"Siapa orang ini?" tanya Song Shuhang.
Apa dia istri Yang Mulia Pendekar Ketujuh yang Baik Hati? Atau mungkin muridnya?
Tidak, itu masih belum cocok! Mau dia istri ataupun murid, dia seharusnya tidak menendang klon Yang Mulia Pendekar Ketujuh yang Baik Hati—Yang Mulia Pendekar Keempat yang Baik Hati—seperti itu, kan?
Lagi pula, itu adalah perilaku yang tidak sopan, tidak peduli apa dia adalah istri atau muridnya.
"Dia adalah orang yang tercela."Pendekar Keempat yang Baik Hati merangkak naik dari lantai dan menjilat cakarnya. Meskipun terlihat tertekan, singa itu tidak tampak marah. Kelihatannya, singa itu sudah terbiasa dengan perlakuan ini.
" … " Song Shuhang.
Saat ini, perempuan berambut emas itu tiba di pintu masuk gua abadi.