Jangan berani-berani menantang Dewa.
Ini adalah konsep yang dipegang erat oleh semua mortal.
Tapi sekarang ini, mereka harus menantang Dewa untuk memperebutkan posisi Priest. Hal ini membuat jantung mereka berdegup kencang.
Walau begitu, Zhang Ruochen sama sekali tidak merasa ragu. Dengan bayangan Phoenix dan Luan di bawah kakinya, maka dia pun melesat maju.
11 Biksu sejati lainnya masih terdiam. Setelah itu, mereka juga menggunakan kecepatan bergerak masing-masing dan pergi menuju Istana Dewa Guanghan.
"Pedang saint itu akan menjadi milikku. Tidak ada satupun yang bisa menandingiku."
Di bawah kaki Jikong Po, terdapat dua bayangan Kun. Ternyata, kecepatannya jauh lebih tinggi dibandingkan Zhang Ruochen. Tidak lama kemudian, dia berhasil menyalipnya.
Sementara itu, Su Qingling dan Ling Mi juga sama cepatnya. Meski mereka bergerak lebih lambat, tapi mereka tiba lebih dulu. Bahkan mereka hampir menandingi Jikong Po.