Ring... Ring...Ring....
Bunyi alarm membangunkan kai dari tidurnya.
"Huamm..." kai menguap dan mengusap matanya, setelah mematikan alarm kai bangun dari tempat tidur dan bersiap-bersiap untuk latihan pagi. kai keluar dari rumah dan melihat langit masih agak gelap, kai merenggangkan badannya selama 10 menit sebelum berlari kecil kearah taman. selepas jogging kai pulang kerumah dan mulai menyiapkan sarapan untuk dirinya.
Kai tahun ini berusia 26 tahun dan kai adalah seorang yatim piatu. keluarganya meninggal dalam kecelakaan tepat 1 bulan sebelum keluarnya 'fantasy'. keluarga kai adalah keluarga yang berkecukupan, saat keluarga kai meninggal, kai menjadi remaja yang kurang stabil, dia menjadi cepat marah, pendiam dan suka termenung.
Saat fantasy keluar, saudara dari orang tua kai membeli alat vr dengan tipe model yang sederhana dan fantasy menjadi tempat dimana kai mengeluarkan emosinya, hali itu punya efek positif pada kai. bakat dan amarah miliknya membuat dia mulai terkenal. kai mulai menghasilkan uang sendiri dan mengenal orang-orang baru yang akhirnya beberapa dari orang tersebut menjadi teman akrab. setelah 7 tahun kai bermain fantasy, kai mulai berpikir untuk pindah.
Kai merasa kesepian setiap kali dia berada dirumah, dia merasa bahwa dia hanya menyakiti dirinya sendiri jika terus berada dalam lingkungan seperti itu. teman kai yang mendengar kai ingin pindah menawarkan dia untuk tinggal di amerika. karena teman kai memiliki koneksi yang cukup untuk membuat kai bisa tinggal dengan bebas di kota tersebut, kai pun menyetujuinya. dengan segala proses yang diurus oleh temannya, kai hanya perlu untuk tinggal di sana dengan tenang.
Dia pun pindah dan mengganti nama menjadi kai.
Tapi kai berjanji bahwa suatu saat nanti dia akan kembali kerumah orang tuanya dan membangun keluarga disana sama seperti bagaimana orang tuanya membangun keluarga disana.
-------------------------------------
kai yang baru saja siap sarapan pergi mandi dan bersiap-siap, tepat setelah kai mengganti pakaian dia mendengar suara panggilan dan mengangkatnya.
"Halo.."
"Halo.. kai apa kau sudah membaca petunjuknya semalam ?" suara pria yang sama dengan sebelumnya terdengar di balik layar
"Sudah...! bagaimana dengan pertemuaan guild ? di negara siapa kita akan berkunjung ?" tanya kai penasaran. anggota guild kai terdiri dari 15 orang dan setiap orang memiliki negara yang berbeda-berbeda tetapi ada juga yang berasal dari negara yang sama.
Setiap pertemuan yang penting akan selalu diadakan face to face, tapi itu sebenarnya hanya alasan untuk mereka. Mereka memutuskan untuk bertemu karena mereka ingin menghabiskan waktu bersama.
"Katanya mereka akan datang kesini, sudah lama mereka tidak ke jepang jadi mereka pikir cukup bagus untuk liburan kesini." suara yang bahagia dan bangga bisa terdengar di balik layar." Mereka bilang mereka juga ingin pergi ke indonesia dan melihat halama kampungmu. Jadi kapan kau akan membawa kami jalan-jalan ke indonesia ?
"Aku tidak tau, aku punya memori yang buruk disana. Setiap aku berkunjung memori tentang keluarga selalu muncul di kepala ku, itu membuatku susah untuk mengontrol emosiku." Kai selalu merasakan perasaan sedih ketika pulang ke indonesia, meskipun waktu sudah berlalu tapi perasaan terhadap orang tua tak akan pernah pudar.
"Meskipun julukanmu mengerikan, kau punya sisi sensitif juga ya ? Baiklah.. jangan bersedih, seperti yang kami katakan kau bisa menganggap kami sebagai anggota keluargamu sendiri jika kau ingin"
"Aku tidak ingin punya keluarga yang tidak waras. Aku hanya ingin keluarga yang normal."
"Kejamnya..."
" Jadi jam berapa penemuannya ?"
"Apakah kamu tidak melihat grup semalam ?" suara kebingungan terdengar di balik layar.
"Tidak.. setelah membaca petunjuknya aku langsung tidur"
"Ohh... pertemuan besok malam, kamu sebaiknya memesan pesawat sekarang"
"Ok" jawab kai singkat sambil mematikan panggilannya.
Setelah memesan tiket, kai keluar dari rumah dengan mengenakan kaos polos putih, celana pendek, sandal jepit dan tas kecil. kai lebih suka kesederhanaan daripada gaya berfoya-foya. oleh karena itu pakaiannya sangat sederhana meskipun kai memiliki tabungan yang cukup untuk hidup mewah kai tidak pernah berpikir untuk melakukannya terkecuali makanan, kai tidak pernah segan-segan menghabiskan banyak uang jika itu untuk makanan.
Kai mulai berjalan ke arah taman terdekat dimana kai sering menghabiskan waktu luangnya, perjalanan dari rumah kai ke taman tersebut cukup dekat.
