"Ahh terus, ahh teruskan, ahh masukkan lebih dalam. Lebih cepat ahh" Erangan Dabula semakin lama semakin nyaring hingga ruangan itu di penuhi dengan teriakannya. Tongkat perkasa Rifki masuk dan keluar dari lubang kenikmatan Dabula dengan gerakan yang acak. Kadang dia cepat, kadang lambat.
Setelah Rifki merasa gerakan Dabula mulai sedikit melambat Rifki lalu menghentakkan pinggulnya ke atas membuat tongkatnya menyodok kedalam lubang kenikmatan Dabula lebih dalam. Karena hal tersebut tubuh Dabula gemetar dan sedikit kejang di karenakan lubang kenikmatannya menyemprotkan jus cinta.
Tidak berhenti di situ, Rifki meningkatkan intensitas dorongannya yang membuat fikiran Dabula kosong dan hampir kehilangan kesadaran. Saat Dabula akan terjatuh di dada Rifki. Rifki memegangnya dan membalikkan posisi mereka, membuat Dabula sekarang berada di bawah.