Download App
3.49% Zaman Kegelapan / Chapter 47: Untuk Suku

Chapter 47: Untuk Suku

Editor: Wave Literature

Bibi Snow, sang nenek tua berambut putih sedang berdiri di atas jalanan yang retak, sambil berbicara kepada Ning. "Tuan muda Ji Ning, jika River He telah menyinggung kamu, maka dia layak untuk mati. Namun, mengingat bahwa dia masih terlalu muda, mungkinkah tuan muda bersedia mengampuninya?" Dalam perjuangan dan pertempuran antar suku, sangatlah umum untuk membebaskan seseorang yang berperan penting dalam sebuah suku dimana dia ditangkap oleh musuh dengan sebuah tebusan.

Ning melirik Bibi Snow dengan tatapan yang dingin, Ia bahkan tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Bibi Snow langsung mengernyitkan keningnya. Dia mengerti bahwa keputusan tuan muda Ji Ning untuk membunuh River He tidak akan mampu tergoyahkan.

"Apa yang sedang terjadi?"

"Mengapa gerbang kota dihancurkan?"

"Apa yang telah terjadi di suku Riverside?"

"Lihat, lihat, anak muda itu dikelilingi oleh sekelompok penjaga lapis baja hitam. Dia pasti tokoh penting dalam klan Ji. "Beberapa orang luar yang datang untuk berdagang di Kota Riverside segera berkumpul menuju ke arah kerumunan itu.

Melihat situasinya, Bibi Snow segera berteriak, "Usir semua penonton itu!!!."

"Baik Nyonya."

Para penjaga lapis baja Suku Riverside segera melakukan perintah Bibi Snow, dan mulai mengusir orang-orang yang mulai mendekati kerumunan bahkan para penjaga tidak membiarkan anggota klan Riverside untuk mendekat juga.

"Menyingkir!"

"Menyingkirlah!"

Satu demi satu para penjaga Riverside segera berlari menuju jalan tempat terjadinya keributan. Mereka semua menggunakan busur dan jenis senjata lainnya untuk berjaga-jaga. Pemimpin para penjaga adalah orang-orang pilihan tingkat tinggi dari Suku Riverside. Mereka telah mendengar suara ledakan dan khawatir bahwa musuh telah datang untuk menyerang, sehingga mereka dengan cepat membawa para personilnya untuk datang ke lokasi.

"Nenek Snow." Seorang tetua berambut putih yang memimpin kelompok segera menghampiri. Dia memberi penghormatan pada Bibi Snow.

Bibi Snow hanya meliriknya.

Pasukan Riverside satu-persatu mulai mendekat. Semua anggota inti dari Suku tersebut telah berada disana.

"Swoosh!" Sesosok bayangan hitam mendekat dengan kecepatan tinggi, kemudian sosok tersebut segera melambat saat penjaga lapis baja hitam hendak menghalanginya. Namun saat sosok tersebut hampir berhenti, para penjaga lapis baja terkejut dan berkata, pemimpin klan!

Ekspresi wajah River Sansi sedingin es. Dia masih memegang pemuda tampan itu, dan melewati kerumunan. Semua anggota inti dari suku Riverside menatap River He dalam kebingungan. River He adalah salah satu cucu River Sansi, dan sangat dihargai oleh River Sansi. Posisi River He ada di sepuluh besar tokoh terpenting di Riverside. Mengapa pemimpin klan menyeretnya ke sini?

"Swish!" River Sansi langsung melemparkannya.

River He tersungkur dan wajahnya membentur batu dari reruntuhan gerbang kota, luka muncul di wajahnya dan tubuhnya tertutup oleh debu. Dia segera mengangkat kepalanya dan berdiri, melihat sekelilingnya. Tatapannya segera tertuju pada pemuda berpakaian berbulu yang dikelilingi oleh penjaga lapis baja hitam.

"Tuan muda Ji Ning, aku telah membawanya untukmu." River Sansi berdiri bersama dengan Bibi Snow.

"Kamu adalah River He?" Ning menatap tajam pada River He. Tiba-tiba wajah Spring Grass terlintas di benak Ji Ning dan keinginan membunuh segera menyelimutinya!

River He bisa merasakan aura kekuatan dan kekuasaan yang memancar dari wajah tuan muda Ji Ning. Di depan tuan muda Ji Ning ... bahkan pemimpin klan dan Nenek Snow harus menundukkan wajah mereka.

"River He memberi hormat kepadamu, tuan muda." River He berkata dengan hormat.

"River He ... River He ..." Ning dengan lembut bergumam, matanya setajam belati saat dia menatap pemuda di depannya ini. "Apakah kamu tahu mengapa aku datang untuk mencarimu?"

