Download App
6.01% Grup Obrolan Pengembangan Diri / Chapter 62: Ya, Aku Menyalahkanmu

Chapter 62: Ya, Aku Menyalahkanmu

Editor: Atlas Studios

Lin Tao tahu ada saatnya dimana ia harus pergi dari kampus, dan itu saat lelaki yang tingginya 2 meter ini menemukannya dan merasakan pukulannya yang sebesar penggorengan menimpanya, sementara itu, ia hanya bisa memesan kasur dekat jendela yang memiliki udara yang sejuk dengan pemandangan yang indah di rumah sakit sebelum merasakan pukulan itu.

Maka dari itu, ia sangat ketakutan dan pergi menuju atap asrama bersama Song Shuhang dan Nan Haomeng.

Di belakangnya, meskipun beberapa teman-teman sekamarnya penasaran, dengan Nan Haomeng yang berbadan besar itu, di sana, teman-temannya tidak berani bertanya banyak, mereka takut akan tertarik ke dalam perkelahian Lin Tao.

Meskipun mereka terpikir untuk membantu Lin Tao, itu hanya ada niat mereka, tapi tidak dengan kekuatan.

❄❄❄

Mirip seperti asrama Song Shuhang, atap disini juga dikunci dan Lin Tao tidak memiliki kunci…

Namun, bukan masalah karena ini bukan asramanya.

Dengan tatapan terkejut Nan Haomeng dan Lin Tao, Song Shuhang menggenggam gembok itu dengan tangannya dan menariknya dengan mudah. Setelah itu, gembok itu terbuka.

Semudah memetik daun.

Ini bukan sesuatu yang bisa di bilang orang memiliki kekuatan, pada dasarnya, ini tyrannosaurus berbentuk manusia.

Lin Tao merinding.

Melangkah ke atap, Song Shuhang bertanya sungguh-sungguh. "Sekarang, bisakah kau beritahu aku siapa yang menyuruhmu untuk mencari tahu tentangku?"

"Aku tidak mengenal orang itu." Lin Tao tersenyum kecut. Sudah diduga, Song Shuhang langsung menanyakan masalah ini. Pertanyaan ini yang paling ia tidak ingin dengar, karena ia tidak tahu jawabannya!

Saat Lin Tao selesai berbicara, ia melihat wajah Song Shuhang berubah menjadi dingin.

Lin Tao memeras otaknya untuk mengingat situasi. "Tunggu sebentar, samar-samar aku ingat penampakannya. Ia lebih tinggi 1 kepala daripada aku, sekitar 183 cm. Ya, ia juga agak kurus dan jarinya panjang dan ramping. Jelas-jelas, jari-jarinya lebih panjang daripada orang biasa dan terlihat seperti siamang. Karena ia menggunakan kacamata hitam, aku tidak bisa melihat wajahnya. Namun, bibirnya agak tebal, seperti sosis bengkak."

"Itu saja?" wajah Song Shuhang memerah seperti gunung berapi yang siap meletus kapan saja.

"Ada lagi! Meskipun orang itu mencoba menutupi cara bicaranya, aku bisa tahu, aksennya berasal dari daerah sekitar Kota J dan Distrik Jiangnan. Karena aku tinggal di sana ketika aku masih kecil, aku agak mengenal aksen itu." kata Lin Tao dengan cepat.

Daerah antara Kota J dan distrik Jiangnan itu juga daerah Area Jalan Luo Xin.

Sudah diduga, itu karena Roh Hantu? Song Shuhang bisa memastikan kecurigaannya.

"Selain itu, aku tidak tahu apa-apa. Lagipula, aku tidak membongkar informasimu terlalu banyak, hanya tempat tinggalmu dan beberapa teman dekat. Teman sekelasmu di kampus seharusnya tahu tentang itu dan itu bisa ditemukan melalui jaringan kampus. Selain itu, aku tidak menemukan apapun bahkan di dalam jaringan kampus. Oh iya… ini imbalan yang yang diberikan orang itu kepadaku dan aku akan memberikannya padamu…" Lin Tao cepat-cepat mengeluarkan segenggam uang dari dompetnya, berharap mendapatkan pengertian Song Shuhang.

Melihat segenggam uang itu, alasan-alasan itu membuat otal Song Shuhang murka.

Hanya karena uang ini, orang ini memberikan informasi dirinya kepada orang asing, menyebabkan hidupnya menjadi celaka. Bahkan… jika masalah ini tidak diselesaikan sesegera mungkin, keluarga dan teman-temannya akan celaka juga.

Sangat benci!

Song Shuhang mencengkram kerah Lin Tao dan menariknya ke arahnya sementara itu tangan kanannya mengepal dan pukulan itu mengenai wajah Lin Tao.

Ini gerakan terlarang di antara teknik berkelahi, yang disebut Pukulan Penghancur Wajah Teman!

Lin Tao terpukul sampai ia melayang, darah segar keluar dari mulutnya bercampur dengan gigi yang patah. wajahnya langsung bengkak.

Akhirnya, Song Shuhang harus menahan sebagian besar kekuatannya. Kalau tidak, pukulannya yang berisi kemarahannya, satu pukulan itu cukup untuk Lin Tao terbaring di kasur dan tidak merawat dirinya sendiri.

Sekarang, ia hanya memukul beberapa giginya dan menyebabkan wajah Lin Tao bengkak. Ini hasil dari Song Shuhang menahan dirinya.

