"Hah, tampan dan punya segalanya saja tak akan cukup untuk membuat hatiku luluh padamu. Itu tidak akan cukup!"
"Memang agar aku bisa membuat senang apa? Apa yang kamu inginkan?" mendekatiku dengan sangat dekat.
"Tidak ada, menjadi diri sendiri lebih baik. Dan menjauhlah sedikit dariku!",
"Wah lihat! Wajahmu memerah"
"Hah benarkah?" jawabku mulai mengelus-elus wajahku dan berharap wajahku berhenti memerah.
"Ya, sini aku bantu!" ucapnya mulai menyentuh diriku. Menyentuh wajahku, dan spontan dia malah mencium keningku.
Memang hal romantis, membuatku ingin memeluknya tapi aku harus menahan diriku. Aku tidak boleh salah tingkah, hanya karena dia tampan bukan berarti aku harus salah tingkah dan mengatakannya bahwa aku menyukainya. Itu sangat tidak mungkin menurutku.
"Apa sudah berhenti memerah?" tanyaku
"Ya tentu saja! Mari kita pulang" ajaknya