Setelah Luo Yunyang selesai mengatur atributnya, ia melangkah maju dan menyerang Simon. Walaupun kecepatannya tidaklah lambat, Simon tak terlalu mengkawatirkannya.
Ia telah membentuk lapisan baju zirah dengan kekuatan sumbernya, sehingga ia tetap berdiri di tempatnya dengan senyuman santai, seakan sedang menikmati angin di musim semi.
Ia sudah tahu bahwa jika Luo Yunyang menggunakan kekuatan normalnya, ia tak akan mampu menembus baju zirah sumbernya dan menyakitinya.
Jika Luo Yunyang menggunakan kekuatan sumbernya, mungkin dipukul beberapa kali justru akan meningkatkan dasar kultivasi Simon.
Oleh karena itu, ketika Luo Yunyang mengangkat tinjunya, ekspresi Simon sangat tenang. Ia bahkan tak bergerak sedikitpun.
Duar!
Tinju Luo Yunyang menghantam tubuh bagian depan Simon. Ketika kekuatan ini menghantam tubuhnya, Simon merasa seakan sebuah gunung telah menabraknya.