Suara Ning sangat lembut.

Tapi jantung River He bergetar saat mendengar suara tuan Muda Ning. Dia bisa merasakan aura membunuh dalam suara Ji Ning!

"Saya tidak tahu." River He menatap Ning. "Tuan muda Ji Ning, apakah kamu datang untuk membunuhku?"

"Ya." Ning mengangguk.

Seluruh area itu benar-benar sunyi.

River Sansi dan Bibi Snow hanya memandang, tak bergeming. Begitu juga para anggota inti klan Riverside. Mereka tahu ... bahwa tuan muda Ji Ning jelas memiliki kekuatan untuk membungihanguskan negara mereka. Bahkan pemimpin klan harus tunduk padanya. Selain itu, keinginan Ji Ning untuk membunuh River He benar-benar tak terkendali. Mereka hanya terdiam dan bergumam dalam hati... River He yang mulia, dan memiliki prospek masa depan yang tak terbatas akan mati hari ini!

"Tuan muda Ji Ning, jika kamu ingin membunuhku, maka aku tidak punya pilihan lain." Tidak tampak sedikitpun ketakutan di wajah River He. Dia menatap Ji Ning. "Tapi aku tidak tahu mengapa tuan muda ingin membunuhku?"

"Mengapa aku akan membunuhmu?" Ning menatap tajam padanya.

Hua.

Pedang Darknorth tiba-tiba muncul di tangan Ji Ning. Cahaya pedang memantul pada tubuh River He. Seketika, aura penindas yang menakutkan menyapu sekeliling lokasi dimana mereka berdiri, tetapi River He sama sekali tak bergeming. River Sansi dan Bibi Snow yang berada tak jauh dari mereka hanya menyaksikan dengan tenang. Bahkan jika Ji Ning membunuh River He dengan serangan pedangnya, mereka tidak akan berani mengucapkan apa-apa.

Chi! Chi! Chi! Tebasan pedang Ning membuat enam luka sayatan pada tubuh River He. Darah River He menyembur dari keenam luka sayatan di titik vital tubuhnya, satu di kaki, bahu, dan titik-titik lainnya.

"Ini!" River He menatap Ning, matanya terbelalak. "Spring Grass ... Spring Grass adalah..."

"Sekarang kamu mengerti?" Ning menatapnya.

Teknik pedang yang baru saja Ning gunakan untuk menebas River He adalah teknik pedang Spring Grass. Saat River He memerintahkan para pelayannya untuk menangkap Spring Grass, ini adalah teknik pedang yang digunakan oleh Spring Grass untuk mengalahkan para pelayan River He yang membuat mereka setengah mati.

"Tuan muda Ji Ning membunuhku hanya karena seorang wanita? Wanita tidak lebih dari sekedar barang dagangan, atau properti." River He melolong tak percaya, tidak bisa menerima alasan Ji Ning untuk membunuhnya. "Aku bersedia menawarkan sepuluh atau seratus wanita kepadamu, tuan muda. Selain itu, dia hanya seorang budak. Aku bersedia melakukan apa saja untuk membuatmu membebaskanku tuan muda. "

"Di mataku... Kamu bahkan tidak bisa dibandingkan dengan sehelai rambut di kepala Spring Grass." Kata Ning dingin. Wajahnya pucat, River He segera mengambil belati dari dalam dadanya. Dengan suara parau, dia berkata, "Tuan muda Ji Ning, aku, River He, telah menyinggungmu, dan aku layak mati. Kau tidak perlu mengotori kedua tanganmu, tuan muda. River He akan mengakhiri hidupnya sendiri." River He segera menusukkan belati ke arah jantungnya.

Dang!

Pedang Ji Ning beradu dengan belati River He, dan belati pun terpental.

"Kamu berpikir kamu akan mati dengan mudah?" Ning menatap River He dengan penuh kebencian. "Spring Grass telah mati, dalam penderitaan dan penghinaan! Bagaimana mungkin aku membiarkanmu mati dengan mudah?"

River He menggertakkan giginya saat dia menatap Ning.

Ning berteriak, "Mowu!"

"Ya, tuan muda." Mowu segera mendekati Ning.

"Lakukan hukuman gantung padanya." Kata Ning dingin. "Gantung dia di atas Riverside City."

Wajah River He pucat pasi.

Hukuman ini dilakukan dengan cara mengikat tangan dan kaki seseorang, dan menggantungnya di ketinggian tanpa diberi makan maupun minum serta membiarkan matahari membakar tubuhnya. Selain itu, Ning telah menebaskan enam luka menganga pada tubuh River He. Ning tau benar bahwa River He tidak akan mati hanya karena kehilangan darah, tetapi aroma darah dari tubuhnya akan menarik beberapa burung bangkai untuk mendekatinya. Burung yang melintas diatas langit Kota Riverside hanyalah burung-burung biasa, dan mereka akan segera mencabik daging River He sedikit demi sedikit.

