Di depan Blue Gate, Maltimus menggenggam trisula emas di tangan kanannya dan mengulurkan tangan kiri ke dalam kekosongan.
Riak ilusi mengelilingi tangan yang menghitam, di mana api belerang sedang membara. Semakin dekat pada telapak tangan, semakin seperti danau di mana riak intens menyebar.
Bagian ujung depan telapak tangan memburam sepenuhnya, seolah inti riaknya terhubung pada dunia lain.
Cahaya lembut menyebar dari trisula emas di tangan kanan Maltimus, membuat Blue Gate bergetar. Kabut biru menyebar dan berusaha menutupi seluruh lubang.
Aglaea mengambil satu langkah mundur. Bayangan pohon elvish di belakangnya mendadak memadat, sementara bagian tubuh tumbuh dari akar pohon satu per satu. Mereka saling terjalin menjadi sebuah monster dan menembus ke dalam kabut biru.
Sebagai hasilnya, riak cahaya melembut, bagaikan lautan di mana tornado berhenti.