Download App
1.17% Suami Pernikahan Percobaan: Perlu Berusaha Keras / Chapter 15: Model Nomor Satu yang Bodoh dan Memalukan

Chapter 15: Model Nomor Satu yang Bodoh dan Memalukan

Editor: Atlas Studios

"Oh… kamu tidak ingin menikah? Kalau begitu kita tidak akan melakukannya…" senyum Tangning, "Mari kita tunggu sampai kamu tidak sibuk lagi, baru kita bicarakan lagi nanti."

Sekarang ini, Han Yufan bingung. Han Yufan mengulurkan tangannya dan menempatkannya di bahu Tangning. Dengan tatapan marah, Han Yufan bertanya, "Apakah kamu sudah tidak mencintaiku lagi?"

"Bagaimana denganmu? Apakah kamu mencintaiku?" dengan hati-hati Tangning melepaskan genggaman Han Yufan; Tangning telah berjanji dengan Mo Ting untuk tidak melakukan kontak fisik dengan pria lain.

Han Yufan tercengang. Han Yufan membuka mulutnya, tapi tidak ada kata-kata yang keluar, karena terhadap Tangning ia tidak pernah memiliki perasaan apapun - ia hanya memperalatnya. Han Yufan perlahan melepaskan tangannya, "Kita sudah berada di tahap untuk menikah, kenapa kamu masih mempertanyakan soal cinta? Kamu akan segera menjadi istriku, tidak bisakah kamu berpikir ini demiku? Tidak mudah bagi Yurou mendapat nominasi untuk Penghargaan Sepuluh Model Teratas. Tangning, aku hanya kesal karena kamu tidak memahaminya."

Tangning perlahan menjauhkan dirinya dari Han Yufan. Ia tetap bersikap tenang, "Kalau begitu mulai sekarang, kamu harus terbiasa dengan sikapku seperti ini." Setelah percakapan mereka, Tangning meninggalkan Han Yufan berdiri sendiri dan keluar dari gedung.

Han Yufan terlihat bingung, ia tidak mengerti mengapa sikap Tangning berubah begitu drastis. Tapi, setelah dipikirkan dengan seksama, Han Yufan berpikir bahwa Tangning masih cemburu dengannya dan Mo Yurou. Namun, ia tidak punya tenaga lebih untuk membujuk Tangning. Lagi pula, Mo Yurou masih perlu dihibur dan Tangning tidak pernah membuat orang lain khawatir. Setelah amarahnya mereda, semua mungkin akan kembali normal seperti biasanya.

Tangning memang tidak berguna, tidak memiliki sikap membela dirinya sendiri.

Tangning tahu Han Yufan tidak akan mengejarnya - hatinya telah merelakan Han Yufan. Sebaliknya, Tangning bergegas pulang ke rumah untuk melihat Mo Ting. Hanya dengan memikirkan Mo Ting, hati Tangning merasa seperti diterangi dengan cahaya terang.

"Tangning, aku akan mengantarmu pulang terlebih dahulu agar kamu dapat istirahat. Besok, kita akan menandatangani kontrakmu untuk melakukan pemotretan di lokasi," kata Long Jie bahagia pada Tangning.

"Long Jie, batalkan sewa rumahmu dan pindahlah ke rumah lamaku. Berikan sedikit kehidupan di sana. Kamu juga boleh mengganti kunci serta gemboknya. Jika Han Yufan bertanya, bilang saja kamu pindah untuk membantuku dan sudah tidak nyaman lagi jika dia memiliki kunci rumahku," saran Tangning. "Besok, aku akan menandatangani kontraknya bersamamu."

"OKE… ini bagus buatku, dengan begini aku dapat menabung lebih." Setelah percakapan mereka, Long Jie menatap Tangning dengan senyuman menggantung, "Presiden dari Hai Rui Entertainment yang hebat, bagaimana orangnya?"

"Jangan terlalu usil, oke?" jawab Tangning, menatap mata Long Jie.

Setelah kembali ke rumah, Tangning punya banyak waktu luang karena Mo Ting masih berada di luar. Tangning menuju ke dapur dan menemukan pelayan sedang memasak. Sambil menggulung lengan bajunya, Tangning menawarkan, "Biar aku bantu!"

"Nyonya, bagaimana bisa kami merepotkanmu?" Sang koki yang bertanggung jawab atas hidangan mereka adalah wanita paruh baya berumur di atas empat puluh tahun. Ia menyukai Tangning karena Tangning memberikan rasa tenang dan tentram.

"Bagaimana bila kamu istirahat hari ini dan biarkan aku masak untuk Mo Ting malam ini." Tangning mengarahkan sang koki keluar dari dapur.

Pada saat Mo Ting tiba di rumah, sudah larut malam. Namun, begitu Mo Ting memasuki rumah, hal pertama yang ia cari adalah mencari Tangning. Mengenakan celemek dan berdiri di dapur dengan kaki telanjang, Mo Ting melihat Tangning sedang berkonsentrasi memasak. Mo Ting terkejut sambil menatap Tangning dengan tenang. Mo Ting langsung tertarik melihat kakinya yang panjang dan ramping. Mo Ting berjalan lurus menuju ke arah Tangning dan memeluk Tangning dari belakang sambil mencium Tangning di telinga.

