Download App
10.12% Menantu Laki-Laki Sang Raja Naga / Chapter 80: Seorang Cucu Menantu Perempuan?

Chapter 80: Seorang Cucu Menantu Perempuan?

Editor: Atlas Studios

Zhao Yanzi, yang sedang makan steak sambil termenung, tiba-tiba menjadi waspada.

Zhao Guang dan Zhao Hongyu, yang sedang berbicara dan tertawa dengan orang tua Ren, juga menjadi serius.

Merasakan perubahan suasana, Hao Ren buru-buru menerangkan, "Bu, dia adalah Ketua Kelas kami."

"Ketua Kelas? " Yue Yang tidak mempercayainya," Aku melihatmu memegang tangannya."

"Tidak, aku tidak! Bu, hentikan!" Hao Ren merasa gelisah dan berusaha menjelaskan, "Dia ..dia hanya menarikku ke sana untuk menemukan tempat duduk!"

Wajah Hao Ren memerah karena cemas, tetapi Yue Yang, yang tidak menyadari situasinya, berpikir Hao Ren hanya malu. Dia tertawa," Hehehe, jangan sembunyikan hal ini dari ibumu. Aku tidak akan menolaknya dan nenekmu juga akan turut senang untukmu. Selain itu gadis itu cantik dan berhati hangat. Ayahmu juga menganggap gadis itu baik.

Menggigit bibirnya, ekspresi wajah Zhao Yanzi telah berubah, sementara wajah orang tuanya berubah dari terkejut menjadi tidak bisa dibaca.

"Ren, apa benar dia pacarmu?" Nenek bertanya.

"Bukan, dia bukan pacarku. Dia benar-benar hanya Ketua Kelas. Kami hanya pergi bersama-sama ke perkuliahan!" Hao Ren menerangkan sementara keringat mulai terbentuk di dahinya.

Meskipun belum ada sesuatu di antara Zhao Yanzi dan dirinya, walaupun hanya nama, dia paling tidak adalah tunangannya. Selain lain itu, tidak ada apa pun antara dirinya dan Xie Yujia, dia tidak mau disalahkan untuk sesuatu yang tidak dia lakukan.

Namun, penjelasannya hanya meyakinkan orang tuanya ada sesuatu yang terjadi. Melihat ketertarikan ibunya, Hao Zhonghua menghangat pada topik tersebut dan menambahkan, "Ren, meskipun aku hanya melihatnya sekilas, aku rasa dia gadis yang baik. Dia baik padamu, aku tidak akan menolak jika kau menjalin hubungan dengannya. Jika dia bukan pacarmu, kau dapat mengejarnya karena sepertinya dia gadis yang baik dan perhatian. Aku yakin Nenekmu juga menyukainya.

Dia telah membuat ibunya marah dengan keterlambatannya dan sekarang dia ingin membuatnya senang dengan topik favoritnya.

Namun, mereka tidak tahu mereka membuat masalah itu menjadi lebih buruk di mata calon mertua potensial yang duduk di seberang meja.

Karena usia Zhao Yanzi yang masih muda, mereka tidak pernah berpikir untuk menyandingkan Hao Ren dan Zhao Yanzi bersama.

Melihat suasana hati Hao Ren yang akhir-akhir ini lebih baik baik, Nenek berpikir dia telah memiliki pacar. Sekarang setelah tebakannya dikonfirmasi oleh Hao Zhonghua dan Yue Yang, wajahnya berseri-seri, "Ren, jangan sembunyikan hal ini pada kami. Sediakanlah waktu dan bawa gadis itu ke sini untuk mengunjungiku! "dia berkata dengan gembira.

Lagi pula, membuat Zhao Yanzi sebagai cucu menantu perempuannya hanyalah angan-angannya, dan dia akan senang jika Hao Ren benar-benar memiliki seorang kekasih.

.

Zhao Yanzi tidak dapat mendengarkan hal itu lagi. Dengan mendengus, dia mendadak berdiri dan meninggalkan ruangan mereka.

"Zi!" Zhao Hongyu memanggilnya, tetapi Zhao Yanzi tidak menengok ke belakang.

.

Merasa frustasi, Hao Ren bergegas berdiri dan mengikutinya keluar dari ruangan itu.

Melihat Hao Ren mengikutinya, Zhao Yanzi mempercepat langkahnya dan berlari menuju tangga. Namun, bagaimana dia bisa berlari lebih cepat dari Hao Ren?

Hao Ren bergegas dan meraih pergelangan tangannya.

"Ketua Kelas bukan pacarku!" Hao Ren berkata padanya dengan sungguh-sungguh.

Zhao Yanzi mendengus dan menghindar dari tangannya, " Kau tidak perlu memberi penjelasan padaku!" dia berteriak.

Hao Ren melihat ke arahnya dan bertanya, "Apa kau marah?"

Aku tidak punya alasan apa pun untuk menjadi marah karena aku tidak menyukaimu. Aku tidak peduli siapa pacarmu," Zhao Yanzi berkata dengan kaku.

""Baiklah, aku tetap akan menjelaskan padamu. Pada hari itu, Ketua Kelas ingin pergi ke perkuliahan. Karena tidak ada seorang pun yang ingin pergi bersamanya, dia memintaku. Kemudian pada saat acara penandatanganan buku, karena setiap mahasiswa hanya diperbolehkan mendapatkan satu tanda tangan, dia menyeretku ke sana untuk mendapatkan tambahan satu buku yang ditanda tangan untuknya…"

Hao Ren menerangkan dengan sunguh-sungguh, tetapi Zhao Yanzi meletakkan tangannya ke telinganya, menolak untuk mendengarkannya.

