Download App
78.87% Topeng / Chapter 56: Bab 56 Darurat

Chapter 56: Bab 56 Darurat

"Pulihlah mungil. Bisik Adam lembut, sembari mengecup kepala Jade. Mengeratkan pelukannya. Dan ikut tertidur dengan damai.

___________

Jauh di alam sadar sana, Jade merasa tubuhnya sangat panas bercampur dingin yang datang bersamaan menyerang. Membuatnya merasa menggigil hebat. Kepalanya serasa terhantam benda keras membuatnya pusing teramat sangat. Membuat jade bergerak dan menjerit tak karuan.

Adam merasa terganggu dengan pergerakan di dalam pelukannya. Sayup-sayup terdengar jeritan lirih menyayat. Dibukanya kedua bola mata yang tadi sempat begitu damai tertutup dan terlelap. Mencoba mencerna apa yang tengah terjadi. Melirik kedalam pelukannya dalam cahaya yang minim dari kamar pribadinya. Melihat gadis yang dia rengkuh begitu tersiksa, bibir yang bergetar menjerit lirih. Seluruh tubuhnya menggigil hebat, air mata lolos dari mata yang tengah tertutup rapat. Pucat.

"Mimpi? Pikir Adam

Adam bangkit terduduk di samping Jade. Memperhatikan secara seksama gadis yang berada di hadapannya. Menempelkan telapak tangannya untuk memeriksa keadaan demam Jade.

Otoko no hito Jaku san! Sore O kaiho suru! Aaaa!!! Anata Kizutsukeru Watashi!!! Hikss... Onegaisimasu... Watashi ni furenaide!!! *Pria brengsek! Lepaskan aku! Aaaa!!! Kau menyakiti ku!!! Hikss... Aku mohon... Jangan sentuh aku!!!

"Ojisan!!! *Kakek

"Tasujetekudasai!!! *Tolong

"Tasujetekudasai Watashi Ojisan! *Tolong aku kakek.

Adam menautkan alisnya menyatu. tanda dia bingung. Terlebih atas yang tengah dia dengar. sangat jelas di telinga dan otaknya yang mencerna apa yang di ucapkan gadis itu dalam ketidak sadarannya. Paham! Adam sangat paham bahasa yang di gunakan Jade. "Gadis ini mengigau mengunakan bahasa Jepang? Selidik Adam dalam batin

"Ojisan! *Kakek

"Ojisan! Tasujetekudasai! *Kakek tolong

"Watashi Osoreru Ojisan! *Aku takut

Adam semakin panas mendengar jeritan derita gadis di hadapannya. Matanya memerah, rahang menggatup keras. Tak sadar kedua tangannya mengepal. Menyaksikan semua ini. "Apa kejadian di dalam mobil malam itu membuatnya seperti ini? Pikirnya marah.

Adam mengira dia lah yang menyebabkan keadaan Jade seperti ini. Dia merasa sangat hina telah memperlakukan Jade begitu tidak terhormat. Bukan... Bukan karena itu Jade seperti saat ini. Adam salah paham. Dalam demam hebat dan ketidak sadaran nya. Ada kepingan kecil memory yang mendatangi Jade. Memory yang sangat menyakitkan.

"Hey! Bangun! Tegur Adam dengan menepuk pipi pucat di hadapannya. "Sial! Demamnya masih belum turun juga! "Bangun! Titah Adam lagi. Menguncangkan tubuh mungil itu.

"Watashi ni furenaide! *Lepaskan aku. Jerit Jade serak dalam tidurnya. Tangan kecilnya bergerak liar mencoba melepaskan diri.

"God damn! Rutuk Adam, saat lengannya terasa perih. terkena cakaran Jade. Meninggalkan guratan panjang.

Adam bangkit. Berjalan tergesa kearah kamar mandi. Keluar dengan handuk basah. Mencoba mengompres tubuh Jade yang masih demam.

Meraih obat pereda demam yang berada di meja nakas samping ranjang. Namun binggung bagaimana memberikannya kepada Jade yang tengah meracau hebat. Sulit tentunya. "Argh! Adam frustasi, mencengkram rambutnya sendiri dengan asal.

"Ini keadaan darurat! Pikir Adam spontan. Dimasukannya obat tablet demam itu ke dalam mulutnya sendiri. dikunyah sedikit. Memastikan obat itu luruh sepenuhnya dalam mulut. Mendekat kearah wajah Jade.

"Damare! *Diam! Hardik Adam keras kepada Jade. Menggunakan bahasa yang sama dengan Jade gunakan meracau. Menunggu reaksi dari perintahnya. Terlihat gadis di bawahnya tenang.

Adam meneguk sedikit air putih. Agar obat di dalam mulutnya tercampur. Langsung menekan pipi Jade agar terbuka. Bibir mereka bertemu. Adam memberikan obat itu langsung dari dalam mulutnya ke dalam mulut Jade.

"Ugh.., Terlihat Jade menelan obat itu tanpa sadar.

Adam kembali meneguk air putih dan kembali memberikan air itu melalui mulutnya. dan di balas tertelan oleh Jade.

Adam puas dengan usahanya. Membenahi selimut di tubuh Jade. Memandang sesaat dengan perasaan yang entah apa yang musti Adam artikan. "Hmm..., keluh Adam. Menanti berberapa saat, memastikan gadis di hadapa nya mulai membaik karena efek obat.

Langit sudah mulai terlihat tanda-tanda akan terang. Adam bangkit hendak keluar dari kamar pribadinya. Dia sudah tidak ada niat lagi untuk beristirahat dan berada disana. Terlebih demam gadis itu telah reda.

"Click! Baru setengah tubuh Adam berada di ambang pintu. Adam mematung tegang. Saat itu juga Adam mendengar suara meracau lirih Jade. Mengucapkan sesuatu yang membuat Adam geram, air mukanya sudah menunjukan sangat murka! Sebuah nama!


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C56
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login