"apakah aku salah? apakah aku telah membuat sesuatu hal yang salah? apakah aku salah memperlakukan hal seperti itu kepada pria baik seperti ewin? dan apakah aku salah telah menyakiti pria penuh pengertian seperti jefri?". tanya ku dalam lamunan ku dalam kursi pesawat yang sedang terbang.
aku memandangi awan - awan yang ada di sekitar pesawat, yang aku bisa lihat dari dalam pesawat..
di balik jendela pesawat aku memikirkan dan membayangkan semua hal tentang aku ewin dan jefri, tapi heran nya mengapa ketika aku melihat entah itu awan atau pemandangan yang terlihat dari pesawat, aku melihat kenangan - kenangan yang dulu pernah aku lewati bersama ewin atau pun jefri. tidak banyak tapi menyentuh dan tidak mewah tapi spesial.
dan di akhir bayang - bayang kenangan itu, entah kenapa muncul raut wajah kekecewaan dari mereka semua. baik itu jefri, ewin dan sahabat sahabat ku yang lain. salah kah aku menginginkan kedua nya? mengapa perbuatan ku ini seperti aku melakukan dosa yang tidak pernah bisa di maafkan? aku hanya ingin bersama dan menggenggam mereka berdua, salah kah aku?
"aku hanya inginkan ewin sebagai masa depan ku kelak sebagai suami ku dan jefri untuk masa sekarang ku untuk bersenang senang. salah kah aku menginginkan hal itu? bukankah hal itu adalah hal yang manusiawi ?"
tak sadar dalam lamunan ku yang mencoba mencari semua jawaban yang ada dalam benak ku, aku meneteskan air mata.. entah itu air mata takut kehilangan mereka berdua atau aku takut menyesal atas semua perbuatan ku, karena saat ini.. aku belum merasa "aku menyesal atas perbuatan ku", masih belum.. tapi aku yakin, cepat atau lambat penyesalan akan datang kepada ku.
"de.. kamu kenapa? ada yang salah? atau ada yang sakit? mengapa kamu menangis? apakah ada yang mengganggu pikiran mu? atau kamu sedang merindukan ewin?" tanya kakak ku pada ku, karena melihat ku menitikkan air mata.. tapi dengan nada mengejek nya.
aku memiliki seorang kakak perempuan dan adik perempuan, kakak ku bernama tiurma dan adik ku wening. kakak ku juga kuliah semester akhir di UB jurusan perikanan sedangkan aku kuliah di MMCT jurusan Manaprodsi. sedikit memperkenalkan keluarga ku.
"iyah nih kak tiur, kaya nya ka uti lagi rindu ka ewin yah? ka uti, mengapa ka ewin sudah tidak pernah bermain ke rumah lagi ? aku juga kangen ka, sama ka ewin haha." sambung wening, mengikuti ka tiur yang mengejek ku.
"apaan sih..? ewin lagi ngejar masa depan." jawab ku untuk pertanyaan pertanyaan mereka berdua.
"jangan jangan kamu di tinggal iya sama ewin? kamu selingkuh ya sama jefri? oleh karena itu ewin meninggalkan kamu? sambung pertanyaan dari ka tiur.
"apaan sih jangan suka sembarangan menilai, kakak tidak tahu apa yang sebenar nya terjadi." jawabku sinis kepada ka tiur.
"ya kalau tidak sih tidak usah marah seperti itu. habisnya si jefri sekarang sering banget main kerumah, jadi nya mencurigakan. kakak mau kasih tau, cari pria itu yang masa depan nya sudah jelas.. jelas segalanya, masa depan nya, baik nya, keluarga nya. jangan mau sama pria yang masa depan yang suram."jawab kakak ku sambil tersenyum.
"apaan sih? jadi maksud kakak, jefri ga baik? jefri baik, jangan menilai seseorang dari tampilannya kak, ga baik! udah, aku mau tidur.. aku capek!" jawab ku pada kakak dengan nada marah.
" loh kok malah membela, waduh..yaudah, ga usah marah marah kali.. kakak ku kan cuma ngasih tau."jawab kakak ku lirih.
ibu dan ayah kami hanya tersenyum melihat anak anak nya bertengkar karena masalah pria, dan berkata "anak ibu dan ayah sudah besar yah.. sudah tau sama yang seperti itu."
kami semua pun tertidur di pesawat dan tak terasa kami pun sampai di bandar udara internasional king abdul aziz.
.
.
.
"perasaan itu seperti jailangkung, tidak pernah di undang tapi pergi karena di antar.. di antar oleh rasa kecewa dan ketidak sanggup an melanjutkan"."