```
Ratu Malam Abadi mengedipkan matanya yang berwarna biru, tampak terhibur ketika dia menatap Basil Jaak seolah ingin melahapnya.
Basil Jaak terkekeh, "Saya sudah bertemu dengan banyak wanita, tapi belum pernah saya menemukan seorang seperti Yang Mulia. Baiklah, jika itulah yang Yang Mulia inginkan, saya rela mengorbankan pesona saya. Pilihlah sesuka hati Anda, saya siap melayani."
Setelah mendengar kata-kata Basil Jaak, Ratu Malam Abadi mengeluarkan cahaya dingin di matanya dan balas menjawab secara dingin, "Kita berdua adalah orang-orang cerdas, tidak perlu membuang waktu dengan perselisihan kecil."
Basil Jaak tertawa, "Saya tak berani menyebut diri saya cerdas, orang-orang pintar biasanya mati muda. Katakanlah langsung, saya tidak cukup peka untuk mengerti sindiran Anda."