Setelah kai sampai di taman kai mulai duduk dan melihat turis-turis yang lewat dan terkadang kai melihat anak-anak yang sedang bermain bersama orang tua dengan wajah gembira.
'Mungkin disaat kecil wajahku juga terlihat bahagia seperti mereka' pikir kai dengan senyum sedih mengingat akan memori lama.
"Sudah kuduga kau pasti berada disini kai" tiba-tiba suara yang merdu diiringi dengan irama senang terdengar di samping kai.
Kai melirik kesamping dan melihat sesosok gadis manis dengan wajah imut memiliki pipi yang berisi dengan wajah bulat dan rambut poni yang di ikat ke belakang. Gadis ini mengenakan celana jeans dengan kaos panjang yang terlihat cukup besar untuk ukuran dirinya.
'Dan ini dia satu-satunya wanita normal yang cukup dekat denganku.' gumam kai sambil melirik ke arah lain. gadis cantik itu berjalan pelan-pelan ke arah kai sambil mencemberutkan wajahnya. langkah yang santai dan pakaian yang easygoing membuat kharisma gadis tersebut meledak. bagaikan mawar pink yang balut oleh kain putih, membuatnya terlihat sangat cantik.
" Hei...!! apakah kau mengabaikanku ?" kata gadis cantik tersebut dengan nada marah.
" Apa yang kau inginkan ?" tanya kai yang merasa terganggu dengan nada gadis tersebut.
" Jangan Berkata seperti itu, kitakan teman dan yang lebih penting lagi kamu lupa janjimu kai" gadis cantik itu berkata sambil menaikan sedikit nada marahnya dan mulai duduk di samping kai.
" Janji ? janji apa ? aku tak berpikir aku punya janji apa-apa padamu ?" kai bertanya sambil menunjukan wajah kebingungannya.
"Bagaimana bisa kamu lupa, padahal belum seminggu ?" tanya gadis cantik dengan wajah marah.
" ah.. janji menemani mu belanja ya ?" taya kai dengan nada lega.
" YA " jawab gadis cantik singkat saja.
"hah... baiklah mari berangkat, aku harus pergi nanti sore" jawab kai sambil menghela nafas.
"Kemana ?" lirik gadis cantik ke arah kai dengan wajah penasaran.
"Bukan urusanmu"
"Hmph.." gadis itu mengembangkan pipinya dengan wajah marah. Dan melihat ke arah lain seolah dia tak peduli.
Kai tidak menghiraukan apa yang gadis itu rasakan, dia terus berjalan tanpa melihat kearah gadis tersebut.
Melihat kai tak peduli gadis itu semakin cemberut, dan efeknya banyak pria yang lewat tersenyum melihat kemanisan gadis tersebut.
Kai dan gadis cantik tersebut berangkat ke stasiun menuju kota.
Gadis cantik ini bernama olivia, tinggal berdekatan dengan rumah kai, mereka pertama kali bertemu 2 tahun yang lalu dan mulai akrab 10 bulan yang lalu. kai mulai akrab dengan olivia ketika kai menolong membawa ayahnya ke rumah sakit dan menjaganya bersama-sama karena ibunya olivia meninggal ketika dia berumur 10 tahun. setelah itu kai sering menolong dan jalan-jalan bersama.
Meski kai dan olivia akrab, kai yakin bahwa tidak ada perasaan antara mereka berdua kecuali pertemanan. hubungan mereka lebih seperti kakak-beradik dan itu menjadi faktor yang membuat kai senang karena selama ini kai selalu sendiri jika ada seorang yang bisa dianggap adik maka kai dengan senang hati menjaganya.
Sesampai di pusat perbelanjaan, kai dan olivia mulai berjalan santai memasuki gedung.
Meskipun olivia terlihat sederhana, dia punya wajah yang unik dan kepribadian yang menarik. Dia juga terlihat menonjol ketika berjalan di keramaian.
Bahkan ada beberapa yang melirik kearah olivia tapi itu hanya sesaat dan mereka cepat mengarahkan pandangannya ke arah lain.
Memasuki gedung olivia mulai memilih baju dan barang-barang yang disukai para gadis muda, sedangkan kai hanya melihat-lihat dan membawa barang belanjaannya. ketika olivia belanja, dia tidak pernah bertanya tentang pendapat kai, karena dia tahu pasti kai akan menjawab iya dan kemudian mengabaikannya. meskipun begitu, olivia merasa senang karena dia punya seorang untuk membawa barang-barang miliknya.
Kai menghabiskan waktunya bersama olivia sampai siang, setelah makan siang bersama, kai dan olivia berpisah. kai memesan dua taxi, untuk olivia dan dirinya. setelah mengirim olivia pergi, kai berangkat menuju bandara. dia tidak punya barang yang harus dia kemasi, pasport dan lainnya yang dia butuhkan sudah berada dalam tas kecil miliknya.
Kai sudah lama tidak ke jepang, terakhir kali dia kesana 2 tahun lalu. kai pergi dengan antusias yang tinggi, dia berharap mereka akan bersenang-senang penuh tanpa adanya gangguan.