Perlahan River He akan mati di tengah kelaparan, penderitaan, dan juga rasa ketakutan ...

Selain itu, para anggota suku akan menyaksikan, penghinaan yang akan dialami oleh sosok yang sombong seperti River He.

"Baik tuan muda." Mowu dengan cepat mengambil rantai dan membelenggu River He. River He berlutut di hadapan Ning, kepalanya menunduk, tanpa berani bergeming.

"Ayah!" Tangisan sengit terdengar di kejauhan, dan seorang balita berlari keluar dari kerumunan.

"Pergi!!." Melihat balita yang berlari ke arahnya, River He segera berteriak dalam kemarahan, "Pergi!!, Pergi!!!"

"Ayah." Balita tersebut menangis tersedu-sedu. Meskipun ayahnya sangat disiplin dan selalu memaksanya untuk berlatih pedang, dia tau bahwa ayahnya sangat mencintainya.

River Sansi yang merengut di kejauhan berkata. "Bawa anak itu pergi!"

"Baik Tuan."

Dengan segera, dua penjaga menyusul ke depan, kemudian mengambil anak itu pergi bersamanya. Tapi anak itu terus meronta dengan liar sambil menatap Ji Ning, matanya penuh dengan kebencian.

Ji Ning menatap balita itu dengan tenang. Ketika dia masih sangat belia, ayahnya, Ji Yichuan, telah melatihnya untuk membunuh beberapa tahanan dengan berani. Dia telah melihat tatapan yang jauh lebih menakutkan sebelumnya. Di pasar budak Kota West Perfecture ... dia bahkan telah melihat tatapan orang yang mati rasa, tatapan putus asa, tatapan orang yang menggila, tatapan kebencian, dan tatapan orang yang memohon. Dia telah melihat semua jenis tatapan orang lain kepadanya.

"Gantung dia di titik tertinggi kota Riverside." Mowu bersama dengan dua penjaga lapis baja hitam yang membantunya.

River He benar-benar terikat dalam rantai logam, dan rambutnya berantakan. Para anggota suku menyaksikan kejadian itu beberapa mata mereka dipenuhi dengan rasa iba. Sisanya sangat senang dengan kemalangan yang menimpanya. Penghinaan ini menyebabkan seluruh tubuh River He bergetar hebat.

"Tuan muda." Mowu berkata lembut ke arah Ji Ning. "Itu putra River He ... saat memangkas rumput, tuan harus mencabut dari akarnya!"

Ning melirik Mowu dengan dingin.

Mowu segera menunduk, dan tidak berani mengatakan apa pun.

"Aku akan tinggal di Riverside beberapa hari kedepan.'' Ning menatap River Sansi dan Bibi Snow. "Kau tidak perlu repot-repot. Aku akan tinggal di kamp para penjaga lapis baja dan menyaksikan kematian River He dengan mata kepalaku sendiri. Setelah itu, aku akan pergi."

Tubuh para anggota inti suku Riverside yang ada di sekitar kejadian semua bergetar. Mereka bisa merasakan kebencian di dalam diri Ning.

.-------------------

Awalnya, River He merasa tidak terlalu menderita terpanggang di bawah sinar matahari karena energi Ki yang dimilikinya. Namun tak lama kemudian, beberapa burung bangkai mulai berpesta merobek daging River He sedikit demi sedikit, dan saat matahari mulai membuat kulitnya kering dan pecah, dan memanggang daging merahnya yang menganga, rasa sakit yang dideritanya lebih buruk daripada penderitaan di neraka. River He merasakan siksaan yang sangat menyakitkan.

Dia dipanggang di bawah sinar matahari sampai kulitnya retak dan dagingnya kering. Dia merintih dalam penderitaan yang pedih selama tiga hari dua malam sebelum akhirnya mati dalam penghinaan.

Ning tinggal di Riverside selama menunggu kematian River He.

Setelah penjaga lapis baja hitam melaporkan bahwa River He telah tewas dalam penderitaan, Ning akhirnya melihat mayat River He yang telah compang-camping, akhirnya Ning memimpin Mowu dan Autumn Leaf untuk segera pergi dengan menunggangi binatang hitam mereka.

-----------------

Ning meninggalkan Kota Riverside di malam hari.

River Sansi saat ini sedang duduk di depan meja, dan terdiam sambil meminum anggur dari cangkir beastskullnya.

Ada seorang balita yang berlutut di halaman.

