David dari tadi sibuk dengan tablet nya dan juga handphone nya.
Ya tabletnya ia gunakan untuk mengecek cctv yang ia pantau untuk melihat pergerakan Anthony.
Melihat kondisi yang tak terlalu signifikan, David pun berinisiatif untuk menelfon anak buah nya yang berjaga di lokasi dimana tempat Anthony disembunyikan.
"Hallo"
"Hallo pak"
"Bagaimana keadaan disana ... apakah ada seseorang yang datang kesana di tempat awal kau menyembunyikan Anthony itu ?"
Tampak hening sejenak tak ada sahutan dari seberang telefon.
"Sepertinya tidak pak ... saya sedari tadi memantau cctv itu tapi tak ada yang datang, memang nya siapa yang seharusnya datang pak ?"
"Menurutmu ?"
Mendengar nada atasannya itu yang terkesan lebih dingin sontak anak buahnya langsung berinisiatif tak lebih menanyakannya kembali pada atasannya itu.
'Kurasa ada yang janggal disini .... mungkin dia mengetahui rencana ku sehingga ia sengaja tak datang dan memanggap ucapan ku adalah lelucon?' ucap David dalam benak.
"Kalau gitu akan saya tutup telefon nya terlebih dahulu, dan kabari jika saya jika ada progress selanjutnya"
"Baik Pak"
Setelah pembicaraan itu selesai David pun segera mematikan telefonnya.
"Ada apa ? sepertinya ada yang mengganggumu ? .... Apakah tidak berjalan sesuai rencanamu ?" tanya Mr. K yang sedari tadi memerhatikan dengan baik pembicaraan David dengan anak buahnya itu.
"Kurasa seperti itu ... aku curiga mereka menyadari rencana ku yang ingin menjebaknya" ucap David pada Mr. K jujur.
Mr. K terdiam sejenak, mencerna perkataan David.
'Kurasa Jackson bukan orang yang cermat akan hal seperti itu ... ia justru cenderung emosi dan tak dapat mengontrol dirinya.... atau mungkinkah a...-' ucap Mr. K dalam benak.
Belom juga Mr. K menyelesaikan kalimatnya dalam benak nya, ia sudah dikagetkan oleh David yang tiba tiba berseru heboh dari sebelumnya, belom lagi dengan wajah nya seolah habis berfikir keras.
"Apa mungkin wanita itu !" pekik David saat menyadari kemungkinaan yang paling besar.
'Wanita ? ..,, Siapa yang David maksud ?' lirih Mr. K dalam benak.
"Siapa yang kau maksud ?" tanya Mr. K pada David.
"Orang yang paling mencurigakan sekaligus ku cari selama ini ... namun sayang nya aku belom berhasil menemukannya" ucap David sambil memejamkan manik nya sekaligus menghirup nafasnya dalam.
Mr. K mengerutkan alisnya bingung.
'Dicari ?' tanya Mr. K dalam benak pada dirinya sendiri.
"Apakah masih berhubungan dengan keluarga Clara ?" tanya Mr. K mencoba menebak.
David terdiam, menimbang jawaban yang akan ia ungkapkan pada pemuda yang masih berada di dekatnya.
"Kurang lebih begitu ... hanya saja orang itu sudah lama pergi ... dan kurasa Clara tak mengenal nya sedikit pun" ucap David.
'Masih Keluarga ... dan Clara tak mengenalnya ? ... Mungkin kah ia ibu dari Jacob ?' monolog Mr. K menganalisa dengan kemungkinan jawaban yang sesuai dengan kriteria tersebut.
"Apakah dia ibu kandung Ka Jacob ?" tanya Mr. K.
Seketika manik David membulat sempurna.
Ia tak menyangka bahwa Mr. K akan menebaknya, belom lagi jawaban dari Mr. K bukan hanya menyerempet dengan jawaban yang benar, bahkan jawaban yang di berikan Mr. K adalah jawaban yang tepat.
'Bingo' desis Mr. K dalam benak saat mendapati keterkejutan David.
"Bagaimana kau dapat menebak nya ?" tanya David yang penasaran dengan tebakan Mr. K.
"Aku hanya mengikuti clue dari mu ... kau mengatakannya bahwa kemungkinan masih berhubungan keluarga, namun Clara tak mengenal nya ... dan Ka Jacob bilang ia sudah lama ditinggal kan oleh ibu kandung nya ... bukankah berarti jawaban yang memungkinkan hanya ibu kandung Ka Jacob ?" ucap Mr. K dengan percaya diri.
