Kota harpen terdiri dari 4 gerbang dan di pusat kota terdapat sebuah bundaran air mancur yang terus menyembur bahkan ketika malam datang.
Bangunan-bangunan yang bertata rapi membentuk lingkaran yang luas di pusat kota sehingga menjadikannya tempat yang sangat ramai di waktu hari dan malam.
Malam sudah tiba jalanan masih dipenuhi orang walaupun tidak seramai waktu hari, toko-toko masih terbuka dengan pelanggan yang keluar masuk.
Di hari pertama dibukanya WoW penginapan merupakan tempat yang menjadi pencarian banyak pemain karena orang-orang tidak ingin tidur diluar.
Sebuah Penginapan dengan 2 lantai yang bernama 'Apple tree' dengan logo pohon apel berada di gerbang timur, penginapan ini memiliki tempat makan di bawah dan kamar di atas.
Ruang makan memiliki meja bundar dengan kursi sandaran yang tersusun rapi dari meja kasir sampai pintu masuk, tempat ini dipenuhi dengan para pemain dan hanya beberapa npc yang sedang makan dan minum. suara obrolan, tawa, dan terkadang suara teriakan pun terdengar memenuhi ruangan diikuti dengan langkah kaki pelayan yang mondar mandir membuat ruangan menjadi tempat yang sangat ribut dan berisik.
Suasana di penginapan begitu hidup, bagaikan tumpukan kayu yang terbakar api di dalam sebuah ruangan dingin nan gelap yang memancarkan cahaya dan memberi rasa kehangatan dalam dinginnya malam.
Kai duduk sendiri dan menikmati makanan nya sambil berpikir tentang distribusi poin stats. poin stats setiap naik level adalah 10 dengan 5 poin otomatis di distribusi ke dalam stats dan hanya meninggalkan 5 poin yang bebas. karena job kai adalah swordsman maka poin otomatis masuk kedalam stats strength dan vitality. Pembagian otomatis swordsman adalah 3 str dan 2 vit.
Kai memutuskan poinnya di 2 agility dan 3 strength karena gaya bertarung kai adalah kelincahan maka agility penting untuknya, untuk vitalitas kai berencana menaikkannya melalui latihan dan poin auto. selama dia bisa menghindar maka hp miliknya mungkin akan bertahan lama dalam pertarungan.
Kai melanjutkan menikmati makanannya, karena hari ini dia hanya memakan roti pemberian dari sistem yang rasanya hambar dan sedikit keras membuat rotinya menjadi makanan tidak layak makan bagi orang-orang dengan kehidupan berkecukupan seperti kai.
"ngitt.." pintu terbuka.
Sebuah grup dengan tiga orang anggota memasuki penginapan dengan satu laki-laki dan dua wanita, grup itu melihat ke seluruh ruangan dan melihat kai duduk sendirian kemudian datang menghampirinya.
Dua wanita berjalan di depan dengan laki-laki di belakang, dua wanita yang berjalan di depan memiliki paras yang lumayan cantik dengan bentuk tubuh yang lansing dan rambut hitam panjang hitam. mereka mengenakan pakaian pemula seperti pemain lainnya, Berbeda dengan pakaian pria, pakaian pemula wanita memiliki lengan yang panjang selain dari itu semuanya sama.
Mereka memiliki wajah asia dengan kulit sawo matang. di WoW kau tak bisa merubah penampilanmu dan kau juga tak bisa melihat nama di atas kepala mereka. karena itu kau hanya bisa mengetahui nama dengan mencari tahu sendiri kecuali di saat waktu tertentu ketika sistem memberitahu namamu misalnya ketika kau di serang atau melakukan duel.
Menghampiri kai, pria tersebut terkejut dan mulai terlihat gelisah. dia ingin mengatakan sesuatu pada temannya, tapi belum sempat dia bicara wanita yang berada di sebelah kanannya bicara duluan.
"Permisi bisakah kau biarkan kami bergabung di mejamu ?" setiap meja memiliki empat kursi dan diseluruh ruangan mejanya penuh dan hanya meja kai yang kosong jadi wajar saja mereka ke tempat kai.
