Ring ring ring ring
Alarm berbunyi menandakan pagi sudah datang.
Kai mematikan alarm dan melanjutkan tidurnya. semalam kai tidur jam 4 pagi setelah mereka berkeliling kota, kecuali para wanita-wanita yang pulang lebih awal karena tak ingin begadang takut kulit mereka rusak.
"Hoamm.." kai menguap dan melihat jam.
Jarum menunjuk pada angka 2. kai bangun dan pergi mandi.
Selesai mandi kai mengambil smartphone miliknya, dia melihat ada beberapa panggilan tak terjawab dari xu jinglei. kai memanggil balik, takutnya terjadi sesuatu pada xu jinglei mengingat kepribadian miliknya.
Kai dan xu jinglei bisa di bilang akrab karena mereka berdua memiliki job yang sama di fantasy dan sering melakukan duo dalam game. terkadang mereka pun melakukan sparring untuk melatih skill.
"Jinglei apa kau butuh sesuatu ?" tanya kai saat panggilan terjawab.
"Kami para wanita ingin pergi belanja hari ini dan membutuhkan seorang pembawa barang, karena itu aku memanggilmu. bisakah kau datang kesini ?" ucap xu di balik layar dengan nada santai.
Mendengar ucapan xu jinglei kai pun tersenyum kecut.
" jika pembawa barang yang kau butuhkan seharusnya kau memanggil ivan atau gary kenapa kau memanggilku ?" ucap kai.
"Tubuh mereka terlalu besar, aku tak ingin orang- orang melihat kami dengan tatapan aneh, tapi tidak apa, kami sudah selesai belanjanya dan baru saja siap makan siang. bye" ucap xu jinglei dan mematikan panggilannya.
Kai hanya tersenyum. mengganti pakaian, kai keluar dari hotel tempat dia menginap dan pergi menuju ke tempat makan yang sering dia kunjungi ketika berada di jepang.
Anggota guild di tawarkan untuk menginap di rumah ryu, tapi semua orang menolak. mereka tidak ingin mengganggu keluarga ryu. apalagi dengan adanya ivan dan gary yang mereka yakini pasti akan membuat masalah jika menginap di rumah di ryu.
Kai tiba di tempat dan melihat sebuah kedai makan yang di luarnya terbuka lebar dengan diatas pintu terdapat tulisan 'shiba ryori'. kai melihat didalamnya tidak terlalu banyak pengunjung, hanya beberapa pria dan wanita yang duduk berdekatan dan berjauhan.
Kai masuk dan melihat ruangan restoran.
Dua buah meja di kanan dan kiri terbentang lurus membentuk garis dengan kursi bundar yang mempunyai sandaran tersusun rapi, diantara meja-meja dan ditengah-tengahnya kosong membentuk jalan menuju dapur.
'Tidak ada yang berubah' ucap kai dalam hati.
Kai memilih tempat duduk yang jauh dengan pelanggan lain. kemudian seorang pelayan berwajah muda dan penuh semangat datang menghampiri kai.
"Kai-san, sudah lama aku tidak melihat dirimu !!" ujar pria itu tersenyum ramah.
"Kau selalu bersemangat sakazuki !!" ucap kai tersenyum.
Sakazuki ialah anak dari pemilik kedai makan dan karena kai sering makan disini ketika di jepang, dia mulai mengenal sakazuki dan sering mengobrol dengannya. bahkan mereka juga bertukar panggilan ketika kai berada di amerika.
"Tentu saja, melayani pelanggan dengan sikap negatif akan mempengaruhi cita rasa makan mereka, jadi aku harus selalu positif agar mereka yang makan akan bahagia jika makan disini" Ujar sakazuki dengan nada penuh semangat.
"Tidak heran aku selalu makan disini ketika berada di jepang, jadi kamulah penyebabnya" canda kai.
"Haha.. kamu bisa saja kai-san!! jika semua pelanggan sepertimu, melayani pelanggan tidak akan membosankan" ujar sakazuki dengan tawa. dia cukup senang dengan candaan kai." Ingin pesan apa kai-san ?
"Apa ada menu baru ?" tanya kai.
" Tidak ada, ayahku sudah cukup senang dengan menu sekarang. Dia tidak ingin melakukan improvisasi lagi. Menurutnya stabilitas lebih penting" ucap sakazuki sambil menunjukan menu dengan wajah cemberut.
"Ayahmu sudah tua, wajar jika dia ingin stabilitas. Tapi kau masih muda, bukankah seharusnya kau yang membuat menu baru ?" tanya kai.
"Aku tahu itu, karena itu aku sedang belajar bahan-bahan masakan sekarang" sakazuki tersenyum sambil menjelaskan kepada kai.
" Oh.. jika kau punya resep baru aku tak keberatan menjadi bahan percobaan" ujar kai dengan wajah tersenyum.
"Kau sangat baik. Tidak salah orang bilang kalau orang indonesia itu ramah dan baik-baik" ujar sakazuki.
"Mulutmu sudah mulai manis sekarang ya."ujar kai sambil menunjuk pesanan miliknya.
"Baiklah.. Tunggu sebentar" ujar sakazuki seraya tertawa kecil dan menuju ke dapur.
Sambil menunggu makanan datang kai membuka smartphonenya dan melihat chat di grup guild, para anggota berencana pergi ke pemandian air panas nanti sore. kai juga memberitahu bahwa dia juga akan ikut.
Kai tidak mengajak yang lain datang kesini karena dia sudah pernah mengajak mereka kesini, dan mereka tidak terlalu suka dengan rasanya. karena beda budaya cita rasa juga beda.
