Shania juga memperhatikan laporan media baru-baru ini. Dia tidak buta ataupun tuli. Dia tahu tentang hal-hal yang dilakukan para fans di tribun dan di lapangan latihan. Kalau dia memikirkan tentang keinginannya, dia pasti bersikap egois dan ingin agar Twain tetap tinggal disisinya dan berhenti melatih. Tapi, setelah menghabiskan waktu lebih dari satu dekade bersama suaminya, dia juga tahu bahwa hanya suaminyalah yang bisa mengambil keputusan akhir itu. Oleh karenanya, dengan cerdik dia memilih untuk tetap diam.
Di waktu seperti ini, dia hanya bisa memilih untuk mempercayai suaminya.
"Aku harus mengadakan konferensi pers dalam beberapa hari untuk mengumumkan apakah aku akan tetap tinggal atau pergi," Twain tiba-tiba berkata seperti itu saat mereka sedang makan malam, yang sedikit mengejutkan Shania. Meski media dipenuhi spekulasi beberapa hari yang lalu, Twain tetap bungkam di rumah.
Shania menyadari sesuatu.