Di luar hutan kai melihat ke atas langit, amarahnya perlahan-lahan mulai redup. dia terus-menerus menghisap cerutu miliknya, berusaha keras untuk menghilangkan amarah dalam dirinya.
Langit yang cerah dan kebiruan membantu kai meredakan sedikit amarahnya.
Suara yang didengarnya sangat familiar, namun dia sudah lupa bagaimana suara tersebut. tapi berkat bisikan itu, sekarang dia sudah bisa mengingat dengan jelas suara siapa itu, dan kai sangat marah karena mereka menggunakan suara itu di dalam game hanya untuk menariknya masuk lebih dalam ke dalam hutan.
Mungkin karena ini adalah game, mesin bisa membaca ingatan penting dan terdalam dalam ingatan seseorang. oleh karena itu mereka bisa meniru suara itu. suara yang sangat di rindukan oleh kai meskipun waktu telah berlalu.
Melirik ke dalam hutan, kai pergi menuju kota domp.