Download App
63.24% CINTA SEORANG PANGERAN / Chapter 869: Tangisan Seorang Ayah

Chapter 869: Tangisan Seorang Ayah

Wajah pucat perdana menteri Amir sekarang berubah menjadi kelam, Ia sangat malu, kesal dan marah kepada anaknya. Bagaimana bisa putrinya yang katanya wanita modern tetapi malah menangis hanya karena seorang laki - laki. Ini tidak bisa dibiarkan. Ia harus mengambil tindakan. Maka dengan penuh amarah yang sangat terlihat dimatanya yang begitu menyala. Perdana menteri Amir bangun dari duduknya dan tampak akan pergi ke kamar putrinya.

Pangeran Husen tampak menyadari kemarahan dari calon ayah mertuanya itu dan Ia segera menghalangi langkah calon ayah mertuanya itu dengan tubuhnya. Pangeran Husen membungkukkan badannya dengan sopan.

"Aku sangat menghargai Ayah sebagai Ayahanda dari Nona Amrita. Tetapi Aku mohon, tidak untuk memarahinya. hatinya sedang sangat terluka. Biarkanlah dia menangis sepuasnya. Katakanlah kepadanya nanti jika Ia sudah tenang kalau Pangeran Husen akan berbicara tetapi jika dia tetap tidak mau menerimaku. 


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C869
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login