Download App
4.55% Manusia Abadi / Chapter 56: Mahalnya Peralatan Pemurnian Obat

Chapter 56: Mahalnya Peralatan Pemurnian Obat

Editor: Wave Literature

Dua pelayan di restoran itu terkejut melihat Mo Wuji dan Shen Lian melahap semua hidangan yang memenuhi meja makan mereka. Tatapan kaget para pelayan itu segera berubah menjadi tatapan hormat ketika melihat Mo Wuji dan Shen Lian pergi.

Para pelayan itu sudah pernah bertemu sejumlah lelaki yang memiliki selera makan tinggi di restoran itu. Tetapi sebelumnya mereka tidak pernah melihat ada seorang wanita yang juga bisa makan sebanyak itu. Wanita itu bukan hanya memiliki nafsu makan yang besar. Yang lebih pentingnya lagi, dia juga memiliki tingkat kecantikan yang belum pernah dilihat oleh para pelayan itu sebelumnya. Wanita semenawan itu ternyata mampu melahap seluruh hidangan di meja makan. Itu adalah kebalikan dari apa yang diharapkan oleh para pelayan di sana.

"Kakak murid senior Shen, karena kau sudah kenyang, bagaimana kalau kau kembali ke hotel dulu. Aku harus mengurus beberapa hal setelah ini," Mo Wuji ingin segera menyuruh Shen Lian kembali ke hotel sebelum ia pergi membeli bahan-bahan dan peralatan pemurnian obat untuk larutannya.

Awalnya Shen Lian bersikap waspada terhadap Mo Wuji ketika dia pertama kali bertemu dengan Mo Wuji. Namun sekarang, setelah makan bersama dan berdiskusi panjang lebar tentang kultivasi, Shen Lian merasa lebih akrab dengannya. Shen Lian sedikit mengurangi kewaspadaannya terhadap Mo Wuji, "Tidak ada yang bisa aku lakukan di kamar hotel. Dan aku berencana untuk berbelanja juga. Apa yang akan kau beli? Mungkin aku bisa memberimu beberapa saran."

Kini makin jelas bagi Mo Wuji bahwa ia tidak akan bisa menyingkirkan gangguan yang diakibatkan oleh Shen Lian. Mo Wuji tidak punya pilihan lain, akhirnya ia mengungkapkan rencananya, "Aku akan pergi membeli beberapa peralatan untuk memurnikan obat. Mengapa kau harus ikut denganku?"

"Kau akan membeli tungku pil1? Mengapa seseorang yang bahkan belum mulai berkultivasi mau membeli tungku pil?" Shen Ling bertanya dengan nada terkejut.

Mo Wuji menjelaskan maksudnya, "Aku tidak akan membeli tungku pil. Aku hanya akan membeli beberapa peralatan biasa untuk memurnikan obat, dan mencoba peruntunganku untuk menjadi seorang pemurni obat. Kau juga menyadari kekurangan bakatku dalam berkultivasi. Jika aku bisa menjadi pemurni obat, bahkan meskipun aku gagal berkultivasi pun, setidaknya aku masih bisa mendapatkan penghasilan."

Shen Lian mengangguk dengan penuh empati, "Kau tidak salah, tapi seorang pemurni obat tidak akan punya masa depan yang cerah. Jika ada sesuatu yang lebih pantas untuk dipelajari, kau harusnya lebih memilih untuk belajar menjadi seorang pembuat pil."

"Maukah kau mengajariku teknik pembuatan pil? Jika kau mau, maka aku tidak akan keberatan belajar cara membuat pil," Mo Wuji mendengus.

Dengan canggung, Shen Lian menjawab, "Terlalu banyak hal yang diperlukan untuk menjadi seorang pembuat pil. Karena kau tidak dapat berkultivasi, maka akan lebih baik bagimu untuk mempelajari cara-cara memurnikan obat."

Mengapa Shen Lian bisa tidak tahu betapa sulitnya berlatih membuat pil, padahal ayahnya sendiri adalah seorang pembuat pil?

Menyadari bahwa sarannya tidak realistis, Shen Lian menambahkan, "Di seluruh penjuru Kota Chang Luo, Paviliun Xing He Pill memiliki perlengkapan tungku pil terbaik. Pil-pil di sana tidak hanya memiliki kualitas teratas, tetapi paviliun itu juga membuat tungku pil yang berkualitas tinggi. Tetapi karena kau ingin menjadi pemurni obat, aku merekomendasikan kamu untuk pergi ke Rumah Dagang Luo Hai. Meskipun tungku pil mereka tidak sebagus yang ada di Paviliun Xing He Pill, tetapi peralatan pemurnian obat yang ada di sana adalah yang terbaik di seluruh penjuru Kekaisaran Xing Han."

"Ayo pergi ke Rumah Dagang Luo Hai," kata Mo Wuji tanpa ragu.

Pada kenyataannya, Mo Wuji tidak akan menjadi pembuat pil. Lagi pula ia sudah mengenal Rumah Dagang Luo Hai dengan cukup baik.

...