"Cai, cucuku." Sansi mengangkat cangkir beastskull-nya. Apakah kamu ingin membunuh tuan muda Ji Ning? " Ucap River Sansi.

"Aku tidak berani. Cai tidak berani." Anak laki-laki yang sedang berlutut itu segera menjawab.

"Aduh!"

River Sansi menggelengkan kepalanya. Dengan suara lembut, dia bergumam, "Kebencian yang kamu rasakan akan menjadi bencana bagi Suku Riverside-ku."

"Pelayan!" River Sansi berseru.

"Ya Tuan." Seorang pelayan masuk dan berlutut. "Baiklah" kata River Sansi dengan dingin, "Bunuh semua pelayan River He. Tak boleh ada satu pun dari mereka yang lolos! Wanita-wanita River He akan dijual di pasar budak! "

"Pemimpin klan." Balita itu menjadi panik. Jual ibu dari anak ini juga.

"River Sansi menatap balita itu dengan dingin. "Putra satu-satunya River He ... dia juga akan dijual di pasar budak!"

"Tidak."

"Tidak!" Balita itu dengan cepat bersujud. "Pemimpin klan, selamatkan aku, selamatkan aku!"

"Baik Tuan!" Pelayan itu menjawab dengan hormat, dan kemudian melangkah maju, meraih balita itu, dan pergi.

Balita itu terus meronta, dan menangis.

Menjadi Budak?

Mengapa!

Mengapa ini Terjadi!

River Sansi terdiam saat melihat anak balita itu menangis dan berteriak ketakutan.

"Tuan akan menjual wanita dan anak-anak River He sebagai budak?" Sosok manusia muncul di sudut ruangan yang gelap.

River Sansi mengangguk . Ketika River he sedang menjalani hukuman gantung, Sansi diam-diam mengirimkan utusannya untuk bertanya kepada River He ... dan setelah itu River Sansi mengerti bahwa sumber masalah ini adalah Miwa dari Suku Blacktooth! River Sansi bahkan telah mengirim orang-orang menuju suku Blacktooth untuk menanyakan permasalahan ini agar dia bisa mengerti dengan jelas tentang permasalahan yang sudah terjadi itu. Setelah itu, River Sansi membunuh semua pelayan yang tau tentang persoalan ini.

"Ji Ning tidak ingin masalah Spring Grass menyebar." River Sansi berkata dengan tenang. "Spring Grass pernah berkata bahwa dia adalah pelayan tuan muda Ji. Setiap orang yang mendengar kata-kata ini harus dihukum mati."

"Tidak ada gunanya untuk tetap menjaga wanita River He. "

"Cai anak tunggal River He,... dia memiliki terlalu banyak kebencian kepada Ji Ning. Aku bertanya kepadanya beberapa kali. Meskipun secara lisan dia mengatakan bahwa dia tidak akan membalas dendam, aku bisa melihat jauh di dalam hatinya, bahwa Cai menyimpan kebencian yang teramat sangat dalam kepada Ji Ning. Bagaimana mungkin seorang balita seperti dia menipu diriku?" Sansi menggelengkan kepalanya. "Di usia yang sangat muda, dia telah belajar untuk menutupi pikirannya. Di masa depan, saat dia memiliki kekuatan besar, aku takut dia akan menyebabkan kehancuran pada suku Riverside ini!!

"Segala sesuatu yang aku lakukan adalah untuk memastikan klan Ji tahu bahwa Suku Riverside setia kepada mereka!"

Pria yang sedang berada dalam kegelapan itu terdiam.

"Breaker Three." Ucap River Sansi.

"Ya Tuan." Pria itu menjawab.

"Kirim Breaker Nine keluar." Kata River Sansi. "Bawa Cai pergi dalam kegelapan dan kirim dia ke wilayah di bawah kendali klan Ironwood dan minta dia hanya bergabung dengan suku kecil secara acak. Katakan pada Cai untuk berlatih dengan baik,beri dia bimbingan yang baik. Jika Cai dapat melupakan kebenciannya dan tidak mau berlatih keras, maka bunuh dia dan kembalilah. "

" Ya Tuan." Sosok tersebut mengangguk.

"Kebencian… adalah sumber kekuatan juga." River Sansi bergumam pelan . "Suku Riverside kami, dibandingkan dengan klan Ji ... kami terlalu lemah, terlalu lemah ...


Chapter 48: Danau Serpentwing

Editor: Wave Literature

Ketiga binatang hitam itu berjalan melewati medan yang sepi.

"Tuan muda." Autumn Leaf berkata. "Putra River He, begitu membencimu. Jika kita membiarkannya tumbuh dewasa, maka dia akan merugikanmu di masa depan."

