipi Juki.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C9
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login