Semua terkejut dengan keberanian Jiang Ming. Jiang Ming langsung jatuh tersungkur di lantai. Jiang Ming sudah terbaring dan tampak tak bernyawa. Semua orang sangat takut.
Namun tidak dengan Wei Su, dengan gagah berani dia mengambil cawan air racun itu. Kakek Xing Xing pun merebut cawan racun milik gadis ular. Di waktu yang hampir bersamaan mereka menegak yang ada di depan mereka.
Sekejap saja mereka juga jatuh tersungkur di lantai.
"Ampuni kami paduka ratu!" Seru semua orang di istana semakin keras begitu pula dengan gadis ular.
Xing Xing menyerigai dan tersenyum sinis melihat semua orang berlutut dan memohon ampunannya. Xing Xing segera duduk di singgah sananya dan melempar beberapa buku ke tengah istana.
"Ketidak setiaan harus di bayar mahal!" Seru Xing Xing
Buku buku itu berisi korup yang dilakukan mereka sejak dahulu kala. Buku buku itu harusnya ada di tangan Wei Su. Dengan buku buku itu, telah menjadikan Wei Su sebagaimana posisinya saat ini.
Beberapa buku itu berisi perhitungan lengkap tentang korupsi yang di lakukan oleh semua menteri dan dewan istana. Beberapa buku lainnya berisi bagaimana mereka menghabiskan uangnya dan penghabisan beberapa klan yang berkuasa. Begitu pula dengan tindakan mereka yang mengambil paksa upeti dari raja raja dalam wilayah kerajaan Xing Xing.
Mereka begitu kejam dan tidak manusiawi.
"Kau pikir karena fisikku yang akhir akhir ini melemah aku tidak akan tau apa yang kalian lakukan!" Seru Xing Xing dengan penuh amarah sambil mengepalkan tangannya.
Para kasim dan beberapa orang telah menjadi mata mata Xing Xing selama ini. Bahkan semua yang di lakukan Wei Su dia tau. Namun, Xing Xing hanya diam seolah tidak ada apa apa.
Ini hanya soal saktu untuk memenangkan permainan dalam satu waktu. Permainan memang telah di mulai hanya saja mereka yang tak menyadarinya.
"Bunuh semua penghianat itu! Kecuali gadis laknat itu!" Akibat seruan itu semua di dalam istana mati kecuali gadis ular.
Pengawal istana segera mengeluarkan pedang mereka dan mendaratkannya ke jantung para menteri dan dewan istana. Seketika balai istana menjadi penuh genangan darah. Mayat berserakan di mana mana.
"Ampuni saya paduka" seru gadis ular sambil merangkak ke kaki Xing Xingb sambil memelas untuk di kasihani
"Lucuti jubahnya! Bunuh dia di alun alun! Umumkan pada semua rakyatku! Jangan ada yang berani menentang aku lagi! Apalagi mengganggu keamanan kerajaanku dengan siasat bodoh! Serta singkirkan semua mayat ini! Kecuali kakekku, dan dua pria bodoh itu! Biarkan mereka tertidur!" Seru Xing Xing sebelum meninggalkan balai istana.
"Tolong saya paduka ratu, ampuni saya" jerit wanita ular saat jubahnya di lucuti oleh pedang.
Segera wanita ular itu di seret ke alun alun dan di seret. Tangannya dalam keadaan diikat dan juga lehernya di ikat. Dia telah siap di eksekusi.
Rakyat Xing Xing heboh dengan kejadian itu. Biasanya hanya orang yang salah yang bisa menerima hal itu.
Xing Xing dalam perjalanan ke kamarnya di ikuti semua pelayannya termasuk Ni Yu.
"Kecuali Ni Yu, kalian boleh pergi!" seru Xing Xing sebelum masuk ke ke kamarnya.
Xing Xing memasuki kediamannya. Dia membelai rambut seorang pria yang sedang terbaring di atas tempat tidurnya. Bahkan, memandangnya dengan tatapan penuh cinta yang mendalam. Sudah pasti itu adalah Jiang Ming.
Seketika pandangannya berpindah, tatapan matanya pun berubah menjadi api amarah. Wajah tidak puas terlihat jelas di wajah Xing Xing.