"Hmm ? tentu saja, silahkan duduk !" ujar kai dengan senyuman seraya melirik mereka kemudian melanjutkan makannya.
"Terima kasih" ujar gadis itu sambil tersenyum. dia merasa senang dengan tingkah kai yang seperti pria gentle.
Para gadis duduk berdekatan di depan kai dan sang pria duduk di samping kiri kai. mereka mulai memesan makanan dan mulai berbicara satu sama lain. kecuali pria tersebut yang duduk dengan gelisah dan dan hanya mengangguk pertanyaan wanita.
"Emm... apakah ini game vr pertama mu ?" tanya gadis yang bicara pertama kepada kai.
"Tidak, aku sempat bermain fantasy dulu"
"Ohh.. ini adalah game pertama kami!" ujar gadis tersebut dengan wajah senang" tapi pria di sebelahmu itu berbeda, dia juga sempat bermain fantasy tapi sayangnya tidak terlalu terkenal. oh ya apa kau pemain terkenal di fantasy sebelumnya ? apa nickname mu ??" tanya gadis itu dengan senyum manis penasaran.
Wanita itu tahu laki-laki di sampingnya biasa-biasa saja jadi dia berpikir dengan gadis cantik sepertinya bertanya, mungkin dia akan mulai bermulut besar dan itu akan membuat mereka bisa duduk dengan nyaman tanpa ada rasa canggung saat makan.
"Tidak juga, aku hanya pemain biasa yang berada di guild kecil" jawab kai tersenyum.
"benarkah ? sayang sekali.. ! kami pikir kami dapat jackpot dan duduk dengan seorang yang terkenal. tapi aku pikir itu cukup bagus setidaknya kamu punya pengalaman, tidak seperti kami yang masih pemula heheh.." wanita itu tertawa kecil. dia mulai merasa canggung dengan kai, karena setiap pertanyaan selalu dijawab singkat yang membuat mereka susah untuk membuka topik. wanita tersebut berpikir bahwa dengan tampang miliknya, pria seperti kai mungkin akan senang jika dia mulai bicara dengannya dan mulai membual tentang pengetahuan dan lain-lain, karena biasanya seperti itu.
Kai hanya tersenyum mendengar perkataan wanita tersebut. mereka mencoba sebaik mungkin untuk tidak membuat canggung suasana akan tetapi kai tidak peduli, dia hanya ingin makan dan tidur. dia sangat lelah bahkan menikmati makanan saja menguras tenaganya.
Kai melanjutkan makannya dan saat habis kai pun meninggalkan mejanya. dia menaiki tangga pergi menuju ruangan yang sudah dipesan.
Melihat kai meninggalkan mejanya dan naik keatas. pria yang sedari tadi merasa gelisah mulai mengehela nafas lega.
"Hey... kamu kenapa ? dari tadi kamu bertingkah aneh, apa yang membuatmu gelisah ?" tanya wanita kedua yang memiliki rambut lebih pendek dengan kulit yang sedikit lebih cerah dibanding wanita pertama.
Ketika mereka berbincang dengan kai, wanita kedua memperhatikan temannya dan dia merasa bingung dengan sikapnya yang merasa gelisah di setiap waktu.
Pria tersebut melihat wanita yang bertanya padanya, kemudian melihat tangga dan melihat kai tidak turun kembali. dia berkata.
"Kalian masih pemula makanya tidak tahu, aku sudah bermain fantasy selama 7 tahun jadi aku tahu pemain dan guild terkenal di fantasy. kalian lihat pria yang tadi kan ? dia terlihat biasa-biasa saja bukan ?"
Kedua gadis pun mengangguk karena begitulah penampilan kai tidak ada aura atau karisma yang membuatnya terlihat menonjol.
"Meskipun dia terlihat biasa-biasa saja, dia itu adalah pemain terkenal di fantasy bahkan guild kecil yang dia maksud itu pun terkenal"
"Apa ?yang benar ? tapi dia bilang..."
