Pagi hari di sekolah the elit, banyak murid yang berjalan menuju kelas dan ada juga yang sibuk dengan ursusan mereka namun, tidak untuk dia.
"Pagi"wanita berambut pink dengan senyuman manis.
"Pagi, wahhhh imutnya"wanita tersebut berteriak senang.
Mendadak wanita berambut pink tersebut di kerumunin dengan murid wanita yang lain.
"Wahhhh, selina senpai cantiknya"wanita tersebut berteriak senang.
"Pagi semuanya"dia tersenyum membuat murid yang lain mimisan karena keimutannya.
Mendadak senyuman yang, manis menjadi agak mengerikan, "(dasar bodoh sudah tahu akau yang paling imut dan cantik tahu) "wanita tersebut tersenyum manis.
"Wah, senpai bagaimana debutnya"salah satu wanita tersenyum senang.
"Sukses kok"wanita tersebut tersenyum, "(huh, debut yang membosankan, penontonnya menyebalakan semua karena terlalu melihat keindahanku) "selina tersenyum namun sebenarnya,dia tersenyum mengeriakan.
"Oh ya semua Bagaimana kabar sekolah? "Selina tersenyum.
"Banyak berita hangat loe senpai, kita kedatangan murid baru!"wanita tersebut berteriak.
"Murid baru, (huh, membosankan mana mungkin ada yang bisa menandingi kecantikanku) "selina tersenyum.
"Dia keren banget loe, kalau tidak salah namanya ren Yamamoto, dan dia cowok"salah satu wanita tersenyum.
"Treshhhh"bunyi kaca remuk namun dalam jiwa selina, "(mustahil cowok, di sekolah ini dan juga beraninya dia mengambil kepopuleranku) "kata selina dalam hati dengan keringat di pipinya.
"Anu semua apakah diantara, kalian bisa menjelaskan siapa ren Yamamoto"selina dengan wajah imutnya.
Mendadak semua wanita histeris dan mulai menjelaskan, siapa ren Yamamoto selina mendengarkan semuanya, "dan juga selina senpai, ren kemampuannya setara dengan dewan loe"salah satu wanita dengan gaya agak sombong.
"(Apa mustahil, ada orang yang bisa menandingi anggota dewan)"selina dengan keringat agak becucuran.
"Senpai apakah kau demam"salah satu wanita menyentuh dahinya.
"Tidak kok, bisa dilanjutkan"selina tersenyum.
"Dia telah berhasil mengalahkan ran senpai, di dalam pertarungan tidak resmi"salah satu wanita dengan wajah agak tercengah.
"Aku juga sudah memvideokannya"salah satu wanita menujukan video pertarungan ran dan ren.
"(Mustahil kecepatan macam apa ini, ran can bisa dikalahkan semudah ini) hebat dia ya"selina menepuk tangannya, "dan juga semua terima kasih sudah memberitahukan tentang ren Yamamoto, tapi maaf aku masih agak sibuk"selina dengan wajah imutnya.
Semua wanita mimisan karena wajah selina, selina menuju toilet dan bercermin "trashhhh"bunyi cermin yang pecah karena pukulan selina, "tidak akan aku maafkan, orang yang bernama ren dia sudah mempermalukan nama dewan dan juga ran chan"selina dengan wajah kesal.
Mendadak ada murid melihat selina, "aduh tanganku tidak sengaja terpeleset dan menghancurkan cermin"selina membersihkan tangannya yang tergores dengan pecahan kaca.
"Selina senpai apakah kau baik-baik saja"murid tersebut menyentuh tangan selina yang berdarah.
"Tidak apa-apa kok"selina menutup tanganya dengan sapu tangannya, "(untung saja mereka tidak lihat) "selina tersenyum.
"Baiklah senpai"kata murid tersebut.
Selina membasuh tanganya dan keluar dari toilet, dia masih memikirkan tentang ren Yamamoto yang digosipkan murid lainnya, "(kenapa kepala sekolah kau memasukan murid laki-laki, disekolah ini) "selina mengepalkan tanganya dengan wajah marah, "(semua laki-laki itu sama, mereka hanya sampah hanya melihat kecantikan wanita saja, sialan seperti mereka tidak pantas hidup di dunia ini) "selina mengingat kenangan masa lalunya.
Selina berjalan menuju ruang kepala sekolah dan mempertanyakan masalah, laki-laki yang bersekolah di sekolah the elit.
Tak beberapa lama selina masuk dan melihat kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bermain catur, "oh selina sudah selesai konsernya"kepala sekolah tersenyum senang.
"Selina"wakil kepala sekolah tersenyum datar.
"(Kenapa mereka berdua main catur, apakah tidak ada kerjaan) "selina dengan tatapan bodohnya.
"Haha, hebat juga kau mainnya wakil kepala sekolah"kepala sekolah tertawa melihat skill bermain wakil kepala sekolah.
"Kau juga kepala sekolah"wakil kepala sekolah dengan tatapan datarnya.
"Huhhhhh, apa yang kalian lakukan"selina berteriak membuat kepala sekolah, dan wakil kepala sekolah berhenti bermain.
"Tenang selina san"kepala sekolah dengan wajah agak ketakutan.