Sudut bibir David terangkat sebelah tanpa ia sadari.
Ia menyukai analisa Mr. K tersebut.
"Pantas saja keponakan ku bisa dekat dan kurasa keponakanku juga menyukaimu ... ternyata kau orang yang cerdas" ucap David sambil menepuk bahu Mr. K.
Mendengar ucapan David itu, degup jantung Mr. K seakan berdegup cepat.
Sungguh ia malu mendengar perkataan tersebut, walaupun yang sebenarnya memang diantara Mr. K, maupun Clara keduanya sudah sama sama mengakui perasaan mereka satu sama lain.
"Ada apa denganmu ? kenapa wajahmu seperti itu ? apa ada yang salah dengan ucapanku ?" tanya David memastikan.
Dengan cepat Mr. K menggelengkan kepalanya.
"Tunggu ... apa kau dan Clara memang sudah menjadi sepasang kekasih ?" tanya David tiba tiba.
Mr. K diam seribu bahasa, ia tak tahu apa yang harus ia katakan pada David, hingga .....
"Ke...-" pekik Clara tertahan yang tiba tiba masuk ke ruangan terapi Mr. K karena khawatir dengan Mr. K yang tak kunjung kembali, dan tentu saja setelah berhasil membujuk Prof. Hans agar memperbolehkan dirinya menjemput Mr. K dari ruangan terapi jalan.
David yang berada di sana langsung membeku di tempatnya dan segera merapihkan tablet dan handphone nya.
"Aku pergi dulu .... akan kukabari kau selanjutnya..."
"Hng ...."
Tak lama David langsung beranjak dari tempatnya sembari membungkuk tanpa menoleh wajahnya sedikit pun pada Clara.
Ia tak ingin jika Clara melihat wajah dirinya, yang selama ini ia sembunyikan dari hadapan Clara.
Setelah David pergi dari hadapan Clara dan Mr. K, Clara pun segera mendekat ke arah Mr. K.
"Siapa pria tadi ? Apakah dia temanmu ?" tanya Clara bingung.
"Mmm ... kurang lebih begitu" ucap Mr. K.
"Apa aku mengenalnya ?"
"Kurasa tidak" ucap Mr. K singkat, "Lalu apa yang menyebabkanmu kesini heum ? ... bukankah aku sudah meminta papa agar kau tak melihat ku berlatih berjalan ?" lanjut tanya Mr. K pada Clara mencoba mengalihkan pembicaraan mengenai David.
Ia tak ingin Clara mencari tahu lebih lanjut mengenai David, lebih tepatnya belom saat nya Clara mengetahui hal tersebut.
"Kau ini ... bisa tidak sih kau sudahi lantihan mu itu lagi pula sekarang Prof. Hans berada di pihakku ... kau tak liat kaki dan tanganmu lebam seperti itu" dengus Clara kesal sambil melipatkan kedua tangannya di dada.
"Baiklah ... baiklah ... aku akan menuruti mu kali ini ... kalau begitu bantu aku kembali ke kamar ku .. aku tak ingin menggunakan kursi roda itu" ucap Mr. K sambil menunjuk sebuah kursi roda yang tak jauh berada di dekatnya.
Clara menghela nafasnya sejenak.
Sejujurnya ia masih kesal dengan penuturan Mr. K itu hanya saja, ia menurunkan ego nya untuk sekarang ini.
"Sini aku akan membantumu" ucap Clara sambil mengulurkan tangannya pada Mr. K.
Mr. K hanya dapat tersenyum menatap Clara yang berada di hadapannya.
Setelah berhasil membantu Mr. K berdiri, Clara segera membantu memapah Mr. K berjalan menuju ruangan rawat inap Mr. K.
"Aishh ... setelah ini aku akan membantu mengobati lebam mu itu .." lirih Clara sambil mengusap lengan Mr. K yang tampak jelas lebamannya itu.
Mr. K yang melihat perlakuan Clara kepadanya hanya dapat tersenyum, dan jangan lupakan hatinya yang semakin menghangat.
dilain sisi tak jauh dari keberadaan Mr. K dan Clara ....
'Sepertinya mereka memang sepasang kekasih'
——-
Leave comment and vote 😊