"Itu artinya dia tidak suka pamer dan juga jangan meremehkan orang di fantasy, ada beberapa orang yang terlihat biasa di luar tapi saat bertarung mereka terlihat sangat berbeda" ujar pria itu dengan serius kemudian melanjutkan kata-katanya.
"Di fantasy banyak pemain-pemain terkenal dan mereka semua ada di hall of fame tapi meskipun begitu ada juga pemain yang terkenalnya melebihi pemain di hall of fame, tapi karena jarang menunjukan diri, banyak yang lupa dengan wajah mereka tapi tidak dengan nama mereka. tapi aku tahu pemain mana saja yang terkenal tapi tidak berada di hall of fame dan pria tadi adalah salah satunya"
"Jadi kita baru saja bertemu artis dong ?"
"Bisa dibilang begitu, tapi kali ini kita beruntung"
"Beruntung ?" tanya wanita kedua bingung.
"Ya.., tidak hanya saja aku tahu julukannya, aku juga tahu prestasi pria tadi, karena itu aku merasa sangat gelisah. pria tadi adalah anggota dari guild yang dipenuhi dengan orang-orang yang tidak waras. guild tersebut sangat suka membuat kerusuhan dan kekacauan, aku pikir kita beruntung tidak dapat masalah darinya"
"Guild orang-orang gila ?" tanya gadis pertama bingung.
Ya" pria itu mengangguk dan melanjutkan" di fantasy ada banyak guild besar tapi yang terkenal adalah mereka guild top 10 dan top 20, tetapi ada juga guild kecil yang terkenalnya seperti guild besar"
"Eh ?" kedua wanita saling bertatapan kebingungan, mungkin ini adalah pertama kali mereka bermain game vr, tapi bukan berarti mereka tak punya pengalaman dalam game. menurut mereka, guild besar yang terkenal adalah wajar. tapi bagaimana mungkin guild kecil bisa terkenal seperti guild besar ? hal tersebut tidaklah masuk akal. perbedaan yang besar dalam jumlah anggota, kekuatan dan keuangan, membuat guild kecil mudah ditundukkan oleh guild besar dan jika pun mereka terkenal, itu mungkin di kalangan kecil bukan di kalangan besar.
Melihat wajah wanita pria itu melanjutkan.
"Aku tahu apa yang kalian pikirkan dan memang benar. oleh sebab itu di fantasy hanya ada 5 guild kecil yang menonjol, dan mereka adalah guild dengan master sebagai anggotanya dan mempunyai nama di hall of fame atau reputasi yang melebihi pemain di Hall of fame. dan karena mereka guild kecil yang menonjol di antara guild-guild besar, para pemain di fantasy menamai mereka sebagai [A Lone Wolf In Forest]"
"A Lone Wolf In Forest ? apa maksudnya ?" tanya kedua wanita itu dengan wajah penasaran.
Pria itu tersenyum dan menjelaskan.
"Setiap guild kecil itu seperti serigala penyendiri. mereka kuat, ganas dan berbahaya, akan tetapi mereka tidak akan bisa menguasai hutan, yang mana menjadi tempat dimana banyak binatang buas hidup berkelompok"
"Jadi begitu.. !! tapi aku pikir Lone wolf adalah nama yang keren" jawab para wanita mengangguk menunjukan mereka paham maksudnya.
"Julukan itu sepertinya juga punya makna lain seperti pujian dan hinaan" ujar gadis wanita yang duduk di samping pria.
"Memang betul, karena julukan itu menunjukan bukti bahwa mereka kuat karena bisa selamat sendirian di hutan tapi di saat yang bersamaan julukan itu juga mengatakan pada mereka bahwa mereka lemah dan hanya bisa bertahan tapi tidak bisa menguasai" ujar laki-laki itu.
"Tepat sekali" ujar wanita yang berada di samping pria.
"Ayo selesaikan makan !! kita perlu bertanya tentang kamar kosong, jika tidak ada kita harus mencari penginapan lainnya"
"Ok" jawab kedua wanita bersamaan.
Malam mulai larut menunjukan warna langit yang sesungguhnya. kesunyian pun datang ke kota harpen yang di terangi oleh cahaya-cahaya lampu dan menjauhkan gelapnya malam.