" Disini Nona, apakah ini tas milikmu? " Lin Huang bertanya kepada wanita cantik di depannya sambil tersenyum.
Wanita itu yang melihat senyum dan penampilan Lin Huang menjadi tertegun dan membeku sebentar. Lin Huang yang melihatnya seperti itu hanya menghela nafas sedikit dan memanggil wanita itu lagi " Nona ? Hallo !! Nona ? Nona ?!! "
Setelah memanggil sekian lama, barulah wanita itu tersadar dan wajahnya sedikit memerah " Ma-maaf soal itu, ah.. iya, ini memang tas saya, terima kasih sudah menolong saya, kalau tidak saya tidak tahu harus berbuat apa " wanita itu berkata sambil mengambil tas dari Lin Huang dan memeluknya seperti itu barang yang sangat berharga.
Lin Huang yang mendengar suaranya menjadi tertegun sebentar, karena suaranya yang indah, lalu dia tersenyum " Tidak apa - apa, saya cukup senang membantu,lain kali hati - hati , kalau begitu saya pergi dulu " Lin Huang berkata dan kemudian berbalik, bersiap untuk melangkah pergi.
" Tu-tunggu sebentar " terdengar suara wanita itu dari belakang Lin Huang. Lin Huang yang mendengarnya berhenti sebentar dan berbalik " Ada apa Nona ? " Lin Huang bertanya sambil menatap wanita itu.
Wanita itu kemudian mendekati Lin Huang " Se-sebagai ucapan terima kasih, Bi-bisakah saya membalasmu dengan mentraktir sesuatu ? " wanita itu bertanya dengan sedikit gugup dan wajah yang memerah.
Lin Huang berpikir sebentar setelah mendengarnya ' .... sebenarnya tidak ada salahnya untuk menerima tawaran dari wanita ini, apalagi aku bisa bertanya tentang kota dan tempat ini '.
" Baiklah nona, saya terima undanganmu " Lin Huang menyetujui undangan wanita tersebut, yang membuat wanita itu menjadi bahagia. " Benarkah ? kalau begitu ayo kita pergi " wanita itu langsung memegang tangan kiri Lin Huang dan menyeretnya ke Cafe terdekat. Lin Huang yang ditarik hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat wanita ini.
Kemudian mereka memasuki Cafe dan ketika masuk, banyak orang di dalam menatap mereka, karena wanita itu sangat cantik dan Lin Huang sangat tampan, seperti pertandingan yang di buat di Surga, apalagi banyak yang melihat mereka berpegangan tangan sehingga kebanyakan orang berfikir kalau mereka berpacaran.
" Lihat itu, astaga !! baru kali ini aku melihat orang yang sangat tampan " kata suara gadis di meja depan sebelah Lin Huang.
" Oh my god, benar - benar pasangan yang serasi " terdengar suara wanita paruh baya yang memuji
" Hahh.. dunia tidak adil " kata suara frustasi dari seorang pria.
Wanita itu dan Lin Huang berjalan masuk dan mencari meja yang kosong, setelah mencari sebentar mereka mendapatkan meja kosong di sebelah kanan belakang di dekat jendela .
" Pelayan " kata wanita tersebut sambil mengangkat tangannya dan kemudian seorang gadis pelayan datang.
" Anda mau pesan apa ? " tanya pelayan dengan suara sopan sambil menyerahkan menu makanan dan bersiap mencatat pesanan.
Wanita itu menerima menu makanan dan melihat - lihat nya sebentar " Saya pesan Cappucino Coffe " lalu wanita itu melihat Lin Huang dan bertanya " Anda mau pesan apa ? "
Lin Huang tersenyum " Saya akan memesan apa yang anda pesan " kata Lin Huang yang kemudian pelayan memperhatikannya dan tertegun dengan wajah ketampanan wajahnya.
" Kalau begitu, Cappucino Coffee 2 " kata wanita itu kepada pelayan tersebut yang membangunkannya dari lamunan " 2 Cappucino Coffee, silahkan tunggu sebenatar " kata pelayan dengan sedikit wajah memerah dan mencatat pesanan lalu kemudian pergi.
Setelah pelayan pergi, kini Lin Huang dan wanita itu saling memandang dan berhadapan " Jadi kalau boleh tahu, siapa namamu ? " tanya wanita itu terleih dahulu.
" Nona, bukankah seharusnya seseorang lebih dulu menyebutkan namanya sebelum bertanya nama orang lain ? " Lin Huang menjawab sambil tersenyum yang membuat wanita itu sedikit memerah melihat senyumnya.
" Ah.. itu kesalahanku, perkenalkan nama saya Linda, dan anda ? " kata wanita itu
Lin Huang sedikit tersenyum " Nama saya Lin Huang " jawab Lin Huang
" Apakah kamu dari China ? " tanya wanita itu lagi yang menyebabkan Lin Huang berfikir sebentar ' China ? apa itu ? apa itu nama sebuah tempat ? ah.. lebih baik nanti aku akan mencari tahunya sendiri ' " ya, anda benar saya dari China " jawab Lin Huang
" Ah.. kalau begitu saya mengerti, pantas anda terus berbicara dengan bahasa mandarin, untungnya saya tahu bahasa mandarin. apakah anda tidak tahu bahasa indonesia ? dengan siapa anda datang ke Medan ? " wanita itu bertanya banyak pertanyaan.
