Qin Zhi'ai belum kembali pulih dari rasa kagetnya. Setelah terengah-engah untuk waktu yang lama, dalam kegelapan, matanya kembali fokus dan perlahan-lahan ia mengamati lingkungan sekitarnya.
Ia akrab dengan ruangan dan dekorasinya. Di lemari TV tepat di seberangnya ada bunga-bunga yang telah ia atur bersama pengurus rumah di sore hari. Beberapa foto bayi yang menggemaskan ditempelkan di sebelah TV. Perawat telah menempelkannya di sana, mengatakan bahwa seorang wanita hamil akan melahirkan bayi yang cantik jika ia melihat foto-foto mereka. Akhirnya ia yakin bahwa apa yang ia mimpikan hanyalah sebuah mimpi buruk.
Qin Zhi'ai melonggarkan sedikit cengkeramannya pada selimut, dan ia bersandar kembali dengan lelah pada sandaran kepala tempat tidurnya. Ia bisa dengan jelas merasakan punggungnya basah oleh keringat dingin, yang mengalir karena rasa kaget dari mimpi buruknya. Setelah mengembuskan napas panjang, jantungnya yang berdebar akhirnya menjadi tenang.