Selina mendekati kepala sekolah dan, menatap dia agak serius"kepala sekolah apakah kau perlu menujukan sesuatu yang penting kepadaku"selina menatap kepala sekolah dengan serius.
"Oh,maaf, aku lupa"kepala sekolah mengeluarkan dokumen, "kau ingin bertanya tentang ren Yamamoto kan"kepala sekolah tersenyum.
"Ya begitulah, kenapa anda memasukan laki-laki di sekolah ini?"selina dengan wajah agak jengkel.
"Hahaha, bukan apa-apa kok"kepala sekolah tertawa.
Selina bingung dan membuka dokumen tentang ren Yamamoto, "(jadi dia ya ren Yamamoto huh, tidak terlalu tampan dan badanya tidak terlalu berotot mungkin dia hanya anak orang kaya saja)"selina tersenyum meremehkan.
"Jadi kepala sekolah siapa saja yang telah dikalahkan ren Yamamoto ini? "Selina bingung namun meremehkan.
"Oh kau belum tahu ya, baik akan aku jelaskan pertama ran namun aku pernah melihat dia berkelahi dengan erina namun, erina kalah"kepala sekolah menatap serius kearah selina.
"(Mustahil, erina dikalahkan juga!)"selina dengan wajah tercengah, "jadi erina dikalahkan"selina dengan wajah agak kesal.
"Hahah, ya begitulah kalau kau mau, kau bisa mendatangi kelasnya"kepala sekolah tersenyum senang.
"Baik aku permisi dulu"selina meninggalkan kepala sekolah dan wakil kepal sekolah.
"Jadi Selina dia belum tahu tentang ren ya, bagiku ren itu sebagai kuda hitam di sekolah ini"kepala sekolah bermain catur sambil mengerjakan catur kuda hitamnya.
"Begitu ya"wakil kepal sekolah memajukan pionnya.
"Dan Putri pirang sebagai ratunya"kepala sekolah memainkan catur ratu hitamnya.
Tak beberapa lama selina berjalan menuju koridor untuk menemui ren Yamamoto, "(huh sialan itu pasti akan aku permalukan) "selina tersenyum mengerikan.
"(Itu dia, mirip dengan fotonya dia bermabut putih dan tingginya sedikit lebih tinggi dariku) "selina tersenyum, dia melihat ren yang diam saja di depan kelas, "(apa yang dia lakukan kenapa dia diam saja, dia menunggu seseorang?)"selina bingung dan bersembunyi di samping tembok.
Mendadak selina terkejut karena,"(erina)"selina melihat erina yang sedang mengobrol dengan ren,"(kenapa laki-laki itu mengobrol dengan erina) "selina dengan tatapan kesalnya.
Ren dan erina berjalan bersama menuju kantin, "(kenapa mereka berjalan bersama, jangan-jangan erina di perintahkannya hal-hal yang aneh) "selina mencakar dinding.
Selina melihat wajah erina yang memerah, dia mencoba memegang tangan ren namun dia tidak berani, "(dasar laki-laki itu telah melakukan pelecehan terhadap erina) "selina dengan wajah kesalnya.
"Anu erina kenapa jalanmu lambat?"aku mengahadap kebelakang membuat erina wajahnya makin memerah, "kau sakit ya!"aku menyentuh dahi erina dengan tanganku.
"(Huh, beraninya dia menyentuh erina akan aku buat dia menyesal telah terlahirkan di dunia ini)"selina mengepalakan tanganya.
"Bukan apa-apa kok ren, aku masih sehat ayo"erina berjalan mendahuluiku.
"(Benar dia baik-baik saja) "aku bingung.
Kami berdua berjalan menuju kantin dan diikuti selina dengan bersembunyi seperti stalker.
Tak beberapa lama kami sampai,kami memesan makanan namun selina memesan minuman dan duduk bersembunyi di meja yang lain dan mengawasi kami, "(laki-laki itu semua sama saja, mereka hanya menganggap wanita itu pajangan saja) "selina menghisap jusnya smabil terus memantau kami.
Waktu pun berlalu, pulang sekolah selina terus memantau ren tanpa henti.
"(Nampaknya dari tadi pagi aku diikuti saat bersama erina)"ren dalam hati sambil terus berjalan, "(aku punya ide) "aku masuk di gang sempit dan agak gelap.
"Kemana laki-laki itu"selina wajah kesalnya.
"Tuk-tuk"selina merasakannya ada orang yang menyentuh pundaknya, dia menghadap ke belakang dan, "ahhhhh(kenapa laki-laki ini di belakangku) "selina berteriak.
Mendadak ren bingung karena melihat reaksi wajah selina, yang terkejut, "anu maaf pasti kau yang memata-mataiku dari pagi kan? "Aku menatap dia dengan curiga.
"(Sial dia sadar) maaf anda tadi mengatakan sesuatu"selina dengan wajah imutnya, "(rasakan ini laki-laki kau pasti akan tercengah melihat wajah imutku) "selina tersenyum mengerikan dalam hatinya.
Ren menatap selina dengan tatapan kosong dan bingungnya, "(kenapa wajah dia begitu) "kata ren dalam hati dengan tatapan kosongnya.
"(Apa tidak berpengaruh laki-laki seperti apa dia?) "selina melihat ren bingung.
Bersambung