' Bahasa Indonesia ? apa itu ? yah nanti aku juga tahu kalau belajar ' Lin Huang berfikir sebentar " Maaf, saya tidak tahu bahasa Indonesia dan ya.. saya tiba di sini sendiri "
Wanita yang mendengar Lin Huang terkejut sedikit " jadi, anda tiba di sini sendirian tanpa keluarga ? " tanya wanita itu lagi, yang ketika Lin Huang mendengar kata ' keluarga ' menjadi terdiam sebentar " Maaf Linda.. keluarga saya semua sudah tidak ada " Lin Huang berkata dengan suara pelan dan ada sedikit kesedihan di dalam suaranya.
" A-ahh.. maaf soal itu, aku tidak tahu kalau.... " kata Linda yang panik melihat Lin Huang jadi murung
Kemudian pesanan mereka sampai dan di antarkan oleh pelayan yang sama " Silahkan menikmati " kata pelayan sambil tersenyum kepada mereka " Terima kasih " jawab Linda kepada pelayan dan kemudian pergi.
Setelah keheningan singkat Linda Bertanya lagi " Jadi... apakah anda punya tempat tinggal ? " Linda bertanya dengan sedikit perhatian karena tidak ingin membuat Lin Huang terlihat sedih lagi.
" Sebenarnya... saya tidak punya tempat tinggal dan saya baru sampai di sini " Lin Huang menjawab dan sedikit tersenyum sambil menatap kembali Linda.
Linda yang mendengarnya berfikir sebentar lalu kemudian berkata " Kalau begitu, apakah anda mau tinggal sementara di tempat saya ? kebetulan banyak kamar kosong di rumah saya ".
Lin Huang yang mendengar tawaran tersebut sedikit tertegun karena keberuntungannya mendapat tawaran dari gadis cantik yang baru di temuinya. Sebenarnya dia bisa tidur dimana saja, tetapi karena dia baru sampai di tempat ini dan mencoba kehidupan normal, apa salahnya menerima tawaran tersebut tetapi sebelum itu dia bertanya " Apakah anda yakin ? bagaiman kalau ternayata saya orang jahat ? dan saya tiba - tiba merampok rumahmu ?!! "
Linda sedikit tertawa dan berkata "Hihihi.... Saya tahu anda bukan orang jahat, tidak ada orang jahat yang setampan dirimu, lagipula aku percaya instingku kalau anda bukan orang jahat " jawab linda dengan percaya diri yang membuat Lin Huang terdiam sebentar.
' Hahh.. insting ya ? memang, wanita tidak bisa di tebak ' " Baiklah kalau begitu, saya akan menerima tawaranmu " kata Lin Huang sambil tersenyum yang membuat Linda sedikit memerah dan bahagia.
" Benarkah ?!! aku senang mendengarnya " kata linda dengan wajah bahagia karena di rumahnya akan ada pria setampan Lin Huang ketika dia pulang dan menyambutnya. memikirkan itu membuatnya sedikit memerah.
Lin Huang yang melihat wajahnya yang memerah, sedikit khawatir " Ada apa ? apakah kau sakit " tanya Lin Huang sambil berdiri dan meletakkan punggung tangan kanannya di dahi Linda.
Linda yang merasakan tangan Lin Huang di dahinya menyebabkan wajahnya tambah memerah " Hey.. apakah kau benar - benar tidak apa - apa ? wajahmu semakin memerah " Tanya Lin Huang sedikit khawatir karena wajahnya yang semakin memerah.
" Ti-tidak, tidak apa - apa, aku tidak apa - apa " Linda berkata sambil memegang tangan Lin Huang dan menurunkannya dari dahinya. Linda yang memegang tangan Lin Huang, merasakan kalau tangannya sangat lembut dan halus, bahkan dia sendiri tidak memiliki tangan selembut dan sehalus ini, walaupun sudah menghabiskan banyak perawatan.
" Syukurlah kalau begitu " Lin Huang berkata sambil menarik kembali tangannya dari linda, yang membuatnya sedikit kecewa namun kembali normal lagi.
" Jadi kalau boleh tahu, dengan siapa anda tinggal di rumah ? " tanya Lin Huang
" Oh.. saya hanya tinggal berdua sama bibi, orang tua saya sibuk bekerja di luar negeri dan saya juga sibuk dengan kuliah saya karena itu, kalau anda tinggal di rumah saya, saya jadi lega karena ada yang mejaga rumah " kata Linda sambil tersenyum, Lin Huang yang mendengarnya menyebabkan bibirnya berkedut sedikit ' Sialan... aku immortal tertinggi, menjadi penjaga rumah ? yang benar saja, bahkan Master Sekte Surga Abadi tidak berani berdiri di hadapanku. tapi..... hahh.. sudahlah, yang penting aku harus menjalani kehidupan normal, ya semoga ini dapat mengawalinya, walaupun menjadi penjaga rumah ' pikir Lin Huang dan mengehela nafas.
