Li Jianyue selalu mengetahui bahwa kakaknya sangat populer di kalangan para gadis. Tapi, dia menolak menerima hal itu sebagai alasan untuk merusak sepeda.
Dirinya sangat menyukai tempat duduk itu!
Li Jianyue menjadi semakin kesal saat memikirkannya. Bibirnya bergetar dan matanya memerah. "Apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanyanya dengan suara tercekat.
Wajah Li Mosen menjadi gelap. Dia berjalan ke samping Li Jianyue dan dengan lembut melingkarkan lengannya di bahu gadis itu lalu berkata, "Sekolah memiliki kamera pengintai. Kita bisa mencari tahu siapa yang melakukannya."
Li Jianyue mendengus. "Tapi bagaimana kita akan pulang sekarang? Joknya rusak parah sehingga aku tak bisa duduk di atasnya."
Li Mosen mengerutkan bibirnya. "Kita akan pulang berjalan kaki."
"Aku tidak mau," Li Jianyue merengut. "Butuh waktu setengah jam untuk berjalan pulang. Ayah dan Ibu ada di rumah, sedang menunggu kita pulang untuk makan malam!"