Download App
2.03% Manusia Abadi / Chapter 25: Terpaksa Masuk Hutan Thunder Fog

Chapter 25: Terpaksa Masuk Hutan Thunder Fog

Editor: Wave Literature

Mo Wuji mengerutkan dahinya, "Bu'Er, kenapa kita dilarang untuk masuk ke Hutan Thunder Fog? Apa kau tahu sesuatu tentang ini?"

Ding Bu'Er menghela nafas, lalu menjawab, "Aku memang tahu sedikit. Aku dengar ada makhluk buas yang sangat kuat di dalam hutan itu. Makhluk buas! Makhluk-makhluk itu bahkan bisa menandingi para kultivator. Dahulu, Pelindung Negara Bagian Cheng Yu pernah menjelajah ke dalam Hutan Thunder Fog, dan dia hampir tidak bisa melarikan diri hidup-hidup. Nona Muda juga tadi bilang bahwa Pangeran ke-11, Situ Yue, pernah masuk ke hutan itu dan tidak pernah kembali lagi."

Saat itu juga, Ding Bu'Er merendahkan suaranya, "Pangeran Situ Yue adalah orang jenius di Negara Bagian Cheng Yu. Setelah ia menghilang di Hutan Thunder Fog, Lord Negara Cheng Yu menyuruh Pelindung Negara pergi mencarinya. Namun pada akhirnya, ia hanya bisa melarikan diri dengan luka-luka yang sangat parah. Ia tidak bisa menyelamatkan sang Pangeran."

Mo Wuji terdiam. Hutan Thunder Fog sangat berbahaya bahkan bagi orang sekuat Pelindung Negara. Mo Wuji berpikir bahwa ia bahkan tidak mampu menang jika menghadapi Jenderal Hu Fei. Jika ia nekat memasuki Hutan Thunder Fog, mungkin Mo Wuji sudah tinggal tulang belulang.

Melihat Mo Wuji terdiam, Ding Bu'Er melanjutkan, "Selain makhluk buas yang kejam itu, ada banyak sekali danau petir di Hutan Thunder Fog. Di dalam danau itu, ada ribuan bahkan jutaan petir. Jika kau tercebur ke dalam danau petir, kau akan langsung disambar petir hingga mati."

Setelah menyelesaikan ceritanya, Bu'Er menepuk-nepuk pundak Mo Wuji, "Tidurlah lebih awal. Kita akan sampai ke pinggiran Hutan Thunder Fog besok sore."

Tidak ada yang tahu apakah karena Mo Wuji dipilih secara khusus oleh sang Nona Muda, atau karena mereka semua merasa ia tidak berguna, tapi Mo Wuji tidak mendapatkan tugas apa pun sepanjang malam.

Di pagi berikutnya, ketika langit masih redup, Mo Wuji sudah dipaksa bangun oleh Ding Bu'Er. Dengan cepat ia mandi dan melanjutkan perjalanan.

Ding Bu'Er benar. Mereka sudah tiba di pinggiran Hutan Thunder Fog pada sore harinya. Bahkan meskipun tidak ada yang memberitahunya, Mo Wuji sudah bisa menebak bahwa mereka telah sampai di Hutan Thunder Fog. Meskipun hutan itu tertutupi kabut, Mo Wuji masih bisa melihat beberapa kilatan petir. Ia bahkan mendengar sejumlah raungan menyeramkan dari dalam hutan yang memicu rasa takut.

Mereka semua berkumpul di sebuah area yang penuh dengan semak-semak pendek. Di antara semak-semak ada beberapa jalur kecil untuk pejalan kaki. Dari waktu ke waktu, beberapa ular berbisa dan tikus-tikus besar dengan cepat melintasi semak-semak itu.

