Lu menggunakan sisa tenaganya untuk melawan, namun sia-sia. Sekarang energi murninya sudah terkuras. Untuk bunuh diri saja, dia tidak mampu. Lu menjadi semakin ketakutan karena dia semakin lemah. Jika sampai orang seperti Zhang Heng ini mengotori tubuhnya, dia lebih baik mati.
Plak!
Zhang Heng menampar wajah Lu dan meludah. "
"Gadis sialan! Kamu masih tidak mau menyerah dalam kondisi seperti ini? Kamu memang minta dipukul."
Lu kesakitan karena tamparan Zhang Heng. Salah satu pipinya bengkak. Gadis ini hanya tergolek tak bergerak seolah dia sudah menyerah dengan nasib yang menimpanya.
Melihat kondisi Lu, Zhang Heng menyeringai.
"Itu lebih baik. Jangan cemas. Setelah hari ini kamu tidak akan bisa meninggalkan kakak senior Zhang Heng. Hahaha!"