Ji Ning melirik Mowu.

Autumn Leaf buru-buru berkata, "Bukan Mowu yang mengatakan ini kepadaku. Aku tahu bahwa Tuan Muda tidak akan senang mendengarkan ini, tetapi setelah beberapa lama memikirkannya, Aku merasa harus mengatakannya. "

Ning mendesah. "Permusuhanku hanya dengan River He. Aku sama sekali tidak ada urusan dengan putranya. Aku pergi untuk membalas dendam kepada River He. Kenapa aku harus menyakiti anaknya juga?"

"Tapi ketika kita terlibat dalam sebuah pertempuran antar suku yang satu dengan yang lain, kita harus memusnahkan ancaman apapun yang mungkin timbul ..." Autumn Leaf mengungkapkan pendapatnya.

"Aku mengerti." Ning mengangguk. "Demi kelangsungan hidup suku kita ... segala cara bisa dilakukan! Tapi bagaimana mungkin anak kecil seperti dia mampu mempengaruhi klan Ji-ku? Klan Ji-ku yang mengontrol area ini, dan telah membuat begitu banyak orang mati. Kita tidak pernah tahu seberapa banyak orang yang diam-diam membenci klan Ji kita? Alasan mengapa klan Ji dapat tetap mempertahankan kekuasaannya bukan karena kami tidak melukai perasaan orang lain, tetapi karena kami memang terlalu kuat!"

Autumn Leaf mulai sedikit memahami.

"Bahkan jika kita tidak menyinggung orang lain, jika kita lemah, yang lain pasti akan datang dan menghancurkanmu." Ji Ning berkata dengan tenang. "Tetapi jika kita kuat, maka musuh-musuh rahasia itu mungkin akan membenci kita secara diam-diam, tetapi di hadapan kita mereka akan tetap menaruh hormat. Satu abad kemudian, mungkin putra dan cucu mereka akan benar-benar setia pada klan Ji kita."

"Selain itu, sangat penting bagi seorang ahli untuk menyelaraskan hati dan pikiran mereka." ucap Ning.

Saat pikiran dan surga menjadi satu! Maka kita akan meraih level 'menyatu dengan dunia'!

Pikiran adalah yang paling berperan untuk mendapatkan wawasan tentang Dao, dan bagaimana belajar arti Dao yang sebenarnya!

Ning mengerti bahwa seseorang yang berlatih Dao harus jujur ​​pada dirinya sendiri. Hanya dengan pikiran yang jernih dan hati yang bersih, seseorang dapat meningkatkan kemampuan berlatihnya dengan lebih cepat.

"Jika seseorang tidak jujur ​​pada dirinya sendiri, dia bukan hanya akan frustrasi, tetapi dia juga akan berhenti berlatih, atau bahkan menyerah." Ning menggelengkan kepalanya. "Jika aku ingin membunuh seseorang, maka aku akan menghadapinya satu lawan satu. Aku tidak akan pernah mencelakakan istri dan anak-anaknya! Ini adalah jiwaku yang sebenarnya!"

Di kehidupan Ning sebelumnya, dia selalu tersiksa karena penyakitnya, sehingga dia selalu merasa sendirian. Orang yang kesepian selalu terbiasa memikirkan banyak hal. Selain itu mereka akan melihat dan berpikir berdasarkan hati nurani, sehingga menyebabkan beberapa dari mereka akan lebih bijaksana. Walaupun beberapa diantaranya mungkin menjadi gila karena terlalu banyak berpikir. Ning adalah salah satu diantara mereka yang telah melihat dan berpikir melalui hatinya sehingga membuatnya menjadi individu yang lebih bijaksana dan tenang. Jika dia tidak melihat melalui hatinya sendiri, bagaimana mungkin dia bisa memiliki tekad untuk terus berlatih dengan begitu sengit dalam kehidupan ini?

Autumn Leaf dan Mowu saling berpandangan.

Jujur pada diri mereka sendiri?

Mereka tidak mengerti!

"Cukup." Ning melihat ekspresi di wajah mereka dan menggelengkan kepalanya. "Jangan terlalu memikirkannya. Ayo segera pergi ke Serpentwing Lake. "

"Tuan muda, apakah kamu tidak ingin pergi ke Suku Blacktooth? Bukankah kamu mengatakan ... bahwa kamu ingin membantu merawat adik Spring Grass? "

Autumn Leaf bertanya.

