下載應用程式
20.61% The Hidden Smile / Chapter 20: David #10

章節 20: David #10

Ruangan itu sudah kosong. Tak ada siapapun lagi yang berada di dalamnya kecuali Nadia. Ia masih berkostum lengkap dan masih berhadapan dengan samsaknya. Ia sudah melayangkan pukulan dan tendangan bertubi-tubi pada samsak itu sejak beberapa menit yang lalu.

Setiap pukulan yang mewakili kekesalannya pada dirinya yang tak mampu menjaga rahasianya sendiri. Kekesalan pada dirinya yang tidak bisa mengontrol dirinya setiap kali berhadapan dengan emosinya. Setiap tendangan yang mewakili kekesalan pada dirinya yang selalu membuat mama menangisinya. Kekecewaan pada dirinya sendiri yang tidak bisa membiarkannya hidup dengan tenang seakan-akan tidak ada apapun yang ia sembunyikan dari dunia.

Entah rahasia itu dapat membuatnya tersenyum atau hancur berkeping-keping jika terbongkar. Atau mungkin rahasia itu yang telah menahannya dan menjadikannya seperti sekarang ini. Nadia yang penuh ketakutan dan membangun tembok tinggi yang tak bisa ditembus orang lain yang ingin mengenalnya selain orang terdekatnya.

Nadia sudah selesai mandi dan berganti baju lalu menemui Alex yang telah menunggunya di dalam sasana latihannya sambil menari-nari.

"Muka lo kenapa?" tegur Alex.

"Apaan?" tanya Nadia bingung.

"Kepikiran yang kemaren?" Alex berubah serius. Nadia hanya tersenyum masam padanya.

"Gelap. Gue nggak tau apapun, sumpah!" jawabnya lemas.

Alex merangkulnya lalu mengecup keningnya. "Makan es krim yok, biar lurusan dikit muka lo. Ditekuk mulu! Bosen gue." Katanya santai lalu menyeret Nadia pergi.

Pesanan sudah ada di hadapan mereka dan keduanya sangat menikmatinya. "Jadi gimana?" tanya Alex tiba-tiba.

"Gimana apanya?"

"Kak David?"

Nadia terdiam sebentar. Ia kembali teringat ekspresi papa yang biasa-biasa saja saat membicarakan tentang nasib kak David. "Papa cuman nanya ke kak David, gimana kalo dia dikeluarin, gimana kalo dia nggak dikeluarin…"

"Trus?" tanya Alex penasaran.

"Jawaban kak David nggak payah koq, cuman papa nggak bilang apa-apa. Bahkan nggak ngasi ekspresi apapun. Gue jadi kepikiran." Jelasnya serius.

"Lagian lo emang kelewatan sih, gue denger kalo cewek itu sampe udah mangap-mangap kayak ikan kekeringan di darat." Komentar Alex. "Tapi ya mo gimana lagi, nyokap lo datang sampe nangis dan itu semua bercabang cuman dari satu hal sepele."

"Sekarang gue paham kenapa lo bener-bener ngerahasiain hal begituan." Katanya lalu mengelus pipi Nadia.

"Gue masih kepikiran dia denger dari siapa soal itu. Sekarang orang itu yang malah pengen gue bunuh!" katanya dingin.

"Sssttt… Jangan ngomong kayak gitu di tempat umum, Nad! Lo mau dikira pembunuh beneran trus dilaporin polisi? Mau lo?!" bisik Alex.

"Apaa sih?!"

"Makanya hati-hati kalo ngomong! Siapa yang tau coba, kalo orang-orang yang nggak suka sama lo juga bakal berkeliaran di tempat umum, nggak cuman di sekolah?" kata Alex memperingatkan.

Nadia hanya terdiam dan melahap es krimnya. Pikirannya benar-benar sedang meraba-raba tentang hasil rapat dewan sekolah terhadap kakaknya. Apakah David akan tetap disekolahnya atau harus dikeluarkan. Jika David dikeluarkan, itu berarti Intan benar-benar telah menjatuhkan semangatnya untuk menjalani hidupnya yang tenang dan mungkin membangunkan semangat brutalnya untuk berubah menjadi gadis yang lebih menyebalkan dari yang dirasakan orang-orang sekarang ini. Dan jika itu benar-benar terjadi, maka sudah tidak ada yang bisa menghentikannya lagi, bahkan mama sekalipun.


創作者的想法
Weird_Unicorn Weird_Unicorn

Like it? You may want to add this book to your library!

If you have some idea about my story,

please be free to comment it and let me know.

Creation is hard, so cheer me up!

*ps: your power stone will be refill every 24 hours,

so spare me one of them, please.

Thank You xoxo.

next chapter
Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C20
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