Sean tersenyum dan menjentikkan jarinya dengan suara yang cukup nyaring. Pandangan penglihatan Allah menjadi kabur dan ia kembali membuka matanya di tempat yang masih ditutupi oleh salju abadi. "Jadi anakku bernama Sean, namanya cukup indah sekali dan bahkan sangat mirip dengan Xavier. Aku sampai tidak menyangka bahwa anak aku kandung ini akan setampan dia. Setidaknya aku senang aku bisa melihat anakku dan tidak dapat dipastikan pula apakah aku akan hidup di masa kerajaan tidak tertutupi oleh salju abadi lagi," batin Ella yang masih mengingat-ingat kembali apa yang dialami di alam mimpi. Yang dapat dia simpulkan adalah anaknya nanti bukanlah anak biasa justru memiliki kekuatan yang cukup besar.