"Jangan terburu-buru." Ning menggelengkan kepalanya. "Aku akan melakukan perjalanan ke Serpentwing Lake terlebih dahulu dan membunuh Serpentwing, lalu kembali ke suku Blacktooth ... bagaimanapun juga tragedi ini berawal dari serangan Serpentwing. Salah satu adik Spring Grass juga mati karena Serpentwing. Aku akan membunuh Serpentwing untuk menghormati kematian Spring Grass, setelah itu aku akan mengambil saudara laki-laki Spring Grass yang terakhir dan membawanya ke Kota West Prefecture bersamaku. "

"Ayo pergi."

Ning menepuk dada binatang hitamnya, dan binatang itu segera melesat.

Autumn Leaf dan Mowu mengikutinya menuju Serpentwing Lake.

---------------------

Mereka melakukan perjalanan di siang hari dan beristirahat di malam hari. Walaupun binatang hitamnya mampu berlari dengan kecepatan yang luar biasa melewati gunung dan hutan, namun karena jaraknya yang cukup jauh, mereka tetap menghabiskan tiga hari penuh untuk menuju Serpentwing lake.

"Salam, tuan muda."

Sepuluh penjaga lapis baja hitam segera berlutut di hadapan Ning.

Ning, yang duduk di atas binatang hitamnya, segera mengangguk sambil memerintah kan Mowu dan Autumn Leaf. "Kalian berdua bisa tinggal di sini dan beristirahat sebentar". Serpentwing Lake terletak beberapa kilometer di depan. Aku tidak bisa membawamu ke sana. Aku akan pergi ke Serpentwing Lake sendirian."

"Baik Tuan Muda." Mowu dan Autumn Leaf menjawab dengan begitu hormat.

Ning turun dari binatang hitam itu, kemudian, bergerak seindah burung yang besar, dan melesat di kejauhan. Dengan dua kedipan, Ning menghilang dari pandangan sepuluh penjaga lapis baja hitam, Mowu, dan Autumn Leaf. Ini pertama kalinya penjaga lapis baja hitam melihat Ning menampilkan teknik footwork-nya, dan mereka menatap dengan takjub dan tak percaya.

Serpentwing lake adalah wilayah terlarang saat ini.

Klan Ji telah mengatur agar puluhan regu kecil penjaga lapis baja hitam untuk menyebar di sekitar area Serpentwing lake agar bisa mengawasi gerak-gerik Serpentwing.

--------------------

"Huahuahua…." Danau Serpentwing yang panjangnya mencapai ratusan kilometer dan sangat luas, menyebabkan seseorang tidak mampu melihat sisi danau. Danau tersebut memiliki gelombang setinggi tiga kaki, bahkan ketika daerah itu tidak berangin sama sekali.

Ning berdiri ditepi danau Serpentwing dan menatap sekelilingnya. Dengan suara yang lirih, dia berkata, "Danau ini benar-benar sangat dalam. Meskipun aku mampu mengendalikan air, namun jika aku menyelam ke dasar danau… kecepatanku pasti akan berkurang dan tak mampu mengalahkan kecepatan Serpentwing.

"Semakin dalam seseorang masuk ke dalam air, maka akan semakin besar tekanan air tersebut, dan akan semakin sulit baginya untuk mengendalikan air.

Seorang manusia yang berada di air bahkan tidak akan mampu mengeluarkan 10% dari kekuatannya, berbeda dengan monster air. Mereka akan jauh lebih kuat dari biasanya.

"Saat ini, kekuatanku mungkin hanya sedikit lebih kuat dari monster ganas puncak Xiantian." kata Ning pada dirinya sendiri. Dan itupun karena dia terlatih dalam [Windwing Evasion], dan telah mendapatkan sedikit pemahaman tentang sifat asli Dao. Setelah menguasai empat tahap [Crimsonbright Diagram of Nine Heavens], ia akan memiliki kekuatan yang sebanding dengan praktisi Fiendgod tahap akhir lainnya.

Dibandingkan dengan Serpentwing, kekuatannya sedikit lebih rendah.

Swoosh!

Dengan beberapa gerakan, Ning mampu berjalan diatas air sejauh satu kilometer bagai berjalan diatas tanah.

"Serpentwing!" Ning berteriak dengan suara yang keras.

"Serpentwing!" "Serpentwing!" "Serpentwing!" ....

Suara itu bergema bagaikan guntur, menyebar ke segala penjuru dan merasuk ke dasar danau.

Beberapa saat kemudian ...

Di kedalaman danau, di dalam sarang Serpentwing yang gelap dan berliku, saat ini dia sedang terlelap. Sayapnya yang sangat besar melindungi seluruh tubuhnya.

"Serpentwing!" Sebuah suara menghujam telinganya.

Serpentwing yang pulas tertidur tiba-tiba membuka mata merahnya.

"Apa yang terjadi?" Serpentwing mengeluarkan geraman rendah. "Selidiki segera."

"Baik Paduka."

