Pada saat itu, dia merasakan sepasang tangan menangkupkan wajahnya ketika pria itu bertanya dengan santai, "Ingin mencium?"
"Mmh?" Ciuman? Tidak. Bahkan dari dekat, dia memiliki wajah yang anggun dan bangsawan. Bo Jiu memiringkan wajahnya ke samping, tidak bisa menahan rayuannya karena itu tidak bisa dihindari.
Dia memperhatikannya setengah detik, bibirnya melengkung ke atas saat dia menukik ke bawah, tatapannya yang dalam terfokus pada bibirnya saat dia beringsut mendekat. Niatnya jelas.
Bo Jiu merasakan semburat hangat merayapi wajahnya, dia memutuskan untuk tetap diam, bibirnya mendarat di bibir pria itu. Perasaan itu lembut dan empuk.