Alasan kai menyukai makan disini adalah karena rasanya yang terasa seperti masakan rumah. dia yang tak punya keluarga selalu merindukan masakan rumah, dan tempat ini menjadi salah satu tempat bagi dia untuk bisa merasakan masakan tersebut.
Setelah 10 menit menunggu makanan pun datang. sakazuki membawa pesanan miliknya.
Sakazuki menaruh piring, mangkok dan gelas minuman di depan kai dan berkata"Silahkan menikmati" dan duduk di depan klai.
Kai mengangguk kemudian melihat nasi kare dan seperti nasi kare biasa, nasi putih dibaluti kuah kare dengan daging, kentang dan wortel yang berserakan di atasnya. kai pun melihat mangkok yang berisikan mentimun, koll dan sayur mentah.
Kai mengambil sendok makan dan mulai mencicipinya dan tak lama mata kai terbuka lebar dan tanpa banyak bicara kai pun mulai melahap makanannya.
Sakazuki yang melihat kai makan mengangguk puas dengan reaksi kai, kemudian dia mulai bertanya.
"Kai apa kau melihat game baru yang akan keluar ?"
Kai menghentikan makannya sesaat dan mengambil air untuk minum, setelah minum kai pun bertanya.
"Maksudmu WoW ?"
"Ya.. itu, dulu kau bermain fantasy jadi kau akan bermain WoW juga kan ?" ucap sakazuki sambil mengangguk.
"Tentu saja. kenapa kau bertanya, apa kau ingin bermain juga ?"
"Ya, aku telah melihat berita dan informasi gamenya di website jadi aku berencana bermain juga sebagai koki"
"Lebih baik kau tak memilih chef, apa serunya pergi ke dunia game jika yang kau lakukan hanyalah bermain masak-masakan" ujar kai sambil melahap makanannya.
"Tidak.. aku ingin menjadi koki dan membuka restoran ku sendiri. itu juga bisa aku gunakan sebagai pengalaman sebelum aku mengambil alih kedai makan ini" sakazuki berkata dengan wajah serius.
"Terserah dirimu, jika kamu butuh sesuatu kamu bisa datang padaku, aku memiliki teman yang ahli memasak kamu bisa belajar sedikit padanya nanti" ujar kai tak peduli dengan pilihan sakazuki.
"Benarkah ? Itu mungkin akan sedikit membantuku nantinya. Terima kasih kai, aku kebelakang dulu" ucap sakazuki yang kemudian berjalan ke belakang.
Kai pun melanjutkan makannya, setelah selesai kai kembali ke hotel dan menunggu sore datang. matahari pelan-pelan turun ke bawah dan kai keluar dari hotel sambil menunggu di jemput oleh ryu.
Kai keluar dan melihat Mobil bmw berwarna hitam dengan seorang pria tampan mengendarainya. tanpa berkata apapun kai pun mamasuki mobil dan berangkat menuju pemandian air panas.
Di dalam mobil ada beberapa anggota guild dan kai menyapa mereka. karena mereka menginap di hotel yang berbeda-beda ryu harus menjemput satu persatu. tapi beruntungnya dia tidak harus menjemput semua orang. hanya orang yang berada di dekat rumahnya lah yang dia jemput.
Memasuki pemandian air panas para anggota guild sudah berkumpul kecuali ivan, gary dan derby yang pulang lebih awal untuk membereskan masalah derby.
Mereka masuk ke pemandian umum dan menikmati pemandiannya. setelah mandi mereka pun mulai makan malam bersama dan melanjutkan jalan-jalan dan bersenang-senang.
Esok harinya kai pergi ke bandara bersama yang lain, dia dan john menaiki pesawat yang sama karena tujuan mereka adalah amerika. ryu dan ichika mengantar dan menunggu mereka berangkat sebelum kembali pulang.
Mereka bersikap seperti seorang tuan rumah yang baik. yah.. meskipun ryu diabaikan oleh para wanita-wanita di guild. sebagai tuan rumah dia cukup sabar dan baik.
kai kembali ke amerika dan berpisah dengan John karena mereka menaiki taxi yang berbeda.
Sesampai di rumah, sambil beristirahat kai menonton sebuah movie lama. sebuah movie aksi yang di berlatar belakang di negara jepang dengan seorang samurai sebagai pemeran utamanya.
Kai mulai menonton film sambil melihat aksi-aksi para samurai dan membayangkan gerakannya di kepala. kai telah menggunakan teknik pedang samurai selama 3 tahun terakhir tapi tidak terlalu sempurna karena di fantasy warrior memiliki armor yang menghambat gerakan kai.
Teknik kai lebih mengandalkan kecepatan dan akurasi dengan kebebasan gerakan dan tangan yang stabil. Karena itulah, teknik samurai cukup cocok dengan kai.
Malam mulai larut, kai mematikan tv miliknya dan pergi tidur.
Esok harinya kai mulai berlatih untuk mengoptimalkan tubuhnya karena hari pembukaan WoW adalah besok malam.
Hari pun berganti dunia pun semakin gaduh dengan WoW. berita WoW dimana-dimana, forum-forum internet pun membahas WoW dan hari yang dinantikan pun datang.
21.55 pm.
Kai memasuki mesin vr yang berbentuk kapsul. kai pun duduk dan mesin mulai memindai tubuhnya setelah selesai kai melihat layar di depannya ketika waktu menunjukan pukul 22.00 kai pun berkata.
"Aku Datang Dunia Baru!!"