Adit : "Ra, maaf kalo aku udah bikin kamu bingung"
Rara : "Aku gak bingung kok, aku cuma heran aja"
Adit : "Heran kenapa?"
Rara : "Aku heran sama orang tua kandung kamu, bisa bisanya mereka buang anak setampan dan sesempurna kamu" ujarnya untuk menghibur Adit
Adit : "Kamu ya, becanda terus"
Rara : "Aku gak becanda, dengerin aku... Kamu sempurna, orang tua kamu rugi karena udah buang anak seperti kamu, aku pastikan mereka bener bener udah sia siain anak sebaik kamu Dit"
Adit : "Ra, aku bener bener ngerasa beruntung ketemu sama kamu, kamu dan ibu adalah keberuntungan dalam hidup aku. Tanpa kalian berdua, aku pasti gak akan bisa bertahan sampai sekarang"
Rara tersenyum lalu memeluk Adit...
Rara : "Dit, nanti kalo kamu udah membaik, aku mau ajak kamu ke rumah, mau gak?"
Adit : "Sebenarnya aku mau, tapi ... Aku malu Ra, aku hanya orang dari kalangan biasa, sedangkan keluarga kamu, mereka orang orang berada, aku merasa belum pantas"
Rara : "Kok gitu sii? Aku kan udah bilang sama kamu, aku sama sekali gak membeda bedakan orang dari statusnya, udahlah... Pokoknya kamu harus mau, oke?"
Adit tersenyum dan mengangguk...
***
Singgah cerita, setelah 3 hari di rawat di rumah sakit, akhirnya Adit sudah diperbolehkan untuk pulang...
Adit : "Akhirnya aku bisa pulang"
Ibu : "Awas loh, kata dokter kamu harus banyak istirahat, gak boleh cape cape, ya?"
Adit : "Iya ibuuu"
Rara : "Kalo bisa kamu gak usah kerja dulu Dit"
Adit : "Hmm, aku bosan di rumah Ra"
Rara : "Tuh kan, bandel"
Ibu : "Rara bener, kamu gak usah kerja dulu, keadaan kamu masih belum pulih"
Adit : "Aduuuh kalian bawel banget ya, aku beneran udah gak papa, aku udah sembuh, justru kalo aku di rumah terus nanti bakal mumet, pusing jadinya"
Ibu : "Hmmm ya udah iya terserah kamu aja"
Rara : "Bu, besok aku mau aja Adit ke rumah, gak papa kan?"
Ibu : "Ha? Serius kamu mau ajak Adit ke rumah?"
Rara : "Iya, aku mau kenalin pacar aku ke Mama, soalnya Mama main jodoh jodohin aku terus, aku gak suka"
Ibu : "Tapi... Ibu takut Ra"
Rara : "Takut kenapa Bu?"
Ibu : "Ibu takut orang tua kamu gak setuju, status sosial kita jelas sangat berbeda, itu yang ibu khawatirkan"
Adit : "Sebenarnya, aku juga mengkhawatirkan hal itu Bu"
Rara : "Kalian gak usah khawatir, aku bisa yakinin Mama aku kok"
Adit : "Iya, aku punya harapan terbaik setelah ini:)"
Rara : "Aku juga Dit:)"