Suara teriakan monster air yang memiliki level lebih rendah bisa terdengar dari luar danau. Meskipun manusia tidak dapat memahami bahasa monster, namun monster–monster ini bisa saling memahami bahasa mereka.

-------------------------------------

Ada dua penjaga lapis baja hitam bersembunyi di dalam rumput liar yang cukup dekat dengan Serpentwing Lake.

"Serpentwing?"

"Seseorang menantang Serpentwing." Dua penjaga lapis baja hitam saling bertukar pandang dan merasa takjub, lalu buru-buru berbalik untuk melihat sang penantang Serpentwing. Namun, mereka berada puluhan kilometer dari Ning, sehingga mereka tidak dapat melihat Ning sama sekali.

"Aku akan berjaga-jaga. Kamu pergi dan buatlah laporan."

Ada lebih dari sepuluh penjaga lapis baja hitam yang mengawasi Serpentwing lake sepanjang waktu, dan sekarang, tiga penjaga lapis baja hitam yang paling dekat dengan Ji Ning bisa melihatnya dengan jelas. Kelompok penjaga lapis baja hitam ini telah diberangkatkan dari Kota West Perfecture. Tentu saja, mereka mampu mengenali Ning.

"Itu adalah tuan muda Ji Ning."

"Tuan muda Ji Ning telah datang untuk menantang Serpentwing? Tapi tuan muda Ji Ning benar-benar kuat. Dia mampu berdiri di atas air seolah-olah berdiri diatas tanah datar. Sama seperti Komandan Ji Yichuan!"

"Berhenti bicara. Cepatlah pergi untuk membuat laporan."

------------------------------------

Penjaga lapis baja hitam yang terkagum-kagum dengan cepat menyebarkan berita ke semua regu kecil, tetapi mengingat kecepatan yang mereka miliki... setidaknya mereka akan butuh satu hari untuk mencapai kota West Perfecture.

Ning terus berjalan dengan tenang di permukaan Danau Serpentwing yang luas.

Huahua ....

Kepala ular hijau yang besar muncul, bersama dengan kepala ikan hitam yang besar pula. Menembus permukaan danau, mereka menatap dari kejauhan.

"Seorang pemuda?" Kedua monster tersebut saling berpandangan.

Hua!

Mereka berdua menyelam ke dalam air yang dalam, dan bergegas menuju ke sarang monster ganas, Serpentwing.

"Raja kami yang perkasa, Raja yang perkasa, ada seorang pemuda diatas permukaan danau." kedua monster itu menggeram panik.

"Seorang pemuda? " Sayap Serpentwing membentang, dan mata merahnya menatap kedua monster itu. Mereka sangat ketakutan sehingga tubuh mereka gemetar saat menganggukkan kepala.

"Tapi pemuda itu berdiri di atas air, seperti yang pernah dilakukan Ji Yichuan di masa lalu. Dia sama sekali tidak tenggelam." Monster ular hijau berkata dengan cepat, sementara monster ikan hitam turut mengangguk. "Benar, benar Paduka."

"Berdiri di atas air tanpa tenggelam?"

Serpentwing menghilang menjadi kabut hitam, lalu berubah menjadi pria berpakaian hitam.

Pria berpakaian hitam itu berdiri di sana, matanya yang sipit memandang penuh kecurigaan. Serpentwing biasanya sangat berhati-hati. Karena dia sering dikejar dan dijebak oleh para ahli Xiantian dari klan Ji, dia telah lama menjadi makhluk yang gampang curiga. Sekarang, seorang pemuda yang mampu berjalan di atas air datang untuk menantangnya. Bagaimana mungkin dia tidak curiga?

"Apakah kamu pernah melihat pemuda itu sebelumnya?" Pria berpakaian hitam melihat ke arah dua monster itu.

"Tidak pernah, tidak pernah sama sekali Paduka. Sebelumnya, kami ingat dengan semua makhluk Xiantian yang pernah datang mengelilingi Danau Serpentwing kita. Pemuda ini jelas bukan salah satu dari makhluk Xiantian itu." Monster ular hijau itu dengan cepat berkata, dan monster ikan hitam itu mengangguk.

Pria berpakaian hitam itu mengangguk dan berkata, "Kalau begitu, biarkan aku melihatnya."

Swoosh!

Diam-diam Serpentwing menyelinap dan keluar dari sarangnya. Ketika Serpentwing berubah dalam wujud manusia, Serpentwing biasanya tidak bisa secepat saat ia berada dalam wujud aslinya, wujud aslinya terlalu besar. Sehingga, jika dia muncul di permukaan air, maka akan menyebabkan keributan besar dan pasti akan diperhatikan.

