Dengan hati penuh rasa ingin tahu, Pei Ge perlahan-lahan bergerak menuju koper Ji Ziming.
Ketika dia baru akan meraih salah satu koper pria itu, suara rendah dan unik pria itu terdengar di telinganya.
"Tunggu!"
Aih?
Menoleh pada pria itu, Pei Ge melihat kerutan di dahinya.
"Ada apa?" Tanya Pei Ge, agak ternganga keheranan.
"Jangan bergerak dahulu; tunggu sebentar." Setelah mengatakan itu, Ji Ziming mengeluarkan ponselnya dan menelepon sebuah nomor.
Pei Ge mengerjap bingung pada tingkah aneh pria itu.
Apa yang terjadi? Apa benar-benar ada rahasia yang tak dapat dikatakan dalam koper ini?
"Du Wen …" Ji Ziming buru-buru keluar dari kamar saat teleponnya berlangsung, tetapi sebelum dia keluar, dengan galak memperingatkan Pei Ge lagi. "Tetap diam dan jangan menyentuh apa pun."
Pei Ge dengan putus asa mengatupkan bibirnya.
"Ck!"