Ketika mengikuti kompetisi untuk memasuki Menara Pil, tidak ada orang yang berani sembrono. Semua orang akan mengerahkan kemampuannya. Bagi orang-orang yang merasa kekuatannya kurang, mereka akan menggunakan semua yang mereka punya, bahkan wajah mereka sampai memerah.
Perang kusut ini membutuhkan pengendalian api tingkat tinggi. Jika apinya terlalu besar maka dia akan menjadi sasaran banyak orang. Dan jika apinya terlalu kecil, serangannya tidak akan cukup.
Pada saat bersamaan, seseorang harus bisa mengendalikan api untuk bisa mengelak. Bisa dibilang ini adalah pekerjaan multi. Bagi para tabib, ini merupakan cara yang bagus untuk menguji pengendalian api.
Akan tetapi, Song Qiyang justru mengamuk. Apinya berubah menjadi naga raksasa. Selain orang-orangnya, dia akan membunuh api siapa saja yang dia lihat. Tidak ada yang bisa bertahan begitu bertemu dengan apinya.