"Halo?" Suara seorang pemuda terdengar di telinga Andine.
Gadis itu terkesiap, ia terkejut mengapa Andra mengangkat telepon cepat sekali. Apa pria itu tidak sedang sibuk?
"H-halo, Andra."
"Andine? Ada apa menelponku? Kaget banget, kirain tadi siapa." Terdengar nada terkejut tapi sekaligus sangat bahagia di ujung telepon sana, sepertinya Andra benar-benar terkejut, itu terdengar dari volume suaranya.
Gadis itu menyunggingkan senyum tipis, "Maaf ganggu waktunya–"
"Enggak. Enggak kok, aku nggak merasa diganggu. Kalau perlu ganggu setiap hari aja, aku nggak masalah."
Andine hampir menyemburkan tawa tapi berusaha ditahannya, gadis itu menahan senyum di bibirnya.
"Apa kamu nggak keberatan kalau aku ganggu setiap hari?" goda Andine.
Terdengar tawa kecil di ujung seberang, "Sudah aku bilang nggak masalah."
"Emangnya sekarang lagi nggak sibuk? Kok telepon aku cepet banget diangkatnya."
"Lagi nggak sibuk emang, apalagi pas tahu telepon itu dari kamu, ya langsung aku angkat."