"Kepala Penjaga Peng, suruh satu orang untuk merawat kuda-kuda itu. Pada saat yang sama, suruh dia membersihkan tanah di area ini dan membangun tempat sementara untuk beristirahat. Sisanya akan mengikutiku untuk menemukan Rumput Two-Leaved Fire," Instruksi Han Ning pada Peng Maohua.

Setelah mendengar perintah itu, Peng Maohua terkejut dan bertanya, "Nona Muda, Rumput Two-Leaved Fire adalah tanaman spiritual ah…"

Dengan lembut Han Ning menjawab, "Jika bukan karena tanaman spiritual itu, apakah aku harus datang langsung ke Hutan Thunder Fog ini?"

"Tapi…tapi…" Peng Maihua berkata dengan penuh ragu. Di pinggiran Hutan Thunder Fog itu sebenarnya juga ada beberapa tanaman spiritual, tapi semuanya sudah diambil dari dulu. Untuk menemukan tanaman spiritual di pinggiran Hutan Thunder Fog saja memang sangat sulit. Dan untuk menemukan Rumput Two-Leaved Fire yang sangat amat langka itu sama sulitnya dengan naik ke langit.

Nona Muda itu pasti menginginkan mereka untuk masuk ke Hutan Thunder Fog. Kepala Penjaga Peng ingin mengikuti Nona Muda ke Ibu Kota Kekaisaran untuk menghadiri Konferensi Spring Immortal's Gate. Namun, jika syaratnya adalah memasuki Hutan Thunder Fog, ia berpikir lebih baik ia tidak usah pergi ke Ibu Kota Kekaisaran sama sekali.

"Bagaimana menurutmu?" Tanya Han Ning dengan santai.

Peng Maohua menarik napas panjang, dan berkata dengan hormat, "Bahkan Pelindung Negara nyaris tidak selamat setelah memasuki Hutan Thunder Fog. Jika kita harus pergi..."

Ungkapan penuh kekhawatiran itu sangat jelas.

Han Ning tersenyum, "Kepala Penjaga Peng, kau terlalu banyak berpikir. Bagaimana mungkin aku berani memasuki Hutan Thunder Fog terlalu jauh? Setidaknya, kita akan masuk 10 meter ke dalam hutan. Jika kita masih tidak dapat menemukan rumput itu, maka aku akan menyerah. Nyawa kalian itu berharga. Begitu pula nyawaku."

Mendengar kata-kata Han Ning, Peng Maohua menghela nafas lega. Nona Muda itu benar. Dia tidak akan mendekatkan dirinya ke situasi berbahaya. Jika hanya masuk sejauh 10 meter, seharusnya mereka akan aman.

Sambil terus berpikir, Peng Maohua menyuruh seorang penjaga yang sedikit kurus, "Chai Jiu, kau akan tinggal di sini untuk merawat kuda-kuda itu. Dan bersihkan area ini sekaligus."

Melihat Peng Maohua tidak keberatan, Han Ning mengangguk, "Kalian semua, ikut aku."

Peng Maohua membawa Mo Wuji dan yang lainnya maju untuk membersihkan jalan. Han Ning dan pelayan pribadinya, Shao Lan, mengikuti dari dekat.

Dua jam kemudian, pohon-pohon yang dilihat Mo Wuji mulai semakin tinggi. Jalan setapak yang dibuat oleh para pendatang sebelumnya ke hutan ini sudah tidak lagi terlihat. Rumput yang ditemui juga makin sedikit, jadi mereka tidak perlu memotong rumput untuk membuka jalan.

"Nona Muda, beberapa langkah lagi, kita akan memasuki Hutan Thunder Fog," kata Peng Maohua gugup.

Han Ning terbatuk, "Langit semakin gelap. Kita tidak akan masuk hari ini, tapi kita harus mencari rumput itu di jarak hanya beberapa kaki dari sini. Semuanya, bentuk sebuah dinding manusia! [1] Perhatikan, meskipun Rumput Two-Leaved Fire itu langka, tapi tidak banyak orang menginginkannya. Rumput ini paling mudah ditemukan di malam hari, karena waktu malam kau bisa melihat cahaya merah dari rumput itu. "

"Ya," jawab Peng Maohua. Mo Wuji jelas-jelas bisa merasakan perubahan suasana hati Peng Maohua.

