Chapter 848: Senjata Rahasia (7)

Mungkin karena baru saja berdiri di luar ruangan terlalu lama, suara Huo Shaoheng terdengar agak parau di telinga Gu Nianzhi, seperti ada yang menggelitiki telinganya dengan bulu angsa yang lembut. Telinga hingga lehernya terasa geli, dan hatinya pun berdesir.

Akan tetapi, begitu Huo Shaoheng bicara, ia kembali tersadar.

Wajahnya bersemu, dan ia menggigit bibirnya dengan rapat seolah hidupnya bergantung pada hal itu. Lehernya terasa kaku, tapi ia mengerahkan segenap hati untuk tidak bersuara walaupun ingin….

Meski begitu, akal sehatnya mengatakan bahwa yang dilakukannya salah. Ia harus bertahan. Ia belum siap menerima Huo Shaoheng lagi, jadi ia tidak boleh terlalu dekat dengannya.

Melihatnya seperti itu, Huo Shaoheng tersenyum dan terkekeh pelan. Ia melingkarkan satu tangan di pinggang Gu Nianzhi, dan tangan yang lain bergerak ke dagunya, menopangnya. Ibu jarinya merambah ke bibirnya, dan ia mulai mengelus bibir bagian bawah.