Nizam menatap kuda - kuda di dalam kandangnya sambil mengelus kepala kuda yang ada di depannya.
"Agar kau dapat menunggang kuda dengan baik, kau harus memiliki ikatan batin dengan kudanya." kata Nizam sambil mendekatkan pipinya ke pipi kuda lalu Ia berbisik ditelinga kuda itu. Kuda itu tampak meringkik sambil menganggukkan kepalanya dengan lucu.
Alena memegang tangan Nizam dan bersembunyi dibalik tubuh Nizam yang besar.
"Ba... bagaimana Aku memiliki ikatan batin dengan kuda. Aku kan manusia, kuda adalah binatang." bisik Alena menjawab perkataan Nizam.
"Ikatan batin itu tidak harus selalu tercipta antara manusia dengan manusia. Antara hewan dengan manusia juga bisa terjadi. Kau tentu pernah mendengar ada anjing yang selalu menunggu tuannya pulang padahal tuannya itu sudah meninggal dunia."