Mo Wuji tahu bentuk Rumput Two-Leaved Fire. Ketika ia bekerja di Dan Han Drug Refinery, ia melihat gambarnya di buku-buku di sana. Ada dua daun tumbuh dari akarnya. Di antara dua daun ini, ada sebuah inti rumput yang pendek. Inti rumput itu berwarna agak merah dan berbentuk seperti nyala api.

"Ah..." Saat Peng Maohua menyuruh semua orang untuk membentuk dinding manusia, ada sebuah jeritan yang memecah kesunyian.

"Chang Hongcai, ada apa?" Tanya Peng Maohua serius.

"Aku digigit Ular Heart Drilling…" Jawab Chang Hongcai terbata-bata sambil menahan rasa sakit yang luar biasa.

Han Ning mengeluarkan sebuah pil dan memberikannya ke Chang Hongcai, "Cepat telan ini. Setelah Ular Heart Drilling menggigitmu, racun ular itu akan menyebar hingga ke jantungmu. Jika kau tidak meminum penawar racun ini, kau akan mati."

"Terima kasih…" Chang Hongcai hanya bisa mengatakan dua kata itu sebelum Mo Wuji mendengar Ding Bu'Er berteriak, "Banyak… Sangat banyak!"

"Sraakk sraakk…" Rumput-rumput di bawah mereka berdesir. Bukan hanya Ding Bu'Er, mereka semua dapat melihat apa yang terjadi.

Lebih dari 100 Ular Heart Drilling datang dari belakang Chang Hongcai. Bahkan ada lebih banyak suara dari kejauhan, yang berarti ada lebih banyak ular di belakang 100 ular ini.

"Semuanya, lari!" Han Ning meraih tangan Shao Lan dan segera melarikan diri .

Mereka semua segera melarikan diri. Mo Wuji juga tidak segan untuk ikut melarikan diri.

Sambil menoleh ke belakang, Mo Wuji melihat Chang Hongcai dikelilingi oleh lebih dari 10 Ular Heart Drilling. Ia tidak akan selamat.

Mo Wuji merasakan seolah-olah kulit kepalanya kesemutan dan berlari lebih cepat. Saat itu juga, ia mengeluarkan pisaunya. Ular jenis ini terlalu menakutkan. Jika kau sudah dikelilingi ular itu, kau akan berakhir seperti Chang Hongcai.

Setelah berlari sejauh 10 meter, Mo Wuji merasa ada sesuatu yang salah. Jika ia terus berlari lurus ke depan, ia akan memasuki Hutan Thunder Fog lebih dalam. Ia menoleh ke sekelilingnya untuk melihat apakah rekan-rekannya berlari ke arah yang sama. Kemudian tiba-tiba ada satu garis hitam terbang melintas di depannya. Tanpa pikir panjang, sontak Mo Wuji menusukkan pisaunya ke garis hitam itu.

Bau darah yang keluar dari garis hitam itu hampir membuatnya muntah. Mo Wuji seketika paham apa yang sedang terjadi saat ini. Ular Heart Drilling ternyata bisa terbang!

Mendengar suara desiran di belakangnya, Mo Wuji tak lagi peduli dengan Hutan Thunder Fog di hadapannya. Tiap langkah yang tidak ia ambil adalah satu langkah lebih dekat menuju kematian. Sambil meningkatkan kecepatannya, Mo Wuji berlari masuk lebih dalam ke Hutan Thunder Fog tanpa ragu.

-----

[1] Dinding manusia yang dimaksud di sini adalah para penjaga berkeliling mengitari Han Ning seolah membentuk dinding untuk perlindungan.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C25
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login