Alex berjalan menuju kursi team basket design, jalannya agak tertatih tatih. Romy berdiri disampingnya kemudian ikut duduk dan melihat kaki Alex.
"Kayaknya agak biru tuh." Sahut Harry.
"Iya nich. " Jawab alex Sambil meringis menahan sakit.
Pelatih datang tiba tiba menghampiri Alex dan duduk jongkok memeriksa kaki Alex.
"Yang mana yang sakit Alex...?" Tanya pelatih sambil memegang kaki Alex.
"Yang ini pak. "
Tunjuk Alex ke arah kaki nya.
"Sepertinya terkilir. Kelihatan agak biru juga kena benturan keras." Sahut pelatih sambil sedikit meremas bagian kaki Alex yang biru.
"Addduuhh.... Pelan pelan pak. Sakit nich " sahut Alex.
Dewi kemudian datang bersama Jen dan Laura.
"iya nich ada bagian urat yang sedikit terkilir. Kudu diurut bentar di ruang kesehatan. Masih sakit gak....? " Tanya pelatih kepada Alex.
Alex cuman meringis saja berusaha terlihat kuat didepan Dewi.
"Gak pak biasa aja kok." Sahut Alex.
Yakin...?" Sahut pelatih memastikan.
"Kalau bagian ini" sahut pak pelatih sambil menekan bagian samping pergelangan kaki Alex yang agak biru.
"Aaarrghhh.... Sa.saakiiit. " sahut Alex lirih.
"Tadi katanya gak sakit " celetuk Harry.
Alex balas menyikut Harry.
"Aduuh... Kok kasar tiba tiba." Sahut Harry.
"Bawa ke ruang kesehatan dahulu aja. Nanti saya benerin uratnya sedikit terkilir. Ada yang bawa balsem...? "Tanya pelatih.
" Saya bawa" jawab Dewi.
Alex melihat ke arah Dewi sambil tersenyum. Dewi memberikan balsem ke pelatih kemudian melirik Alex.
"Sakit yaaa...? "Tanya Dewi khawatir.
"Enggak kok biasa aja... Cuman terkilir. Besok juga sembuh kok. Dah bisa jalan jalan lagi." Sahut Alex sok kuat.
" Beeuuuh... "Sahut Harry. "Ini toh sebabnya dia tiba tiba sok kuat. Haiyyaaa... Dasar Romeo jaman modern. "
"Ya sudah ke ruang kesehatan dahulu. Saya obatin kamu bentar. Paling setengah jam juga dah kelar." Sahut pelatih sambil berdiri.
Alex pun ikut berdiri mengikuti pelatih.
"Bisa jalan kan....?" tanya pelatih lagi.
" Bisa kok" sahut Alex.
Boby bergegas berjalan disamping Alex.
"Aku temenin kamu "sahutnya.
"Hati hati Alex." Sahut Jen.
Cepatt sembuh yaa "sahut Dewi.
Alex cuman meringis menahan sakit. Dewi pun berlalu menuju team basket bisnis ke tempat romy. Sesaatt setelah melewati pintu keluar gedung olahraga. Alex mulai berjalan agak goyah. Huup... Boby bergegas memegang tangan Alex dan memapah Alex untuk bantu berjalan.
"Lhooo... Tadi katanya gak papa" tanya pelatih.
"He..he... Biasa pak namanya juga anak muda." Balas Alex.
"Udah gue duga gara gara Dewi kamu tadi sok kuat. " Bisik Boby pelan kearah Alex.
"He..he..." Alex cuman nyengir.
"Tumben Harry gak ngeh." Sahut Boby.
"Dia... Bantu beresin barang barang saya di loker "sahut Alex.
"Ooohhh ya sudah. Besok kita makan makan merayakan kemenangan pertandingan hari ini." Sahut Boby.
"Asyyiiiikkk...." Sahut Alex.
"Masak makan makan sekarang pas kamu lagi pincang gini. " Balas Boby.
"Kan kita bisa menang karena kamu juga". Alex cuman meringis menahan sakit.
Dewi menuju bangku team basket bisnis bersama Laura dan Jen. Di sana Dewi melihat Romy terlihat marah dan membanting handuknya berkali kali ke tempat duduk melampiaskan kekesalannya.
"Romy.. " panggil Dewi.
" Apaaaa...!!!!" Jawab Romy kasar.
"Kamu kok gitu sih...??!! "Tanya Dewi.
Romy cuman cuek dan melengos. Dion datang membawa tas Romy. Mau kemana Romy tanya Dewi lagi.
"Mau ke kafe ngilangin kesel... Kenapa..??!!! Mau marah marah karena saya berani kasar sama team basket kamu...? " Tanya Romy marah.
"Harusnya kamu gak kayak gitu. Malah bikin nama kamu jelek di mata mahasiswa lain" balas Dewi.
"Gak perduli tuh " balas Romy kesel.
"Menang bukan segalanya Romy. Yang penting kita belajar menjadi lebih baik ." Dewi menasihati.
"Buat apa ikut pertandingan kalau gak menang...? Ngabis ngabisin waktu saja. " Jawab Romy.
"Udahlah team basket design dah menang. Dah puas kan kamu sekarang...? Gih sana senang senang sama mereka." Sahut Romy kasar.
" Gak gitu juga Romy. Buktinya saya kesini buat support kamu." Balas Dewi.
"Udahlah... Saya mau main ke kafe bareng team basket yang lain sampe malam." Sahut Romy.
"Kafe mana Romy...? " Tanya Laura.
" Kafe Star-lime" sahut Romy.
"Yuukks jalan sekarang " sahut Romy sambil meLewati Dewi begitu saja.
"Moodnya lagi gak bagus" sahut Laura menenangkan Dewi.
Jen cuman memperhatikan saja.
" Daaggh Dewi kita semua duluan ke kafe bareng Romy yaa " sahut Dion.
Dewi hanya terdiam menahan sedih. Jen datang merangkul Dewi.
"Sudahlah kita jalan jalan yuk ke mall. Mumpung lagi diskon nich di outlet baju bermerk " sahut Jen.
"Iya nich kita jalan jalan saja ke mall " ajak laura.
Dewi cuman mengangguk pelan. Mereka bertiga bergegas berjalan menuju mall Deket kampus.
Sementara itu selesai membereskan barang barang dan memasukan ke tas Alex Harry bergegas keluar gedung olahraga. Di depan pintu Harry berpapasan dengan ria.
"Ehh...ria tumben bisa ketemuan disini".
"Iya nich baru kelar wawancara para penonton pertandingan basket tadi."
" Oooh ... Mau makan gak....? Sekalian traktir yang waktu itu mie ayam..." Ajak Harry.
"Boleeehhhh" jawab ria senang.