Dari balik pintu pintu kamar, Dirga mendengar isak tangis Carissa yang terdengar samar-samar. Padahal Dirga berniat ingin bertanya kepada Carissa, mengapa dia bisa mengembalikan cincin dari pemberiannya?
"Jadi dia terluka karena aku ya? Namun kenapa aku tidak menyadari hal ini?" gumam Dirga.
Dirga kembali lagi ke dalam kamarnya dan menangis juga. Baru kali ini Dirga mendengar keluh kesah seseorang yang terdengar sangat pilu. Seberapa dalamnya ia menyakiti perasaan Carissa? Apa itu dalam sekali?
"Maafkan aku Carissa, aku bukan cowok yang peka. Tapi aku berusaha memahami dirimu, aku berusaha belajar, berusaha merubah sikapku yang dingin ini menjadi hangat. Maafkan aku yang tidak bisa menjadi seperti apa yang kamu harapkan ...."
***
Tok tok tok ....
"Carissa kerja tugas yuk, aku masuk ke dalam ya ...," ujar Martin sudah menekan gagang pintu. "Iya masuklah," sahut Carissa, cepat-cepat menyeka air matanya. Martin masuk ke dalam dan duduk diatas kursi meja belajar.