"A doctor's job is to cure people, but what if he kills people too?"
***
Seira pun melangkahkan kakinya maju tapi dia lupa jalan mana yang harus di ambil. Seketika munculah seorang pemuda tampan berambut dan bermata kuning itu.
"Uh... Gara-gara pertarungan tadi aku jadi lupa mau kekiri atau kekanan." Ucap Seira kesal.
"Ruang kepala sekolah ada di jalur kanan." jawab seorang pemuda berambut kuning itu.
"Terima Kasih." Ucap Seira.
"Perkenalkan namaku Ji ShaoYing. Ketua jurusan tanah tingkat 6. Hmm... Kamu sepertinya sangat menarik. Aku ingin membedah kamu. Ucap pemuda berambut kuning itu sambil tersenyum licik.
"Kamu sangat hebat. Kekuatan sihirmu, daya kontrol, kosentrasi, kecepatan pergerakan. Semua level superior." Ucap Seira.
"Terima kasih atas pujianmu nona manis." jawab pemuda berambut kuning itu sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Tetapi darah pembunuh kamu sangat kental. Ini melanggar prinsip murid jurusan tanah. Lama kelamaan kamu akan menjadi aliran sesat. Kamu bukan lawanku, selamat tinggal." Ucap Seira sambil berjalan ke arah kanan.
Tiba-tiba saja pemuda berambut kuning itu melompat tinggi ke arah Seira dengan mengarahkan pisau-pisau kecil yang ada di setiap himpitan jarinya.
"Lawan atau bukan, Setelah saya membedahmu baru tahu!!" jawab pemuda berambut kuning itu.
Seira berhasil mengelak. Tak lama setelah itu pemuda itu pun melemparkan pisau-pisau kecilnya ke arah Seira. Seira berhasil menangkisnya dengan sihir tanah tipe 3 milikknya yaitu Land Shield.
"Eh.., sangat menarik." Ucap pemuda itu sambil tersenyum licik.
Dia sudah belajar sihir dan silat. Saya sudah meremehkan kecepatannya. Gumam Seira.
Seira pun mengeluarkan sihir air tipe 5 miliknya Water Waves. Dan membuat Ji ShaoYing terbentur ke tembok. Lalu Seira pun melanjutkan perjalanannya ke ruang kepala sekolah.
***