"Tuan, apa yang anda cari hari ini? Saya pasti akan menunjukkan kepada Anda barang-barang berkualitas tinggi dengan harga terendah," Mo Wuji segera menemukan pegawai toko yang menjual 'Dasar-Dasar Berkultivasi' padanya.

"Apa di sini ada perlengkapan pemurnian obat yang ada dalam kelas immortal? Sesuatu yang berada di level yang sama dengan 'Teknik Immortal Mortal'?" Tanya Mo Wuji sambil menepuk-nepuk bahu pegawai toko itu.

Pegawai itu merasa sedikit malu, karena ia telah merayu Mo Wuji untuk membeli buku panduan 'Teknik Immortal Mortal'. Dan kini Mo Wuji menyinggung tentang persoalan itu lagi. Sudah pasti Mo Wuji bermaksud untuk mengingatkan pegawai itu agar tidak membohonginya lagi, seperti saat beberapa hari lalu.

"Hehehe…" Sebuah tawa datang dari samping Mo Wuji. Suara tawa itu adalah suara wanita. Sepertinya dia tak bisa menahan tawanya setelah mendengar Mo Wuji memuji buku 'Teknik Immortal Mortal'. Untuk menyebutkan buku berjudul 'Dasar-Dasar Berkultivasi' yang bisa ditemukan di manapun itu dengan sebutan 'Teknik Immortal Mortal' saja sudah sangat konyol. Apa lagi jika ada orang yang mendeskripsikan buku itu sebagai salah satu teknik yang terbaik. Sungguh menggelikan.

Mo Wuji menoleh ke sampingnya dan melihat dua wanita, dan ia mengenal salah seorang di antaranya. Qu Wan'Er, wanita berbaju kuning yang ia temui di atas kapal. Ia tidak pernah menyangka akan bertemu dengannya di sini.

"Ternyata Senior Qu ada di sini. Terima kasih telah menolongku mengatasi situasi yang terjadi di atas kapal." Mo Wuji menyalaminya dengan hati penuh rasa berterima kasih.

Merasa sedikit malu, Qu Wan'Er menjawabnya, "Maafkan yang barusan, temanku tidak bermaksud untuk menertawakanmu." Sudah jelas bahwa yang tadi tertawa adalah teman Qu Wan'Er.

Setelah berbicara demikian, Qu Wan'Er tak sengaja melihat ke arah Shen Lian. Dia tak mengerti mengapa Shen Lian, seseorang yang sudah jelas terlihat seperti seorang kultivator, akan berjalan-jalan dengan Mo Wuji, yang hanya memiliki akar mortal.

Mo Wuji mengibaskan tangannya, "Tidak apa-apa. Mungkin bagimu buku itu hanyalah 'Dasar-Dasar Berkultivasi'. Namun bagi seseorang sepertiku yang belum pernah berkultivasi sebelumnya, itu adalah buku 'Teknik Immortal Mortal' terbaik yang bisa membuat manusia biasa menjadi immortal. Anggaplah saja aku memang orang bodoh yang tidak paham dengan dunia luar."

Kali ini, bahkan wanita sedingin dan tidak berperasaan seperti Qu Wan'Er juga tidak bisa menahan ledakan tawanya.

"Tuan, saya punya satu paket peralatan pemurnian obat lengkap yang sedang kau cari. Namanya adalah Eternal Evergreen. Tidak seperti 'Teknik Immortal Mortal', peralatan ini nama aslinya benar-benar Eternal Evergreen. Peralatan ini diimpor dari suatu negeri yang sangat jauh, dan sudah lama disimpan di toko ini karena tidak banyak orang yang menggunakan mesin untuk memurnikan obat. Kualitas paket peralatan ini tentu saja jauh melebihi alat-alat lain. Dan obat yang dihasilkannya memiliki tingkat kemurnian yang tinggi." Pegawai toko itu sedikit merasa takut saat sedang menjelaskan kualitas alat itu, karena Mo Wuji terus-menerus menatapnya dengan tajam.

"Berapa harganya?" Mo Wuji langsung bertanya. Ia telah membeli banyak peralatan pemurnian obat berkualitas rendah saat masih berada di Negara Bagian Cheng Yu, dan harganya sekitar seribu atau dua ribu koin emas. Meskipun kualitas peralatan di toko ini lebih baik, dan harganya 10 kali lipat, ia akan masih sanggup membelinya.

"370 ribu koin emas…"

Kata-kata pegawai toko itu telah membuyarkan semua impian Mo Wuji. Uang yang ada di sakunya sekarang hanya sekitar 30 ribu koin emas saja, sama sekali tidak mendekati 370 ribu koin emas.

"Hmm, aku membawa satu Rumput Two-Leaved Fire. Apakah tokomu bisa menerimanya sebagai bentuk pembayaran?" Tanya Mo Wuji penuh harap.

Menurut estimasinya, Rumput Two-Leaved Fire tidak lebih berharga dari Buah Clear Sight. Tapi saat ini ia tidak punya pilihan lain selain mencoba peruntungannya.