"Siapa itu?" Pria berpakaian hitam dengan cepat dan diam-diam mengangkat kepalanya keluar dari permukaan air untuk memantau suasana di permukaan danau. Dia segera melihat bahwa di sekitar delapan atau sembilan kilometer jauhnya, ada pemuda dengan mengenakan pakaian bulu. Pemuda itu tampak sangat halus dan lemah, tetapi dia dengan santai berjalan di atas permukaan air. Daerah di sekitar pemuda itu benar-benar tandus dan kosong. Tidak ada manusia lain disana.

"Anak itu rupanya!"

Mata sipit pria berpakaian hitam itu segera dipenuhi dengan cahaya yang menakutkan dan ganas.

Sebuah tatapan pembunuh!

Sebuah tatapan penuh kebencian!

Perasaan-perasaan itu langsung menyelimuti pikiran Serpentwing, menyebabkan air di sekelilingnya mulai bergetar dengan kekuatan emosinya. Ji Ning yang berdiri di kejauhan mampu merasakan getaran emosi Serpentwing. Saat membalikkan badan, Ning langsung mengenali bahwa orang yang berpakaian hitam tersebut adalah Serpentwing. Meski saat ini dia sedang dalam wujud manusia.

"Serpentwing!" Ning berteriak penuh kemarahan.

Pria berpakaian hitam tersebut menatap Ning dengan dingin dan sinis, kemudian tenggelam perlahan ke dasar danau.

"Serpentwing." Ning berlari dengan kecepatan tinggi di atas permukaan air, dan dengan cepat Ning tiba di bagian danau tempat Serpentwing berdiri sebelumnya.. Menatap ke kedalaman, danau dan berteriak, "Apakah kamu tidak ingin membunuhku? Bukankah kamu begitu membenciku hingga perasaan itu merasuk ke sumsum tulangmu? Keluarlah, keluar ... Aku menunggumu untuk membunuhku."

Jauh di dalam air.

Mata sipit pria berpakaian hitam itu terbakar api kemarahan. Dia benar-benar dipenuhi dengan keinginan yang teramat dalam untuk terbang ke atas, menyerang, dan melahap daging Ji Ning.

"Aku yang membunuh ular merah besar itu sendiri."

"Hahaha, aku membunuhnya dengan satu pukulan. Dia benar-benar menyedihkan!" Suara dari atas terus menerus merasuk ke dalam danau, semakin mengobarkan api kemarahan Serpentwing.

Pria berpakaian hitam itu sedikit gemetar, tapi dia berhasil menekan dorongan pikirannya untuk membunuh. "Aku tidak boleh gegabah. Tidak bisa gegabah. Jika aku gegabah, maka aku akan jatuh ke dalam perangkap licik Ji klan ini. Sebelumnya, Poison Dove Ridge dan klan Ji telah membuat kesepakatan bahwa aku dilarang meninggalkan Danau Serpentwing selama satu abad, dan hanya anggota tertinggi dari klan, para Zifu Disciple, yang tidak diijinkan melawanku. Tetapi tidak ada kesepakatan yang melarang makhluk hidup Xiantian itu bertindak melawanku."

Manusia dan monster bertarung dengan kejam satu sama lain.

Namun, ada beberapa batasan yang mengatur keduanya. Misalnya, para pemimpin sejati dari masing-masing pihak tidak diijinkan melawan dan menindas anggota yang lebih lemah dari masing-masing pihak. Monster di tingkat Zifu tidak akan membunuh monster dengan level dibawahnya... dan Zifu Disciple dari klan Ji juga tidak akan membunuh lawan yang memiliki level dibawahnya.

karena, para ahli tingkat Zifu adalah landasan bagi mereka.

Apabila para ahli Zifu bertarung satu sama lain, dan salah satu dari mereka kalah, maka ini akan mengguncang landasan klan mereka. Baik manusia maupun monster tidak ingin fondasinya terguncang.

"Daerah di sekitar Ji Ning terlihat kosong. Tidak ada satupun manusia disana.'' Mata pria berpakaian hitam itu disinari cahaya yang ganas. "Tapi mengapa dia datang untuk menyia-nyiakan hidupnya? Kemungkinan besar, ayahnya, Ji Yichuan, dan beberapa makhluk Xiantian lainnya berada di dekatnya, memanfaatkan teknik formasi rahasia untuk menyerangku. Begitu aku keluar, aku akan langsung diserang secara massal."


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C47
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank 200+ Power Ranking
    Stone 3 Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login

    tip Paragraph comment

    Paragraph comment feature is now on the Web! Move mouse over any paragraph and click the icon to add your comment.

    Also, you can always turn it off/on in Settings.

    GOT IT