"Gadis konyol ini…" Hao Ren menarik tangan kanannya dari telinganya dan berkata, "Kau harus mendengarkanku…"

"Tidak! Tidak! Tidak…" Zhao Yanzi terus menggelengkan kepalanya.

Merasa tidak berdaya, Hao Ren meraih tangannya dan menariknya kembali ke ruangan mereka.

"Lepaskan aku! Aku tidak akan kembali!" Zhao Yanzi memukul lengan Hao Ren dengan tangan kirinya.

Dengan penuh tekad, Hao Ren tiba-tiba membungkuk dan mengendongnya dalam pelukannya sebelum berjalan kembali ke ruangan mereka.

"Kau brengsek!" Zhao Yanzi menyumpahinya sambil memukuli bahu dan dada Hao Ren dengan kedua tinjunya dan menendang sekitar lengan atasnya dengan kakinya.

Namun, pergumulannya yang lemah tidak ada artinya bagi Hao Ren yang sekarang berada di level kedua Gulungan Konsentrasi Jiwa.

"Jangan menendang atau rokmu akan naik ke atas," dengan Zhao Yanzi di dalam pelukannya, Hao Ren memperingatkannya.

" Kau..brengsek!" dia tiba-tiba memalingkan kepalanya dan menggigit lengan Hao Ren.

."Auw!" Hao Ren berteriak namun dia tidak meletakkannya turun. "Apa kau seekor anjing ?"

Untunglah, dia telah mencapai level kedua Gulungan Konsentrasi Jiwa, dan otot-otot lengannya menjadi sekeras batu; itulah mengapa gigi Zhao Yanzi tidak menciderainya.

"Aku adalah naga!" Zhao Yanzi

Hao Ren menurunkan Zhao Yanzi yang berwajah merah di pintu ruangan mereka. Dia berbalik berusaha melarikan diri, tetapi Hao Ren menangkapnya di bahu dan memutarnya. Hao Ren memegang tangannya sebelum mendorong pintu terbuka dan berjalan masuk.

.

"Apa yang terjadi?" Hao Zhonghua bertanya dengan bingung.

"Ada sesuatu yang terjadi, dan Zi harus bergegas keluar untuk mengatasinya," kata Hao Ren.

Dengan keraguan di wajahnya, Hao Zhonghua berkata lagi, "Jadi….masalahnya sudah diatasi?"

"Ya, sudah selesai." Hao Ren mengangguk.

Dia menggenggam tangan Zhao Yanzi sedikit lebih erat dan berusaha mencegahnya untuk kabur lagi.

"Kembalilah ke tempat dudukmu," Hao Zhonghua berkata.

Melihat wajah Zhao Yanzi, Zhao Hongyu tidak tahu apa yang telah terjadi. Tetapi melihat Hao Ren bergegas keluar dengan perhatian dan kembali sambil berpegangan tangan dengan Zi, dia berpikir hal itu adalah sebuah tanda yang bagus.

"Kalian berdua duduklah bersama," dia menambahkan sambil menengok ke arah mereka.

Zhao Yanzi tidak ingin duduk di sebelah Hao Ren, tetapi dia tidak bisa melepaskan tangannya bebas dari genggamannya. Selain itu, dia tidak ingin terlihat keras kepala dan memiliki perilaku yang buruk di depan Nenek dan orang tua Hao Ren..

"Gadis itu benar-benar bukan pacarmu?" Yue Yang melanjutkan topik itu setelah melihat Hao Ren kembali dengan menggenggam tangan Zi; dia merasa hal itu aneh.

"Bu, percayalah padaku saat aku mengatakan dia bukan pacarku!" Hao Ren berkata dengan pasrah. Perkataan itu untuk ibunya dan Zhao Hongyu.

"Yah, aku pikir kau akhirnya memiliki seorang pacar," setelah mendengar jawaban Hao Ren, Nenek sedikit kecewa.

""Di masa yang lalu, seorang pria bisa memiliki tiga sampai empat istri. Namun, Ren kami bahkan tidak memiliki satu pun.." Nenek menyesali.

Hao Ren mulai berkeringat pada pemikiran kuno Neneknya..

"Bibi, apa yang kau pikirkan tentang Zi kami?" melihat Zhao Yanzi dan Hao Ren bergulat di bawah meja, Zhao Hongyu bertanya.

"Pandai, bersemangat, imut…. aku sangat menyukainya," Nenek menjawab.

"Apa yang Tuan dan Nyonya Hao pikirkan?" Zhao Hongyu mengarahkan pertanyaan itu pada Hao Zhonghua dan Yue Yang.

"Kesan kami padanya sangat bagus. Dia cantik dan pandai," Yue Yang berkata, dan Hao Zhonghua, yang duduk di sebelahnya, mengangguk setuju.

Merasakan arah pembicaraan itu, Zhao Yanzi dan Hao Ren menghentikan serangan dan pertahanan mereka di bawah meja dan mengarahkan pandangan mata mereka pada para tetua di meja.

Setelah mengamati dan memikirkan selama beberapa detik, Zhao Hongyu bertanya kepada Nenek, "Bibi, apakah anda ingin Zi menjadi cucu menantu perempuanmu?"


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C80
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login