"Ah, kau punya satu Rumput Two-Leaved Fire? Bisakah kau menjualnya padaku? Aku akan membayar 400 ribu koin emas!" Seru Qu Wan'Er tiba-tiba.

"Kau mau Rumput Two-Leaved Fire?" Tanya Mo Wuji ragu-ragu. Qu Wan'Er menganggukkan kepalanya, "Ya, aku sedang membutuhkan Rumput Two-Leaved Fire, ini uang kertas senilai 400 ribu koin emas."

Tanpa perlu menunggu Mo Wuji untuk menjawab, Qu Wan'Er mengeluarkan 4 uang kertas emas yang masing-masing seharga 100 ribu koin emas.

Mo Wuji segera mengeluarkan sebuah kotak kayu yang ia bawa sejak ia keluar kamar hotelnya, dan menyerahkannya pada Qu Wan'Er. Di saat yang bersamaan, Mo Wuji juga berterima kasih padanya.

"Aku yang seharusnya berterima kasih padamu. Aku akan pergi dulu, sampai jumpa lagi," Qu Wan'Er mengambil kotak kayu itu, meraih lengan teman wanitanya, dan cepat-cepat keluar dari Rumah Dagang Luo Hai.

Keempat uang kertas emas itu langsung diserahkan kepada si pegawai toko, "Bisakah kau memberikanku peralatan pemurnian obat dengan kualitas terbaik yang baru saja kau sebutkan tadi?"

Pegawai toko itu tidak pernah menyangka bahwa ia akan melayani sebuah transaksi jual-beli bernilai besar dalam waktu secepat ini. Ia buru-buru mengambil 4 uang kertas itu, sebelum menjawab Mo Wuji dengan hormat, "Silakan tunggu sebentar, aku akan memberikan satu paket peralatan pemurnian obat itu padamu secepat mungkin."

Saat pegawai toko itu pergi untuk mengambil alat itu, Shen Lian mulai berbicara, "Menurutku ini aneh. Meskipun Rumput Two-Leaved Fire memang cukup langka, tapi tetap saja harganya tidak semahal itu. Senior Qu yang kau kenal itu tampaknya juga berlatih dengan teknik latihan yang menggunakan elemen air, bukan api. Lalu mengapa dia bersedia membayar sangat tinggi untuk membeli Rumput Two-Leaved Fire yang kau bawa?"

Mo Wuji hanya menjawab dingin, "Itu bukan urusanmu."

Kenyataannya, saat Qu Wan'Er berkata bahwa dia sedang sangat memerlukan Rumput Two-Leaved Fire, Mo Wuji sudah tahu bahwa Qu Wan'Er berbohong. Dia tampak tidak pandai berbohong, karena sama sekali tidak cocok dengan sifat dan karakternya. Namun, karena dia sudah menawar tanaman itu, Mo Wuji merasa tidak sopan jika harus menolaknya. Terlepas dari apapun alasan di balik perbuatan Qu Wan'Er, Mo Wuji masih menganggap ini sebagai sebuah sikap berbaik hati.

"Wan'Er, jangan bilang kalau kau punya perasaan terhadap bocah itu? Aku tahu kalau kau memang membutuhkan Rumput Two-Leaved Fire, tapi kenapa kau rela membayarnya 400 ribu koin emas?" Qu Wan'Er diserbu oleh pertanyaan yang dilontarkan teman perempuannya saat mereka keluar dari Rumah Dagang Luo Hai.

Qu Wan'Er menjawab dengan tenang, "Ia hanya punya akar mortal."

Mendengar bahwa Mo Wuji hanya memiliki akar mortal, teman Qu Wan'Er segera memahami bahwa tentu saja Qu Wan'Er tidak menaruh perasaan pada Mo Wuji. Namun kedua mata teman Qu Wan'Er masih memandanginya dengan penuh rasa ragu-ragu. Akhirnya Qu Wan'Er melanjutkan, "Meskipun ia hanyalah mortal, tapi niat dan ketekunan yang ia miliki merupakan sesuatu yang tidak pernah kulihat sebelumnya di sepanjang hidupku. Ia telah disambar berkali-kali oleh petir, bahkan kultivator-kultivator lain juga akan mundur saat itu. Namun ia tetap bertarung. Saat demi saat ia disambar oleh serangkaian petir dari Lightning Crocodile, adalah saat demi saat ia bangkit lagi untuk tetap menyerang, dan menggunakan tubuh mortalnya untuk membunuh dua Lightning Crocodile."

"Terus kenapa? Dia hanyalah orang nekat."

Qu wan'Er menggelengkan kepalanya, "Jika hanya bermodalkan rasa nekat, ia tidak akan bisa membunuh dua Lightning Crododile. Kejadian itu membuktikan bahwa ia tahu di mana letak keterbatasannya. Ia tahu bahwa pada pertarungan sampai mati itu, kedua Lightning Crocodile yang ia lawan akan mati di tangannya. Namun sayangnya. Ia hanyalah manusia biasa…"

  1. Alat yang biasa digunakan oleh para ahli kimia untuk membuat pil obat-obatan dan elixir

Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C56
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login