Roh Kerangka Optimis memperhatikan mereka bertiga berkumpul dari kejauhan. Meskipun dia jauh dan tidak bisa mendengar pembicaraan mereka, dia bisa menebak mereka sedang membicarakannya. Dia lalu mengulurkan tangan raksasa dari jubah berdarahnya dan sebuah kekuatan aneh mengelilingi tempat itu. Lahar merah yang mendidih mengalir ke arah mereka bertiga, seakan seseorang menumpahkan baja meleleh dari panci peleburan.
Mereka bertiga memanggil tunggangan mereka dan menaikinya. Namun, Roh Kerangka Optimis tidak menyerah. Dia melambaikan tangannya di udara dan aliran boa api yang terbuat dari lahar datang ke arah mereka bertiga. Meskipun lahar itu tidak memiliki kekuatan spiritual lagi dan mereka tidak dapat dilukai dikarenakan pusaka pertahanan yang mereka gunakan, mereka harus menghindari lahar itu karena mereka tidak ingin tenggelam di dalamnya.