Hao Ren tidak pernah menyangka akan seperti ini kejadiannya. Ia mengira Zhao Yanzi dan orang tuanya akan langsung mendatangi kantor administrasi. Ia terkejut, sebuah sedan dikirim untuk menjemputnya
"Mungkin ini sebuah undangan ke pemakamanku sendiri, atau suatu penculikan yang terselubung?"
"Apapun ini. Aku pikir mereka tidak akan menyakitiku." Setelah mempertimbangkan beberapa saat, Hao Ren melangkah masuk kedalam mobil.
Bum! Bum!
Pintu mobil ditutup.
Ketiga teman sekamarnya menatap sedan mewah itu dengan keheranan. Dari apa yang mereka ketahui tentang Hao Ren, ia berasal dari latar belakang yang biasa saja. Mereka bertanya-tanya apa yang telah Hao Ren lakukan hingga dibawa pergi seperti ini.
Sedan hitam itu berkendara keluar dari kampus tanpa insiden. .
Sepanjang perjalanan, Hao Ren menahan dirinya untuk bertanya pada ke dua lelaki yang duduk mengapitnya. Ia percaya ia akan memperoleh jawabannya saat ia sampai ke tujuan..
Sementara sedan itu bergerak maju dengan mulusnya, sebuah perasaan tragedi heroik bangkit di dalam dirinya seperti ia tidak akan pernah kembali.
Setelah kira-kira setengah jam perjalanan melewati Kota Lautan Utara, mobilnya tiba di pusat kota yang ramai.
Sebuah gedung pencakar langit dengan tujuh puluh lantai muncul di pandangan Hao Ren. Di bagian atas bangunan itu, ada sebuah tanda besar dengan dua kata besar di sana Grup Mingri.
Terdaftar pada
"Tuan, silahkan turun dari mobil. Saat mobil itu berhenti di gerbang gedung pencakar langit, kedua pria itu keluar dan membukakan pintu mobil untuk Hao Ren.
Melirik ke arah gedung pencakar langit, Hao Ren merasa sedikit pusing. Setelah keluar dari mobil, ia diantar masuk ke dalam gedung oleh salah satu dari pria itu.
Sang resepsionis, yang secantik bintang film, menatap para pria itu dan tersenyum. Ia tidak meminta mereka untuk mendaftar dan membukakan jalur keamanan bagi mereka.
Hao Ren tiba-tiba tersambar gelombang rasa gugup.
Pria itu membawa Hao Ren masuk ke dalam lift sebelum menekan angka 75, lantai teratas dari gedung itu
Lift bergerak ke atas dengan cepat saat Hao Ren menatap laki-laki yang serius itu diam-diam.
"Siapa sih tuan dari laki-laki ini?" Siapa yang bisa bekerja di tempat seperti ini?"
Ting!
Lift mencapai lantai atas
"Pintu lift terbuka dan Hao Ren disambut dengan karpet-karpet merah terang,sebuah lobi emas dan lampu gantung yang megah…
Lobi itu sama mewahnya dengan hotel bintang lima.
Laki-laki tersebut masih diam saat ia memimpin Hao Ren keluar dari lift dan mengantar dia ke depan.
Dia berdiri di depan sebuah ruangan kantor dengan sebuah tanda yang bertuliskan "Kantor Presiden"
Mengetuk pintu, ia mengeraskan suaranya,"Tuan, ini dia."
"Bawa dia masuk." sebuah suara yang bermartabat tetapi lelah datang dari ruangan.
Laki-laki itu membuka pintu dan mengantar Hao Ren masuk ke dalam ruangan itu.
Sebuah ruangan kantor yang luar biasa dengan luas paling sedikit 200 meter persegi masuk dalam pandangan mata Hao Ren.
Seorang pria dengan potongan rambut yang sangat pendek dan wajah persegi mengunci tatapan matanya yang tajam pada Hao Ren.
Juga, ia didampingi empat orang laki-laki bertampang serius yang semuanya memakai setelan hitam.
" Apakah benda itu ada pada dirinya?" Ia bertanya pada laki-laki yang telah mengantar Hao Ren masuk.
" Ya. Aku dapat merasakannya." jawab laki-laki itu dengan hati-hati.
"Zi memberitahukan semuanya kepadaku, aku tidak akan menimbulkan masalah apapun bagimu jika kamu menyerahkannya sekarang." kata pria yang kelihatannya sang presiden menatap Hao Ren.
"Aku tidak memilikinya," kata Hao Ren, menggemeretakkan giginya.