" Hmm... kenapa anda menghela nafas ? " tanya Linda bingung melihat Lin Huang.
" Tidak, tidak apa - apa " jawab Lin Huang karena tidak mungkin dia menceritakan dirinya kepada orang yang baru di temuinya.
" Baiklah, kalau begitu, cepat habiskan kopimu dan kita akan pergi ke rumahku " kata Linda dan kemudian mereka mengobrol sebentar sampai kopi habis.
" Ayo kita pergi " kata Linda yang kemudian berdiri dari tempat duduknya begitu juga Lin Huang dan mengikuti Linda ke depan kasir dan linda membayar minuman mereka.
Setelah itu mereka keluar dari cafe dan berjalan berdua berdampingan, Linda yang memperhatikan Huang merasa pakaiannya aneh " Huang, maaf kalau boleh bertanya, kenapa kau memakai pakaian ini ? " tanya Linda
Lin Huang kemudian memperhatikan pakaiannya dan melihat pakaian orang - orang di sekitarnya berbeda dengan dirinya, dan kemudian sadar kalau dia berada di planet yang berbeda dan lupa tentang itu " Hmmm... apakah aku tidak boleh memakai pakaian ini ? apakah terlihat jelek ? " tanya Lin Huang yang memutar tubuhnya di depan Linda.
Linda yang melihat Lin Huang berputar, seakan terhipnotis dengan keanggunannya dan berkata " Ti-tidak, itu boleh - boleh saja, tetapi kau tahu, pakaianmu sedikit berbeda, seperti pakaian dari kekaisaran di zaman peperangan China, karena itu banyak orang yang melihatmu sepanjang jalan, apalagi.. apalagi.. kau itu sangat tampan dengan pakaian itu " Kata linda menjelaskan dan sedikit memerah di akhir dengan suara yang pelan
Tetapi karena Kultivasi Lin Huang yang tinggi, dia dapat mendengar semua apa yang dikatakan Linda dan tersenyum " Hmm... begitu, pantas saja dari tadi aku diperhatikan oleh banyak orang, jadi seperti itu. yah.. biarlah, lagipula aku menyukai pakaian ini, walaupun terlihat seperti ini, ini sebenarnya cukup ringan dan mudah bergerak " kata Lin Huang yang Linda mendengarnya mencoba memegang bajunya dan merasakan tekstur kainnya " Benar, ini sangat halus dan ringan, ini pasti sangat mahal kan ? " tanya linda yang telah merasakan kain di tangannya.
" Yah.. begitulah " ' Ya jelas ini mahal, ini adalah pakaian dengan pertahanan peringkat Divine, bahkan Immortal Emperor tidak bisa menggoresnya ' fikir Lin Huang di dalam tetapi masih berwajah tersenyum di depan Linda.
" Dimana kau membelinya ? " tanya Linda karena dia sangat menyukai tekstur kainnya.
" Oh.. pakaian ini adalah pemberian ibuku, jadi aku tidak tahu dimana dia membelinya " Lin Huang berkata membohonginya karena tidak mungkin dia berkata kalau pakaian ini dari dunia abadi.
" Oh begitu, maaf sudah membuatmu mengingatnya ! " Kata Linda sedikit menyesal karena dia tahu kalau orang tua Lin Huang sudah tidak ada berdasarkan ceritanya.
" Tidak apa - apa, itu juga kejadian yang sudah lama " ' ya, itu sudah lama, sekitar 110 tahun yang lalu ' fikir Lin Huang yang mengingat keluarganya.
Lalu mereka mengobrol sambil berjalan dan berhenti di pinggir jalan dan di depannya ada mobil berwarna merah dengan Logo Banteng di depannya, lalu Linda mengambil Kunci dari tasnya lalu menekan kunci dan mobil mengeluarkan bunyi "beep.. beep" dan kemudian Linda membuka pintu mobil di sebelah kiri " Ayo masuk " kata Linda melihat Lin Huang.
Ling Huang yang mendengarnya bingung sebentar, karena selama dia hidup dia tidak pernah melihat benda yang seperti ini, bahkan di dunia abadi. Tetapi dia tidak berfikir banyak dan masuk seperti yang di katakan Linda.
Lalu linda menutup Pintunya dan berjalan memutar dan membuka pintu di sebelah kanannya dan masuk, lalu kemudian menutup pintu lagi. Setelah itu dia menghidupkan mesin Mobil.
Broom...Broom..Brooom
Lin Huang yang melihat semua ini sedikit terkejut dan kagum ' Sungguh hebat, walaupun manusia di sini semuanya fana, tetapi mereka semua memilki kecerdasan dan pengetahuan yang cukup tinggi, bahkan bisa menciptakan benda seperti ini yang tidak terfikirkan bahkan di dunia abadi '
Lalu Linda menginjak gas dan mobil melaju di jalanan beraspal menuju ke rumahnya bersama Lin Huang.
Terima Kasih sudah membaca