"Kakek bukan lagi kakekku …." Mo Ting memandang istrinya dengan cemburu.
"Sudah berapa tahun kakek melihatmu? Saat ini, aku hanya sesuatu yang baru untuk dilihatnya. Ketika si kecil dari perutku keluar, apa kamu pikir dia masih akan memperhatikanku?" Tangning tertawa, "Ditambah lagi, bukankah sudah cukup bagimu untuk memiliki cintaku?"
Mo Ting tidak menjawab. Ia hanya memberikan sebuah ciuman di kepala Tangning dan memeluknya hingga tidur.
Dalam keadaan mengantuk, Tangning merasa tubuh Mo Ting memanas. Jadi, Tangning duduk tegap dan bertanya, "Ada apa?"
Mo Ting bersandar di kepala ranjang dan menggelengkan kepalanya, "Jangan khawatir tentang aku, cepatlah tidur."