Andra berkali-kali menghela napas dengan wajah yang tampak kusut, siang itu di ruang kerja pribadinya ia sedang mengalami frustasi sebab perusahaannya sedang ada masalah.
Romi sebagai sang sekretaris yang bertugas hanya bisa diam menundukkan kepalanya di hadapan sang presdir, pria itu tidak tahu harus berbuat apa. Ia tahu suasana hati sang bos sedang tidak baik-baik saja.
Ruang kerja Andra terasa panas, bahkan pendingin ruangan seperti tidak berfungsi secara sempurna pada siang yang terik itu. Andra memijat pelipisnya yang berdenyut cukup hebat, ia benar-benar pusing.
Romi menautkan kedua tangan di depan tubuh, setelah menyerahkan laporan keuangan pada sang presdir, respon yang ditunjukkan pria itu malah seperti ini. Ya, sebab isi berkas itu berhasil membuat Andra bena-benar dilanda frustasi.
"Kenapa bulan ini terasa mencekam ya, Romi? Penjualan menurun, beberapa proyek kita dibatalkan, bahkan beberapa produk harus gagal dirilis." Andra mengeluh sambil menghela napas panjang.