"Presiden Mo, jangan bermain-main, aku sedang memasak ikan…"

Mo Ting meraih dan mematikan kompor. Mengangkat dagu Tangning, ia langsung menuju ke bibir Tangning,"Tapi, saat ini, aku hanya ingin memakanmu…"

Tangning meletakkan peralatan dapur di tangannya dan berbalik memeluk Mo Ting, dengan kaku membalas ciuman Mo Ting. Sentuhan lembut Mo Ting memikat dirinya dan saat ia memperhatikan tahi lalat yang menawan di telinga Mo Ting, Tangning sepenuhnya menjadi tergila-gila.

Ciuman Mo Ting sedikit sensasional tapi lembut, perlahan masuk ke dalam tubuh Tangning, sampai akhirnya berhenti di tulang lehernya, "Lewat dari ini… dan aku tidak akan bisa mengendalikan diri lagi."

"Ikan… aku perlu menyelesaikan memasak ikannya." Tangning menarik dirinya dari bibir Mo Ting, sekali lagi menghidupkan kompor untuk menyelesaikan apa yang ia mulai. Mo Ting terkekeh dan mengulurkan tangannya menepuk kepala Tangning karena ia kagum dengan hasil buatan Tangning.

"Mari aku bantu."

"Presiden Mo bisa memasak?" tanya Tangning mengangkat alis matanya.

"Hari ini, aku akan mengizinkan semua ini. Tapi, mulai dari sekarang, kamu tidak boleh lagi masuk ke dapur. Aku tidak ingin kamu terluka." Mo Ting protektif terhadap Tangning, terutama kedua kakinya, bahkan ia mempertimbangkan untuk membeli asuransi buat Tangning.

"Tukang mengatur…" komentar Tangning, tapi dalam lubuk hatinya Tangning mengerti itu karena Mo Ting peduli.

Pasangan suami istri itu mempersiapkan makan malam dengan tenang - ternyata, mereka berdua adalah koki yang hebat. Tangning memasak makanan kesukaan Mo Ting, sementara Mo Ting memasak makanan kesukaan Tangning. Tanpa kesulitan, meja makan segera dipenuhi dengan masakan yang lezat.

Pada saat bersamaan, pasangan ini menatap meja makan dengan takjub. Lagi pula, untuk menikmati hidup seperti ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.

"Besok, aku perlu ke Liusen untuk melakukan pemotretan. Kemungkinan besar aku tidak bisa pulang rumah," lapor Tangning pada Mo Ting dengan jujur.

"Bukankah kamu besok akan menandatangani kontrak? Apakah kamu akan langsung berangkat pada siangnya?"

"He eh, peluncuran produk baru hf sangat mendesak," angguk Tangning."Mo Ting, beri aku sedikit waktu. Aku pasti akan mencapai posisi dimana kamu akan bangga."

"Aku tidak pernah meragukanmu." Mo Ting meletakkan makanan di piring Tangning. Mata mereka berdua bertemu, saling menatap dengan kekaguman.

Tentu, Mo Ting sangat menantikan bagaimana Tangning perlahan berkembang dan betapa menderitanya Han Yufan dan Mo Yurou.

Setelah malam yang berangin, perlahan mulai hujan gerimis.

Setelah kembali ke rumah Han Yufan, Mo Yurou meraih apa yang bisa ia raih dan melemparnya ke lantai, menghancurkannya semua. Terutama ketika Mo Yurou memikirkan besok Tangning akan menandatangani kontraknya, hatinya tidak bisa menerima ini. Hal terburuk adalah Han Yufanlah yang membantu Tangning - hal yang paling tidak bisa Mo Yurou tahan.

Han Yufan membuka pintu dan menemukan kejadian mengejutkan ini depannya. Ia melihat Mo Yurou berdiri memegang vas bunga di tangan Mo Yurou. Dengan segera, Han Yufan berlari dan memeluk Mo Yurou dalam pelukannya, "Jangan terlalu kesal, tidak baik untuk bayinya."

"Aku terkejut kamu tahu itu tidak baik untuk bayinya, meskipun kamu hanya membiarkan Tangning mencuri kesepakatanku."

"Kita masih punya banyak kesempatan. Aku sedang bekerja untuk mendapatkan kolaborasi yang lebih besar. Berhentilah memperhatikan Tangning. Bahkan jika dia menjadi juru perwakilan, apa yang akan dihasilkannya?" Han Yufan terus menepuk-nepuk pundak Mo Yurou, "Sayang, dengarkan aku, jangan menyakiti dirimu sendiri."

"Bahkan jika kamu melakukan ini, aku masih tidak yakin denganmu." Mo Yurou mengangkat kepalanya dengan mata penuh air mata, "Dia telah berada di sampingmu bertahun-tahun, aku pasti tidak akan membiarkannya mendapatkan apa yang dia inginkan."

Kenyataanya, Mo Yurou telah memerintah asistennya untuk membuat keributan di antara penggemarnya dan telah melihat hasilnya. Penggemarnya telah memulai diskusi tentang menghancurkan Tangning dan menghinanya.

Jika ia kalah, ia juga tidak akan membiarkan Tangning untuk menang.

Hal paling penting adalah Mo Yurou memerintahkan asistennya untuk mengunggah detail jadwal Tangning besok, memberi para haters kesempatan untuk menimbulkan masalah pada Tangning.

Apakah Tangning berpikir begitu gampangkah ia akan menjadi juru perwakilan? Besok, Tangning akan menjadi model nomor satu yang bodoh dan memalukan di bandara.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C15
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login