Lin Tao tertegun setelah dipukul, dan hanya bisa menjerit kesakitan setelahnya. Namun,dengan wajahnya yang bengkak, beberapa giginya patah, bahkan suara tangisannya terdengar aneh, sementara ia tidak bisa menangis dengan keras.

"Dari sekarang, semua yang berhubungan denganku lebih baik dihapus dari pikiranmu. Kalau tidak, lain kali, tidak hanya pukulan sesederhana itu." Song Shuhang mengusap bekas darah di tangannya. "Dibalik wajah dan gigimu, lebih baik kau pikirkan alasan dan jelaskan kepada yang lain. Aku tidak peduli jika kau bilang memukul dirimu sendiri, jatuh atau apapun, asalkan, jangan hubungkan aku dengan alasan apapun. Aku harap aku tidak pernah bertemu kamu lagi."

Tidak ada kesempatan lain. Jika ada, Song Shuhang benar-benar tidak bisa menjamin apa yang ia akan lakukan. Bahkan buddha mungkin hanya bisa menahan 3 kali?

Song Shuhang dan Nan Haomeng meninggalkan atap.

Hanya Lin Tao yang masih di atap, menangis dengan uang yang berserakan di lantai. Ia tidak tahu jika uang ini akan cukup untuk mengembalikan giginya karena sekarang ini biaya dokter gigi sangat mahal.

❄❄❄

Shuhang, apa kau tidak takut Lin Tao akan melaporkan ke pimpinan kampus kalau kau menghajarnya dengan kejam? Lalu kampus ini memaksamu keluar atau apa?" Tanya Nan Haomeng secara tiba-tiba

"Ya, Aku tidak takut." jawab Song Shuhang dengan tenang.

Tanpa sadar, ketenangannya membuat Nan Haomeng merasa firasat buruk.

"Karena, aku akan tidak akan pernah mengakuinya. Lagipula…" Song Shuhang menoleh dan melihat Nan Haomeng sambil berkata. "Kenapa kau pikir aku membiarkanmu menemaniku di sini?"

"Apa maksudmu? Bukankah aku membawamu kesini dengan kemauanku sendiri?" Nan Haomeng merasa ada yang janggal.

"Diantara kau dan aku, siapa yang lebih mencolok?" balas Song Shuhang dengan tetap tenang.

Nan Haomeng berteriak dengan keras, "Kau menyalahkanku?"

"Ya aku menyalahkanmu." Song Shuhang mengangguk. "Jika kau merasa tidak adil, pukul aku?"

Pukul kepalamu. Aku akan dihajar olehmu jika itu terjadi. Dimana kesempatanku untuk memukulmu?

Nan Haomeng menggertakkan giginya dan berputar balik sambil berlari menuju atap. Ia merasa ia perlu mengancam Lin Tao untuk menghindari situasi dimana orang itu melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan dengan pikiran yang kacau.

❄❄❄

Di langit, matahari semakin tinggi dan terus menerus bersinar tanpa henti. Sebenarnya, di cuaca yang hangat ini, semua orang sangat berharap mereka bisa tidak masuk selama satu atau dua hari.

Sebelum kelas dimulai, Song Shuhang mengunjungi rumah Tabib karena ia memiliki banyak pertanyaan untuk ditanyakan Senior Master.

Sekarang, di depan apartemen lantai 5, mobil Volkswagen Santana yang lama parkir. Itu tipe mobil yang dipakai untuk sekolah mengemudi puluhan tahun yang lalu, dan itu berbentuk persegi. Sekarang ini, mobil macam ini tidak ada di toko lagi selama bertahun-tahun karena sudah kuno.

Tidak ada yang tahu seseorang masih mengendarai mobil macam itu? Song Shuhang agak curiga jika mobil ini masih boleh dipakai dijalan raya.

'Ada tamu?' pikirnya sebelum mengeluarkan kunci sambil bersiap untuk membuka pintu.

Saat itu, pintu itu terbuka terlebih dahulu.

Perempuan berambut sebahu keluar dari dalam. Ia memiliki tubuh yang kecil tingginya sekitar 150 cm, tapi auranya sangat kuat dan mengeluarkan sikap seperti harimau tua memeriksa wilayah kekuasaannya di setiap langkahnya.

Ia menoleh dan melihat Song Shuhang. Mereka berpapasan, masing-masing mengurusi urusannya. Lalu ia pergi ke belakang mobil itu dan membuka bagasinya, mengeluarkan tungku sekitar satu kubik meter di volume.

Setelah itu, ia hanya melihatnya mengangkat kakinya dengan menendang tungku itu. Tungku itu mengeluarkan jeritan kesakitan.

Suasana hati perempuan ini terlihat buruk dan kesabarannya agak buruk juga.

'Tingkat kemarahannya terlampaui." jantung Song Suhang merinding dan merasa ia harus menghindari perempuan ini.

Ketika Song Shuhang bersiap untuk masuk ke apartemen dan mencari Tabib, suara aneh bisa terdengar dari belakang.

Setelah itu, tungku itu yang ditendang menjadi membengkak, seakan terpompa. Sesaat kemudian, ia tumbuh sebesar mobil itu.

Itu bisa berubah menjadi besar hanya dengan tendangan?

Mantra apa ini yang dipakai untuk menambahkan volume barang?

Ada ribuan macam mantra, dan setiap kemampuannya hebat. itu hanya tidak terpikir olehmu sebelumnya. Ini pengembangan diri yang sebenarnya!


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C62
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login