Aku menatapnya tanpa berkedip sementara tangannya masih menangkup perutku yang masih rata. Entah apa yang sedang melintas di dalam kepalanya yang arogan itu. Apa Ia berpikir dengan mengintimidasiku seperti ini akan membuatku tunduk padanya?
Sebuah senyuman ironis muncul di bibirku tanpa bisa kutahan. Seumur hidup aku sudah dilatih menghadapi sikap protektif ayahku hingga kebal dengan gertakan seperti ini.
Kuangkat kedua tanganku lalu menangkup wajahnya hingga Alexei berkedip terkejut, wajah marahnya berubah kebingungan seketika saat aku mengelus wajahnya dengan jari-jariku.
"Kaulah yang harus mendengarkanku baik-baik, Alexei," kataku perlahan agar ucapanku bisa menembus kepalanya yang arogan. "Semakin kau mengintimidasiku seperti ini... semakin aku akan berusaha mencari cara untuk melepaskan diriku darimu. Apa kau pikir aku hanya akan diam dan duduk manis karena kau mengancamku?"
Halo manteman, aku kembali setelah bertapa sekian abad lamanya. Mohon maaf lama menghilang, semoga dimaafkan ;'( untuk jadwal update kembali setiap hari sampai tamat dan terima kasih banyak buat teman-teman yang masih sabar menunggu, kalau bukan karena kalian mungkin aku udah tenggelam dari kemarin. Terima kasih banyak, selamat baca!!!