Kapal itu adalah kapal sejenis kapal layar cog. Kapal layar jenis ini banyak berlayar pada era abad pertengahan di benua Eropa. Era saat penjelajahan sudah cukup berkembang dengan baik, meski tidak semegah era kolonialisme dan post imperialisme.
Namun, yang paling menarik dari kapal layar ini adalah bentuknya lebih kecil ketimbang bentuk kapal Galleon atau Fegete. Sehingga manuver dalam mengarungi lautan akan lebih baik.
Ukuran kapal itu adalah sekitar lima belas meter panjangnya dan lima meter lebarnya. Atau sekitar empat puluh sembilan kaki dan enam belas kaki. Ukurannya memang hampir sama dengan kapal Galeon kecil yang kami gunakan sebagai kapal penyamaran.
Dalam kapal terdapat hanya satu layar besar yang ukuran layarnya adalah dua kali lipat dari lebar kapal. Kapal itu juga hanya memiliki satu tiang dengan banyak tali pengikat yang diikat di setiap sudut kapalnya.
Jika aku merujuk pada jenis kapal layar cog yang sama seperti milik para penjelajah eropa abad ke-10, maka dapat dipastikan bahwa kapal ini akan bisa membawa lebih dari dua ratus ton barang dan orang.
Namun, hal yang paling membuatku penasaran adalah kapal-kapal ini memang sama persis seperti kapal dari duniaku sebelumnya. Aku tidak terlalu tahu apakah orang-orang di benua ini menamai kapal ini dengan nama yang sama seperti di Eropa era abad ke-10 sebagai kapal layar cog.
"Hei , Marco apakah kau tahu tipe kapal ini?"
Mendengar pertanyaanku , Marco hanya memandangku sambil mendaki tangga tali yang telah dijatuhkan oleh Jurgen beberapa saat lalu.
"Saya tidak pernah mengira, komandan tidak terlalu tahu jenis-jenis kapal seperti kapal ini." Marco menjawab dengan ekspresi datar sambil menoleh sejenak padaku, yang berada di tangga tali tepat di sampingnya.
"Saya tidak terlalu tertarik dengan hal-hal yang berbau kapal. Meski, saya menyukai hal-hal berbau pelayaran. Namun, untuk kapal ,saya pikir, saya tidak tertarik sama sekali. Itu berkaitan dengan panjangnya sejarah pelayaran dan perkapalan, yang benar-benar membutuhkan waktu untuk mempelajarinya."
Informasiku mengenai kapal layar yang ada di dunia ini memang sangat terbatas. Atau bisa kukatakan aku hanya sedikit mengetahui dari banyak hal-hal yang berkaitan jenis-jenis kapal ini. Aku memang lebih membaca segala yang berhubungan dengan ilmu pelayaran,tetapi untuk kapal dan jenis-jenis kapal, aku tidak terlalu tertarik.
Entahlah…Aku juga tidak terlalu tertarik dengan dunia perkapalan.
Meski, aku saat ini sedang memproses permintaan dan merekomendasikan pada si gadis iblis untuk membentuk pasukan angkatan laut Kerajaan Campestris. Namun, jika itu berhubungan soal masalah teknik, jenis dan yang berhubungan dengan administrasi, aku tidak terlalu mau membuang tenaga mengurusinya.
Jika kupikir-pikir lagi, aku sama sekali belum memiliki bawahan dengan pangkat Kapten atau Mayor dalam unit rahasia Sabotage. Itu akan sangat merepotkan jika aku harus mengurusi banyak hal yang sebenarnya tidak terlalu banyak berhubungan dengan masalah infiltrasi atau penyusupan, sabotase, propaganda dan lain-lain. Itu terasa membosankan bagi orang yang menyukai terjun ke lapangan langsung.
"Saya pikir kapal ini adalah Type 15, Pak,"kata Marco.
"Type-15?"
Marco mengangguk."Saya pikir kapal ini memang Type-15. Mereka hanya memiliki panjang lima belas meter dan satu tiang layar."
"Apakah ukuran panjang kapal yang membuat orang-orang menamai kapal ini sebagai kapal Type-15?"