Tanpa basa-basi, pria bermuka persegi itu memerintahkan dua patah kata," Geladah dia."
Keempat laki-laki itu melompat dan segera mencengkram lengan dan bahu Hao Ren sementara laki-laki yang membawa Hao Ren mulai menggeladahnya dengan cara yang sangat profesional.
Hao Ren tahu ia telah jatuh ke dalam "sarang singa" , tapi ia sangat yakin mereka tidak dapat melakukan apapun terhadapnya saat mereka tidak menemukan apapun padanya.
Seperti yang ia perkirakan, laki-laki itu tidak menemukan apapun pada pencarian pertama. Pada saat ia memulai pencarian yang kedua, gerakannya yang lancar menjadi kaku.
Dia menegakkan kepalanya dengan terkejut, "Tuan…"
"Sudah saya bilang beberapa kali jangan memanggilku Tuan. Panggil aku Bos!" Pria berwajah persegi itu marah.
"Baik, Bos." Laki laki itu menunjuk ke Hao Ren." Benda itu… dari Nona Zi ada dalam perutnya."
Pria berwajah persegi itu membeku sementara raut-raut wajah yang lainnya juga berubah.
"Panggil para tetua." Setelah memikirkan beberapa saat, pria berwajah persegi itu memberi perintah.
"Baik!" Delapan dari sembilan orang di ruangan itu melangkah keluar dan hanya satu yang tinggal, berdiri di samping pria yang berwajah persegi itu.
"Jemput Zi dari sekolah."Pria berwajah persegi itu memberitahu laki-laki di sebelahnya.
"Baik." Laki-laki itu menerima perintahnya dan keluar dari ruangan dengan cepat.
Sekarang hanya tinggal Hao Ren dan pria berwajah persegi itu yang ada dalam ruangan.
" Namaku Zhao Guang. Siapa namamu?' tatap pria berwajah persegi itu pada Hao Ren dan bertanya.
"Hao Ren." jawab Hao Ren.
"Ah Hao Ren, Orang baik. Masalah ini menjadi pelik, dan kamu harus tinggal lebih lama lagi di sini,' lanjutnya, masih menatap Hao Ren.
"Ok." wajah Hao Ren tidak menunjukkan kebingungan yang ia rasakan. Ia tidak bisa tenang saat ada suatu di perutnya, terutama ketika tersebut berhubungan dengan tatonya.
"Silahkan duduk." Zhao Guang menunjuk kursi-kursi di sebelahnya.
Hao Ren berjalan ke sana dan duduk di sebuah sofa kulit. Melalui kaca ruangan, ia mendapatkan pemandangan menyeluruh Kota Lautan Timur dan bahkan kilasan laut di kejauhan.
Mereka tetap diam sementara waktu terus berlalu.
Kira-kira setengah jam kemudian, orang-orang mulai bergegas masuk. Mereka semua terlihat bingung dan khawatir.
Beberapa saat kemudian didampingi oleh seorang laki-laki, Zhao Yanzi berjalan masuk.
Pada saat ia melihat Hao Ren, ia mendengus dengan penuh penghinaan. Tentu saja, Hao Ren membalasnya.
"ZI, jangan membuat raut wajah seperti itu. Ini semua salahmu." Zhao Guang menegur Zhao Yanzi.
Zhao Yanzi memajukan bibirnya, terlihat menantang.
Tidak lama, lebih dari dua belas orang masuk kedalam ruang kantor yang besar itu.
"Karena semua ada di sini, mari kita mulai pertemuan ini. Zi, kau juga masuk." kata Zhao Guang setelah melihat sekeliling dengan raut wajah yang serius.
Sebuah pintu tersembunyi terbuka dengan otomatis, dan sebuah ruangan pertemuan kecil yang terhubung dengan ruang kantor tampak.
Pada saat orang-orang mulai berjalan keruangan pertemuan, Zhao Guang menoleh kepada Hao Ren dan berkata, "Silahkan menunggu disini sebentar dan menunggu hasil dari pertemuan ini."
Hao Ren tidak punya pilihan selain dengan setuju menganggukkan kepalanya. Lagi pula, bukanlah perasaan yang menyenangkan ketika ada benda yang tidak jelas ada di dalam perutmu.
Ia berharap orang-orang itu dapat menemukan cara untuk mengeluarkan manik-manik itu keluar tanpa operasi.
Sendirian di kantor yang sangat luas dan mewah, ia menatap ke arah kota, merasa seperti ia duduk di atas awan.