Seiji setuju untuk berkencan dengan seseorang dari angkatannya. Saat dia menutup telepon, dia menemukan bahwa jantungnya berdetak cukup kencang.
Sejujurnya dia merasa gugup… yah, dia merasa itu wajar.
Yukari telah menyatakan perasaanya pada dirinya sebelumnya dan dengan jelas mengekspresikan ketertarikan romantis padanya. Seorang gadis cantik mengajaknya berkencan dan dia berjanji untuk bertemu dengannya berarti…
'Tida, aku tidak boleh terlalu memikirkannya.' Seiji menghentikan dirinya sendiri untuk tidak terpaku pada suatu masalah terlalu lama.
Saat ini, Yukari hanyalah seorang teman yang nyaman untuk diajak berbincang seputar ketertarikan yang sama.
Besok, dia hanya akan bertemu seorang teman dan sedikit berbincang dengannya.
…. Tapi apakah hanya seperti itu?
Dia membayangkan pertanyaan tersebut dalam benaknya.
'Tentu saja! Aku tidak memiliki niatan lain; kami hanya akan berbincang!' Seiji mencoba meyakinkan dirinya sendiri.