"Yap, itu benar. Type-15 dinamai berdasarkan ukuran panjang. Kebanyakan kapal dari timur memang memiliki nama-nama seperti itu. "
Panjang ,kah…
Aku tidak terlalu yakin bagaimana mekanisme dan ide dalam pemberian nama kapal di dunia ini benar-benar terdengar payah. Meskipun itu sedikit payah, ku pikir hal yang simple atau sederhana benar-benar tidak selamanya bisa dianggap sepele. Yah, kalian tahu suatu hal yang simple dan sederhana jarang menjadi hal yang bisa dianggap sepele.
"Apakah kapal ini juga berasal dari benua timur, Marco?"
"Kebanyakan kapal dengan spesifikasi terbaik dibuat di benua timur. Meski, benua tengah sedikit memiliki beberapa kapal bentuk asli. Namun, itu jauh ketimbang kualitas dan spesifikasi kapal-kapal dari benua timur."
Selain Kerajaan Kelautan Manhoot , Kekaisaran Tirani Gohlun pasti akan menjadi ancaman lain dimasa depan. Namun, aku tidak terlalu yakin dan tahu pasti manuver Kekaisaran Tirani Gohlun belakangan ini. Atau bisa kukatakan pergerakan dari manuver politik , ekonomi dan kemiliteran negara di ujung benua timur ini sama sekali tidak memiliki data dan informasi yang bisa dikumpulkan.
Jika aku membandingkan Kekaisaran Tirani Gohlun mungkin kekuatannya akan sebanding Uni Soviet dengan angkatan perang yang besar. Memiliki pelayaran terbaik, berhasil dalam ekonomi yang menguasai hampir keseluruhan di berbagai negara di benua timur. Namun, kupikir memikirkan tentang Kekaisaran Tirani Gohlun untuk sekarang benar-benar tidak bijak.
Musuh Kerajaan Campestris sekarang adalah Kerajaan Kelautan Manhoot. Negara kepulauan di bagian tenggara benua tengah itu belakangan ini menarik senar dibalik perang sipil. Negara ini adalah ancaman terbesar bagi Campestris sekarang. Jadi, untuk sekarang membuang jauh-jauh ancaman dari Kekaisaran Tirani Gohlun adalah pilihan tepat untuk dilakukan.
Orang-orang mungkin akan mengatakan bahwa musuh yang ada di depanmu sekarang adalah ancaman yang bisa menodong hidungmu. Daripada berpikiran tentang banyak hal yang sebenarnya belum tampak jelas dari pandangan matamu. Lebih baik meninggalkan itu sekarang.
"Beberapa perusahaan besar, mereka biasa menggunakan papan dari pohon ek sebagai papan pembangun utama bentuk kapal ini."sambung Marco.
Setelah membicarakan tentang kapal layar type-15. Kami akhirnya memutuskan berhenti membahas hal itu lebih.
"Marco saat aku memberi anggukan kecil padamu segera dekati si pria pembawa berita ancam seluruh awak dalam kapal ini." Itulah yang kukatakan pada Marco.
"Siap, Pak. Lalu , bagaimana dengan bawahan yang lain?"
Aku hanya menggeleng . "Tidak perlu memikirkan itu. Lagipula, gerakan dan penyerangan mendadak akan menjadi pelajaran baru untuk kalian mulai dari sekarang. Aku ingin melihat kalian bertindak langsung jika suatu perubahan besar terjadi pada waktu yang tidak terduga." Hanya itu yang kukatakan.
Dalam dinas intelijen perubahan mendadak adalah hal yang biasa dan bisa membuat masing-masing agen atau pasukan akan selalu berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Sehingga, mereka akan terbiasa jika sesuatu yang tak diperkirakan tiba-tiba muncul.
Meskipun, aku sama sekali belum pernah mendidik atau melatih pasukan Sabotage dengan hal-hal yang berkaitan seperti penyerangan yang mendadak. Ku pikir tidak akan salah memberikan mereka pelatihan dan pendidikan mendadak ini. Namun, maksud dan tujuanku adalah untuk menyeleksi kandidat dan pasukan yang mampu bertindak dan beradaptasi sesuai dengan situasi dan kondisi.
Jadi, ketika aku ingin mereka ingin membunuh, mereka akan membunuh, ketika aku ingin mereka menangkap , mereka akan menangkap, ketika aku ingin mereka menyerah, mereka akan menyerah dan ketika aku ingin mereka mati, mereka akan mati.
Mungkin beberapa orang akan berpikiran apa yang kukatakan tadi sangat tidak manusiawi, tidak beretika dan tidak menghargai nyawa dan kebebasan orang lain.
