Chapter 155: Quality Time

Happy Reading

.

.

.

***

"Caramel dimana sekarang?"

Kendrick menghela napasnya.

"Aku tak tahu, kami belum pernah bertemu lagi setelah ketahuan penggelapan uang itu."

"Aku telpon perusahaannya, langsung di tutup?"

"Aku dengar begitu dan banyak yang berdemonstrasi."

Orlee mengangguk-angguk.

"Tapi kasihan juga dia."

Kendrick menatap Orlee, karena berbicara seperti itu.

"Kamu pulang jam berapa?"

"Sepertinya malam, kamu mau menungguku sampai malam disini?"

"No. Aku bosan, aku tunggu saja kamu dirumah."

***

Aroma vanila begitu menyengat tercium ke penciuman. Rasa nyaman dan rileks menghinggapi tubuh. Kendrick betah dengan aroma ini. 

"Wangi permen."

"Wangi aku."