Namun, aku hanya mengingatkan pada setiap bawahanku. Bahwa setiap tugas akan terdapat resiko yang besar dan tak jarang membuat orang-orang harus memilih prioritas utama dan prioritas sampingan. Sehingga mereka akan terbiasa dengan dominan dan saingan atau ini lebih tepat dalam mekanisme seleksi alam yang tak sesuai harapan mereka.
Itulah hukum seleksi alam. Jika mereka gagal memahami setiap masalah dan perubahan mendadak, maka mereka tidak akan pernah bisa mendapatkan apa yang mereka ingin lindungi, entah itu rakyat, keluarga dan negara mereka sendiri .
Mereka harus memilih apakah mereka bisa tetap setia pada negara dengan mengorbankan hal-hal yang berharga bagi mereka. Atau mereka masih naif dan berpikiran bahwa Sabotage masih memiliki hak sebagai sekelompok manusia yang terikat dalam akar kemanusiaan.
Ini adalah satu pelajaran dan pelatihan mendadak dari situasi nyata. Jika mereka gagal, mereka akan mati. Jika mereka berhasil, negara dan Campestris akan bertahan dalam derap perubahan yang pasti akan terjadi dimasa depan.
"Hei!"sela Jurgen dengan nada membentak.
Bentakan Jurgen bahkan bisa terdengar dari atas dek kapal. Dari awal dia memang sering memperhatikan pembicaraan kami,tetapi kupikir dia sama sekali tidak pernah mendengar pembicaraan kami tadi tentang kapal.
Aku tidak tahu kenapa. Namun, yang jelas seekor anjing kampung lebih bersikap sok lebih kuat ketimbang seekor anjing herder penjaga bagi pihak keamanan Gestapo.
"Katakan apa yang kalian bicarakan barusan?! "bentak Jurgen lagi sambil menatap ke arahku.
Matanya mengirim ancaman dan intimidasi dari seorang amatir lainnya. Itu tidak sepenuhnya salah dan tidak sepenuhnya benar. Mengintimidasi adalah hal yang lumrah bagi seorang penjahat kelas teri. Namun, intimidasi tidak akan pernah berlaku bagi seorang veteran dalam memanipulasi orang lain seperti diriku saat ini. Jadi, aku hanya tersenyum kecil ke arah Jurgen.
"Hanya seekor anjing kampung, tapi gonggongannya benar-benar menganggu,"cibirku.
Namun, Jurgen sama sekali tidak pernah menunjukkan niat lain pada dirinya. Dia hanya menatap kami kesal sambil terus berwajah mengancam.
Aku dan Marco akhirnya dapat naik ke atas geladak kapal. Meski, melihat si kepala besi seperti Jurgen ada di atas geladak yang sama dengan kami dan komplotan Bajak Laut Mata Satu. Aku tidak terlalu memikirkannya. Lagipula, mengurusi seorang alat sama dengan menggunakan toples kaca tanpa isi untuk menyimpan permata yang paling berharga. Itu indah, tetapi menjadi sedikit tidak berharga.
"Kenapa kau tersenyum, sialan?"
Melihat senyuman dari bibirku membuat Jurgen menjadi agak sedikit naik darah. Kupikir seorang barbar seperti kepala besi di depanku ini, juga akan merasa marah jika seseorang yang menjijikan baginya tersenyum tanpa alasan yang jelas.
"Kau salah paham , Tuan Kepala Batu,"tampikku, sambil memasang ekspresi datar di wajahku.
Mendengar perkataanku Jurgen langsung naik pitam. Jadi, dia berjalan cepat ke arahku dan menarik kerah bajuku.
"Hei, lepaskan kerah bajuku!"kataku tanpa ekspresi.
"Lepaskan kerah bajumu? Kau pikir kau siapa , kau hanya bajingan pengikut Jhosep sialan!?"
Jurgen mengancamku dengan mulutnya. Jadi, aku hanya membahas sesuatu hal yang berbahaya.
"Sekarang katakan apa yang barusan kalian bicarakan!"ancam Jurgen.
"Bagaimana jika aku tidak mau?"balasku sinis.
Author Note :
Kapal Fegate adalah kapal perusak era Napoleon bonaparte. Bentuk baru di era modern sebagai kapak perusak.
Sorry baru update ada banyaj urusan kampus.